A Cup of...


“Malam ini kamu ke tempat aku dulu, gimana? Ada yang mau aku omongin...“ucap Seungyoun pelan ketika dirinya dan Sejin sudah berada di dalam mobil milik Seungyoun. Sejin mengangguk patuh.

Setidaknya butuh empat puluh lima menit untuk Seungyoun dan Sejin hingga akhirnya mereka tiba di apartment milik Seungyoun. Hening adalah kata yang dapat mendeksripsikan keadaan selama empat puluh lima menit tersebut. Tidak ada yang memulai pembicaraan.

“Aku ke kamar mandi dulu ya?“ucap Sejin saat sudah memasuki apartment Seungyoun dan Seungyoun mengangguk. Canggung keadaan yang terjadi di apartment tersebut sehingga Sejin memerlukan waktu sedikit untuk dirinya sendiri.

“Kamu udah makan?“tanya Seungyoun saat Sejin sudah kembali dari kamar mandi dan duduk disalah satu kursi meja makannya. Sejin mengangguk sambil memperhatikan Seungyoun yang sibuk mengaduk minuman di dalam dua cangkir berbeda.

“Udah tadi sebelum ke kafe...“ucap Sejin menambahkan karena Seungyoun yang tidak melihat ke arahnya dan Seungyoun mengangguk mengerti.

“Tumben?“tanya Sejin saat melihat Seungyoun membawa dua buah cangkir yang masih-masing berisi Teh untuk Sejin dan Kopi untuk Seungyoun. Sejin hafal, jika lelakinya ini adalah pribadi yang jarang mengkomsumsi kopi di malam hari. Ia akan menghabiskan kalengan soda maupun alkohol.

“Mau begadang, dengerin kamu cerita...“ucap Seungyoun tersenyum.

“Tapi aku dikasih teh?“tanya Sejin bingung dan Seungyoun mengangguk.

“Iya. Kata orang teh bagus buat bikin badan rileks? Aku perhatiin dari tadi kamu tegang banget kayak baru pertama kali ketemu aku”Seungyoun tersenyum menatap kekasih mungilnya tersebut dan Sejin menunduk malu.

“Ceritanya disini?“tanya Sejin setelah beberapa sata terdiam. Seungyoun menatap sekelilingnya. Mereka berada di dapur, tepatnya di meja makan dan duduk saling berhadapan.

“Mau ke kamar aja? Biar enak ceritanya?“tanya Seungyoun dengan hati-hati dan Sejin mengangguk setuju. Sejin bangkit terlebih dahulu dan berbalik, hendak berjalan ke kamar Seungyoun ketika sebelah tangannya di genggam Seungyoun.

Sejin terkejut dan menatap Seungyoun yang sudah berdiri disebelahnya. Tangan kanan Seungyoun menggenggam tangan kiri Sejin dan tangan lainnya memegang secangkir kopi yang sesekali ia minum.

“Mau ke kamar aja gandengan”ucap Sejin pelan.

“Ya biar kamu engga ilang dan diambil orang?“ucap Seungyoun yang mencuri sebuah kecupan di pipi Sejin.

“Aku di apartment kamu, engga akan ilang Younnn!! Dan aku jamin, aku engga akan diambil orang soalnya aku cuma mau sama kamu engga yang lain”ucap Sejin sambil meletakan cangkirnya di nakas sebelah tempat tidur Seungyoun.

“Kalo kamu takut aku ilang dan diambil Jinhyuk, engga. Kamu tenang aja, aku tetep maunya sama kamu kok, engga sama yang lain”ucap Sejin menambahkan.

“Aku juga maunya sama kamu aja... Byungchan gede banget engga mungil kayak kamu... Kalo meluk berasa meluk teddy bear raksasa”ucap Seungyoun santai.

Sejin menatap Seungyoun tidak percaya dan Seungyoun menutup bibirnya sambil menatap Sejin.

“Hehehe aku bisa jelasin!! Beneran aku cuma peluk aja Byungchannya kok, engga ngapa-ngapain...“ucap Seungyoun panik.

“Kayanya yang bakalan cerita banyak malem ini kamu deh, bukan aku”ucap Sejin penuh selidik dan Seungyoun yang tersenyum memamerkan giginya tertata rapih.

“Siapapun yamg cerita malem ini yang penting aku sama kamu! Itu yang penting!!!“ucap Seungyoun.

Sejin menarik selimut milik Seungyoun hingga menutupi pinggangnya. Posisinya saat ini Seungyoun bersandar pada kepala kasur dan Sejin bersandar pada Seungyoun dengan tangan Seungyoun melingkar di pinggang Sejin. Mereka siap untuk mendengarkan cerita satu sama lain malam ini.

(xposhie)