A Secret Box.


Sejin tersenyum ketika seseorang menekan password apartmentnya. Orang lain selain dirinya yang tau password apartementnya ialah kekasihnya, Cho Seungyoun.

“Sayangggg, kamu dimana?”

Sejin dapat mendengar langkah terburu-buru serta suara dentingan kunci -sepertinya kunci mobil- yang beradu dengan meja kayu ruang dapur.

Sejin ada dikamar, menunggu sang kekasih dengan tiga buah hadiah yang sudah ia siapkan sebelumnya. Sejin tidak bangkit dari kasurnya barang sejengkalpun. Lampu kamar yang sudah dipadamkan, membuat kamar Sejin terlihat remang-remang karena pencahayaan hanya berasal dari lilin aromatherapy yang dipasang Sejin.

Pintu kamar terbuka. Seungyoun berdiri disana dengan nafas berderu cepat. Mungkin dia sedikit berlari dari parkiran hingga ke kamar Sejin ini. Sejin melipat kedua tangannya sambil menatap sang kekasih dengan tatapan menggoda.

Kalung yang dikenakan Sejin terlihat bersinar. Sejin yang hanya mengenakan kemeja putih seperti di foto tadi dengan bagian bawahnya yang tertutup selimut. Seungyoun menetralkan nafasnya sebelum berjalan masuk ke kamar Sejin. Bahkan ia mengunci kamar tersebut sekalian.

Sejin menepuk space kosong dihadapannya. Lebih tepatnya di depan box yang telah ia jejer rapih. Seungyoun pun mengikuti arahan sang kekasih dengan wajah kebingungannya. Mereka berdua duduk bersila dan saling berhadapan dengan tiga buah kotak diantara mereka.

“Ini apaan?“tanya Seungyoun bingung.

“Hadiah! Aku udah janji kan mau kasih hadiah ke kamu dan aku pasangin langsung?“ucap Sejin dengan senyum sensualnya.

“Tiga? Sekaligus?“Sejin menggeleng.

“Cuma satu. Kamu boleh ambil semua hadiah ini, tapi aku cuma bakalan pasangin satu hadiah yang kamu pilih”Sejin menjelaskan.

“Clue?“Seungyoun menatap Sejin penuh permohonan tetapi Sejin hanya mengangkat kedua bahunya.

Seungyoun sedikit berfikir, membuat suasana hening selama beberapa detik. Sejin mencoba menahan senyumnya karena berhasil membuat bingung sang kekasih yang berada dihadapannya.

“Aku pilih yang ditengah”ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk.

Sejin mendorong kotak yang berada ditengah hingga berada persis di hadapan Seungyoun. Sejin mengangguk ketika Seungyoun meminta izin untuk membuka kotaknya.

Feet. Please lay on the bed, sir

Seungyoun mengernyitkan keningnya, bingung. Ia menatap Sejin dan Sejin menatapanya sambil tersenyum. Sejin menyingkap selimut yang ia gunakan untuk menutup tubuh bagian bawahnya.

“Yang...“Seungyoun kembali terkejut karena kekasihnya ternyata hanya menggunakan kemeja putih tipis tanpa bawahan.

Sejin bangkit dari kasur sambil membawa dua buah kotak yang tidak dipilih Seungyoun. Selanjutnya Sejin memberikan kode kepada Seungyoun untuk berbaring diatas kasur.

“Rileks...“ucap Sejin ketika mendapati tubuh Seungyoun yang menegang. Seungyoun pun menarik nafas panjang guna menenangkan dirinya sendiri.

Sejin tersenyum sambil mendudukan dirinya disebelah Seungyoun. Tangan Sejin mengusap dada, perut hingga berhenti di pinggang milik Seungyoun. Sejin melepaskan ikat pinggang yang Seungyoun gunakan.

Pelan, tapi pasti dan tanpa perlawanan Seungyoun, Sejin berhasil meloloskan celana jeans yang Seungyoun gunakan.

“Kamu mau ngapain sih Jin? Katanya mau ngasih aku hadiah? Mana hadiah aku?“tanya Seungyoun panik karena Sejin mulai memberikan kecupan di kejantanan Seungyoun yang masih terbalut boxer.

“Kamu baca kan? Kaki. Hadiah aku berhubungan sama kaki. Bagian pinggang kebawah, masih merupakan bagian dari kaki”ucap Sejin menjelaskan.

“Terus?”

“Diem deh, Youn!! Ikutin aja permainan aku”ucap Sejin merajuk dan Seungyoun pun terdiam.

Sejin melanjutkan kegiatannya. Kecupan pada kejantanan Seungyoun terus turun hingga ke paha dan kaki Seungyoun. Sejin kembali tersenyum ketika melihat jari jemari kaki Seungyoun menekuk karena nikmat yang ia berikan.

“Yang, ngapain...?“ucap Seungyoun lemah.

