A little Chit Chat
“Juyeon!” Lelaki yang tengah memegang bola basket itu menoleh dan mendapati bahwa Hyunjae sedang mengejarnya. Juyeon pun menunggu Hyunjae hingga lelaki manis itu sampai di hadapannya.
“Lo mau coba kabur ya? Mana program kerja Osis? Jangan ngulur waktu mulu, deh!” Juyeon menahan senyumnya saat mendengar Hyunjae berbicara panjang lebar dengan nafas memburu karena lelah berlari.
“Gue engga kabur? Kan gue masih di sekolah nih mau latihan basket.” Juyeon memutar bola basket kehadapan Hyunjae dan membuat lelaki manis tersebut memutar bola matanya malas.
“Iya terus mana program kerjanya?” Hyunjae mengadahkan tangannya di hadapan Juyeon dan membuat ide jahil muncul difikiran Juyeon sore itu. Juyeon justru menggenggam tangan Hyunjae di hadapannya dan menarik pelan Hyunjae agar mengikuti langkahnya.
Hyunjae hanya bisa terdiam. Lelaki tersebut belum bisa mencerna apa yang terjadi di hadapannya saat ini dan baru dapat mencerna apa yang terjadi ketika langkahnya semakin cepat karena mengikuti langkah Juyeon di depannya, “Apaan sih?”
Juyeon menghentikan langkahnya saat Hyunjae menepis tangannya. Wajah Hyunjae merah padam dan ia tidak bisa menatap Juyeon tepat di matanya, Hyunjar terlalu malu.
“Katanya mau program kerja? Ayok sini!” Juyeon menaik-turunkan alisnya meledek Hyunjae di hadapannya. Lelaki yang lebih pendek itu mendengus kesal sebelum akhirnya bisa kembali menatap si anak basket.
“Ada di flashdisk, kan? Kenapa lo malah narik-narik gue?” Juyeon menggeleng dan menunjuk ruang Osis di lantai dua.
“Kenapa lo engga bilang ke gue? Gue kan bisa minta ke anak Osis yang lain?” Hyunjae kembali mendengus kesal dan Juyeon akhirnya pun tertawa.
“Lo engga nanya, kan? Malah tadi nanyain gue ada dimana? Ah! Lo emang sengaja ya mau ketemu gue?” Hyunjae mendengus kesal mendengar apa yang Juyeon katakan.
“Jadi, lo mau nungguin gue selesai latihan apa mau ikut gue sekarang ke Ruang Osis?” Juyeon bertanya sekali lagi sebelumnya akhirnya Hyunjae mengikuti langkahnya menuju ruang osis.
kapila