A Cafe...
Beberapa punggung melemas, beberapa diantaranya menghembuskan nafas berat. Sedangkan sisianya beradu tatap tepat ketika Wooseok meminta izin untuk pergi ke toilet.
“Gue susul ya?“ucap Sejin yang berbicara dengan Byungchan dan disetuju oleh Byungchan.
“Engga usah, sini aja”Sejin menoleh kala Seungyoun berkata. Membuat ia kembali duduk di hadapan Seungyoun. Suasana kembali hening, setidaknya untuk tujuh menit kedepan dan Wooseok belum diketahui kapan akan kembali dari toilet.
“Kalian balik aja....“Jinhyuk berucapa sambil memainkan ponselnya. Membuat enam orang lainnya menoleh ke arah Jinhyuk.
“Wooseok pasti belum bisa ngomong apapun malam ini, gue yakin. Jadi... gue saranin kalian balik aja”ucap Jinhyuk menjelaskan.
“Yuk Han!“Yuvin yang pertama bangkit dan dengan santai mengajak Yohan agar pergi bersamanya. Yohan menggeleng, jelas ia menolak karena sahabatnya yang mempunyai acara hari ini belum juga kembali dari toilet.
“Balik aja Han, keburu malem...“ucap Jinhyuk.
“Lo juga Bang... Youn... Pada balik aja, biar gue yang ngomong duluan sama Wooseok”ucap Jinhyuk lagi.
“Gue susul aja ke toilet!“ucap Sejin yang bangkit dari kursinya lagi tetapi ditahan oleh Seungyoun.
“Ngapain sih?“Sejin marah. Ia tidak suka dengan perlakuan Seungyoun yang melarangnya sejak tadi.
“Aku tau kamu khawatir sama Wooseok. Tapi aku juga tau, bahwa kamu tau apa tujuan Wooseok ke toilet kan? Dia butuh sendiri...“ucap Seungyoun tegas dan Sejin akhirnya kembali duduk dengan tangan yang ia silangkan di depan dada.
“Kalo kalian mau balik balik aja. Gue mau disini...“ucap Sejin menatap Seungyoun yang duduk dihadapannya.
“Engga usah, Jin... Gue aja, ya? Lo balik aja sama seungyoun”ucap Jinhyuk setengah memohon.
“Hyuk! Kenapa lo bersikeras ngusir kita darisini? Dan... Apa jaminan lo, kalo Wooseok disini sama lo, dia bakal baik-baik aja?“kali ini Byungchan angkat bicara.
“Chan...“ucap Seungwoo menengahi.
“Jawab!“ucap Byungchan lagi.
“Gue pacarnya Wooseok, gue tau kenapa dia kayak gini dan gue tau apa yang harus gue lakuin”ucap Jinhyuk tegas.
“Oke! Gue tau alasan Wooseok punya ide gila ini karena gue dan gue adalah pihak yang sangat menolak ide gila ini. Gue akuin itu... Tapi disisi lain, gue masih pacar Wooseok dan gue tau apa yang harus gue lakuin tanpa lo dikte”ucap Jinhyuk menatap Byungchan tajam.
“Lo engga mau di dikte kan? Jadi, jangan dikte kita buat pergi darisini”ucap Yohan membela diri dan Jinhyuk mendecak frustasi. Keadaan kembali hening.
“Gue rasa saran Jinhyuk ada benernya juga. Suasanya kita bertujuh disini udah canggung, pas nanti Wooseok dateng apa makin engga canggung?“ucap Seungwoo membuka suara.
“Ya kan gara-gara Jinhyuk! Kalo dia engga suruh kita pulang juga engga akan canggung!!“ucap Byungchan dengan nada tinggi.
“Chan...“ucap Seungwoo lembut.
“Bang Seungwoo ada benernya juga... Kalo nanti Wooseok dateng dan suasana canggung, malah buat dia semakin susah buat ngomong kan?“ucap Yohan menyetujui omongan Seungwoo.
“Han....“Byungchan menatap Yohan tidak percaya.
“Kita mau semua ini selesai kan? Menurut gue biar kita selesaiin masing-masing urusan kita, setelah itu kita atur jadwal ketemuan lagi”ucap Seungyoun santai.
“Gue duluan!“Yohan bangkit dari kursinya dan menjadi orang pertama yang meninggalkan meja tersebut yang kemudian diikuti oleh Yuvin.
“Jin?“Sejin menatap Seungyoun sebelum ikut dengan seungyoun meninggalkan kafe tersebut.
“Chan? Kamu mau Wooseok tambah bersalah ketika lihat kita semua canggung kayak tadi? Biarin Jinhyuk selesaiin masalah dia sama Wooseok duluan ya? Kita pulang dulu?“ucap Seungwoo super lembut dan Byungchan pun menyetujuinya.
“Gue tinggal ya, Hyuk! Jangan marah-marah, dengerin apa mau Wooseok”ucap Seungwoo sebelum berjalan menjauhi tempat Jinhyuk duduk.
(xposhie)