“Kata orang... Kalo pake kaos kaki tuh lebih cepet keluar!“ucap Sejin yang sekarang sudah duduk diatas perut Seungyoun.

Sejin sengaja menggoda penis Seungyoun yang masih terbungkus dengan menggeseknya sensual. Pergerakan pinggang Sejin maju mundur dan terkadang berputar membuat Seungyoung mencengkram pinggang Sejin.

“Jadi ini hadiah kamu?“ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk.

Pergerakan Sejin sebenarnya membuat dirinya sendiri tersiksa. Sejin mempercepat gerakan pinggangnya cepat, membuatnya mendesah dan Seungyoun mengerang.

“Ahhhh....“Sejin berhenti menggerakan pinggangnya dan mengocok penisnya sendiri yang hanya ia keluarkan dari lubang celana dalamnya. Sejin keluar banyak di baju yang masih Seungyoun kenakan.

Sejin menidurkan dirinya diatas badan Seungyoun, mengabaikan cairannya yang tercecer. Seungyoun mengusap punggung Sejin sambil tertawa.

“Yang pake kaos kaki aku, kok yang keluar duluan kamu?“ucapan Seungyoun berhasil membuat Seungyoun mendapatkan sebuah cubitan kecil.

Sejin kembali duduk diatas perut Seungyoun dengan wajah terkekuk malas. Selanjutnya, Sejin bergerak cepat menurunkan boxer Seungyoun tanpa melepas baju yang Seungyoun gunakan.

“Nghhh.... Jinnn pelanhhh donghhh!!“Seungyoun menggeram tertahan karena Sejin yang tanpa aba-aba memasukan penisnya langsung ke mulutnya.

Seungyoun selalu suka bagaimana Sejin menggerakan penisnya di dalam mulutnya sendiri. Tangan Sejin ikut bergerak mengocok penis Seungyoun yang tidak masuk ke dalam mulutnya. Seungyoun ikut menggerakan kepala Sejin ketika pelepasannya hampir tiba.

“Yangghhhh!!!“Seungyoun berteriak. Sedangkan Sejin tersenyum miring.

“Dikit lagi aku keluarhhh!!“ucap Seungyoun frustasi.

“Ah yakin cuma mau keluar pake mulut aku?“dengan nada sensual, Sejin membuka kancing kemeja putih yang ia gunakan. Sejin telah sepenuhnya telanjang.

Seungyoun mengatur nafasnya yang berderu cepat. Ia sengaja mendudukan dirinya dan bersansar pada headboard kasur agar dapat melihat Sejin dengan puas.

Sejin kembali naik ke atas kasur dan duduk diatas pangkuan Seungyoun. Seungyoun pusing memikirkan sikap kekasihnya malam ini.

“Sssttt.... Hadiah aku! Jadi aku yang punya alih kuasa malam ini”ucap Sejin menghentikan pergerakan Seungyoun.

Sejin mengalungkan tangannya di leher Seungyoun dan membawa Seungyoun dalam sebuah ciuman panas. Pinggang sejin kembali bergerak menggesek penis Seungyoun yang sudah menegak sepenuhnya.

“Pleasseehhh”ucap Seungyoun melepaskan lumatannya sejenak.

Sejin menggeleng sebelum memegang penis Seungyoun dan mengarahkannya masuk ke dalam lubang berkedut Sejin.

“Aghhhh....!!!“Sejin dan Seungyoun mendesah bersamaan. Seungyoun tidak kuat, ia menggerakan pinggang Sejin ketika penisnya sudah masuk sepenuhnya dalam lubang Sejin.

“Younnnhhh....“Sejin kalah. Hadiah yang seharusnya ia berikan untuk Seungyoun, sudah diambil alih duluan oleh Seungyoun.

“Argghhh... Shittthhh!! Enakhhh... Younnnhhh...“ucap Sejin mendesah saat penis Seungyoun tepat mengenai titik sensitifnya.

“Aku mau keluarhhh...“ucap Seungyoun.

“Dalemhhh! Di dalemmhhh ajahh!!“ucap Sejin dan Seungyoun benar menumpahnya cairannya di dalam lubang Sejin.

Seungyoun dan Sejin mengatur nafas mereka setelah pelepasan keduanya sampai. Keringat membasahi tubuu keduanya, tetapi mereka masih betah memeluk satu sama lain.

“Dua box lagi isinya apa?“tanya Seungyoun tanpa berniat mengeluarkan penisnya dari lubang Sejin.

Head. Aku mau kasih kamu dasi buat tutup mata kamu...”

Body. Aku mau kasih kamu borgol buat iket tangan kamu...“ucap Sejin santai.

“Hah? Terus Feet cuma ini aja?“tanya Seungyoun.

“INI AJA?!?!?!“Sejin mengerucutkan bibirnya dan Seungyoun tertawa.

“Yang lain sayang tuh nganggur! Lanjutin yuk?“ucap Seungyoun menggoda.

(xposhie)