Acara Amal

“Masih marah sama sepupu kamu?“Chanhee terkejut saat mendengar suara seseorang bicara terlalu dekat dengannya.

“Diem kamu mas! Aku juga marah sama kamu”ucap Chanhee menggeser tubuhnya sedikit menjauhi Sangyeon.

Sangyeon tertawa kecil dan berjalan mendekati Chanhee lagi. Singkat cerita, sumber kemarahan Chanhee adalah karena kesibukan Sangyeon mengurus acara amal yang kembali diadakan disekolah tempat dimana Sangyeon mengajar.

Sangyeon, terpilih menjadi ketua panitia sehingga kesibukannya semakin bertambah. Beberapa chat Chanhee terlambat dibalas bahkan ada yang terabaikan, karena acara amal yang menguras tenaga serta fikiran Sangyeon ini.

“Beneran nih marah sama aku? Berarti aku balik ke ruang panitia aja ya?“ucap Sangyeon berbisik yang justru sukses membuat Chanhee mendengus pelan dan menarik ujung kemeja yang digunakan Sangyeon.

“Jangan! Kalo mas ke ruang panitia, nanti aku bingung buat alesan masuk kesana... Mendingan mas temenin aku liat-liat aja”ucap Chanhee pelan dan Sangyeon pun mengangguk.

Chanhee dan Sangyeon berjalan bersisian. Tidak ada satupun orang yang menatap mereka curiga, karena Sangyeon tetaplah terlihat seperti seorang ketua panitia yang mengajak anak penyumbang dana terbesar di sekolahnya untuk berkeliling.

“Duduk situ dulu, ya? Kamu kepanasan”ucap Sangyeon saat melihat wajah Chanhee mulai memerah.

Chanhee menuruti perintah Sangyeon dan duduk disebuah kursi dibawah pohon rindang, sedangkan Sangyeon pergi sejenak mencari minuman dingin yang menyegarkan.


“Mas, nanti kamu cape! Lagian kan kita dibawah pohon, ga panas kok”ucap Chanhee protes saat Sangyeon beberapa kali mengipaskan sebuah kertas ke hadapab Chanhee. Lagi, Sangyeon hanya tersenyum.

“Choi chanhee”Chanhee dan Sangyeon serempak menoleh dan berdiri saat melihat beberapa orang sudah berdiri dihadapan mereka.

“Selamat siang, Tuan”ucap Sangyeon ramah kepada lelaki paruh baya dihadapannya.

“Papi, kalo mau pulang duluan saja! Aku masih mau disini sampai acara selesai”ucap Chanhee santai.

“Untuk apa? Acara selanjutnya tidak begitu penting. Lebih baik kamu pulang sama papi”ucap sang ayah tegas.

Acara selanjutnya tidak begitu penting, Sangyeon tersenyum kecil mengulang penyataan ayah Chanhee di dalam fikirannya. Acara yang telah menguras tenaga dan fikirannya ini dianggap acara tidak penting oleh orang tua dari lelaki yang ia cintai.

“Papi! Semua rangkaian acara bagian dari acara amal ini penting! Papi jangan bilang begitu”ucap Chanhee sedikit kesal.

“Terserah kamu. Tapi kamu tetap pulang bersama papi, kita makan siang bersama kolega papi. Dia bilang mau memperkenalkan anaknya denganmu”ucapan sang ayah suksea membuat Chanhee mematung.

Chanhee menatap Sangyeon lesu. Sangyeon mengisyaratkan Chanhee agar mengikuti perintah sang ayah agar tidak terjadi keributan ditempat tersebut dan Chanhee pun terpaksa mengikuti sang ayah untuk pulanh dan bertemu dengan kolega serta anak dari kolega sang ayah tersebut.