After Shoot.
Seungho mendorong Sejin pelan dan melumat kasar bibir Sejin. Malam itu, setelah perayaan shooting terakhir drama yang mereka bintangi, Seungho dan Sejin memilih pulang bersama ke apartment Seungho.
Awalnya karena jarak apartment Sejin terlalu jauh serta manager pribadi Sejin yang tidak bisa menjemput Sejin malam itu yang membuat Sejin memilih bermalam di apartment lawan mainnya tersebut. Tetapi karena pengaruh alkohol serta bayangan take terakhir, membuat Seungho dan Sejin kembali beradu lumatan bahkan dimulai saat mereka masih di dalam lift.
“Nghhh.... Ho....“Sejin mengerang dalam ciuman tersebut. Bahkan sesekali ia menjambak rambut lawan mainnya tersebut.
Seungho membuka pintu apartmentnya dengan kesusahan. Setelah berhasil membuka pintunya, Seungho menggendong Sejin dan menendang pintu tersebut agar segera tertutup. Terburu-buru adalah apa yang mereka lakukan saat ini. Sepatu Seungho serta Sejin terlempar asal. Jaket yang mereka gunakan teronggok tak berdaya di dekat pintu masuk.
Seungho melempar Sejin pelan ke atas tempat tidurnya. Seungho bahkan tidak sempat menyalakan lampu aparmentnya. Seungho dan Sejin saling beradu tatap sebelum Sejin menarik Seungho kembali untuk bertukar saliva. Tangan Sejin terjulur ke bawah, mencari kancing serta ikat pinggang celana Seungho. Sedangkan Seungho mulai memberikan kecupan di belakang telinga Sejin serta leher Sejin.
“Nghhh... Jangan tanda... Besok ada interviewhhh”ucap Sejin yang masih berusaha membuka jeans lawan mainnya. Seungho menganggul sebelum tangannya menarik kaos Sejin, membukanya dan membuang asal. Selanjutnya Seungho membuka celananya, karena Sejin hanya berhasil melepas kepala ikat pinggangnya. Begitu pun Sejin yang membuka celananya sendiri. Sejin menyamankan posisinya dan melipat kakinya sedikit lebar memberikan akses terbuka untuk Seungho.
“It's my first time... with a man...“ucap Seungho yang kembali merangkak ke atas tubuh Sejin. Wajah Sejin memerah dan rambut Seungho yang sedikit gondrong sudah berantakan.
“Gue yang nge-lead...“ucap Sejin. Seungho pun mengangguk dan bersandar pada headboard tempat tidur sedangkan Sejin memposisikan tubuhnya menunduk tepat dihadapan penis Seungho.
“Jin... Are you okay?“ucap Seungho menahan pergerakan Sejin. Sejin menggeleng tidak mengerti dan detik setelahnya, mulut Sejin sudah menjamah penis Seungho sepenuhnya. Seungho berteriak.
“Anjinghhh.... Jinhhh santai!“ucap Seungho yang terkejut karena servis yang diberikan Sejin.
Sejin tidak perduli. Ia hanya perduli dengan tubuhnya yang memulai memanas karena efek alkohol serta penis dalam mulutnya. Ia butuh sesuatu yang bisa menurunkan rasa tinggi dalam tubuhnya.
Sejin menatap Seungho dengan mulut yang masih penuh oleh penis Seungho. Sejin memerintahkan Seungho untum mengulum jarinya sendiri dan memasukannua ke lubang anal Sejin untuk melakukan penetrasi. Seungho awalnya bingung, tetapi akhirnya Seungho mengikuti perintah Sejin.
“Arrrgghh! Pelan-pelannhh”Sejin melepaskan kulumannya, tangannya menahan tangan Seungho dimana jari jemarinya sudah masuk ke dalam lubang Sejin.
“Sakithhh... Satu-satu...“ucap Sejin meringis dan Seungho memajukan badannya sedikit untuk mencium Sejin, tanda permintaan maafnya.
Seungho dan Sejin melanjutkan aktivitas mereka. Sesekali Sejin menelan habis penis Seungho hingga mengenai pangkal tenggorokannya, membuat Seungho menusuk prostat Sejin keras. Sejin tau Seungho hampir sampai pada pelepasannya hingga ia menghentikan kulumannya.
Seungho juga menghentikan gerak jarinya dan mengeluarkan jarinya. Selanjutnya, Sejin membasahi telapak tangannya dan duduk diatas paha Seungho tepat diatas penis Seungho yang menegang. Ia kembali membasahi lubanh analnya sebelum menurunkan tubuhnya untuk membawa masuk penis Seungho ke dalam lubang merahnya.
“Bangsattthhhh!!!! Arghhhh....“Seungho mengerang ketika Sejin mulai menurunkan pinggangnya dan memasukan penis Seungho ke dalam lubang analnya. Seungho memejamkan matanya sedangkan Sejin tersenyum.
Sejin mengusap paha Seungho menenangkan dengan pinggang yang masih lambar turun menyelimuti penis tebal Seungho. Akhirnya Seungho membuka matanya kembali ketika merasakan usapan Sejin dan ia melihat Sejin tersenyum membuat ia inisiatif membantu Sejin dengan menggerakan pinggangnya naik.
“Ahhhh... Penuhhhh”ucap Sejin mendongakkan kepalanya. Akhirnya seluruh kejantanan Seungho masuk ke dalam lubang Sejin. Mereka berdua mengantur nafas, bahkan Sejin meletakan kepalanya di pundak Seungho.
“Lo.. Gerakhhh aja... Kayak biashaa...“ucap Sejin dan detik berikutnya Seungho bergerak.
“Anjing!“Sejin mendongakkan kepalanya lagi.
“Sorry... Sakit?“ucap Seungho yang masih bergerak konstan dan Sejin menggeleng.
“Passs bangettthhh... Itu ahhh...“ucap Sejin terbata. Sejin pun ikut bergerak berlawanan arah. Kamar tersebut berisikan suara desahan dan geraman dari kedua orang dewasa yang sedang bercinta.
Sejin mengocok kejantanannya sendiri sebelum akhirnya kejantanannya mengeluarkan cairan cintanya. Seungho tersenyum melihat betapa pro lawan mainnya yang sedang bergerak di atasnya.
“Nghhh... Enak banget anjing!“Sejin meracau dan mempercepat gerakannya, membuat Seungho melakukan hal yang sama.
Seungho hampir sampai. Ia mengganti posisinya menjadi diatas Sejin dan Sejin berbaring dikasur dengan kedua kaki yang diletakan di pundak Seungho.
“Dalemhhh bangetttthhh”ucap Sejin ketika Seungho merubah posisinya. Seungho merapatkan tubuhnua dengan Sejin sehingga membuat penisnya semakin dalam tertanam.
Seungho dan Sejin beradu tatap saat Seungho menambah tempo gerakannya. Beberapa dorongan dan Seungho keluar sepenuhnya di dalam lubang Sejin. Seungho pun terjatuh diatas tubuh Sejin karena kelelahan.
“Heunggg lo keluar di dalem engga pake kondom!!“ucap Sejin memukul pundak Seungho dan membuat Seungho kembali menegakkan tubuhnya, mencoba mengeluarkan penisnya.
“Sorry... Gue gatau?“ucap Seungho polos dan Sejin tertawa.
“Sprei lo urusan lo ya? Soalnya ini pasti rembes keluar”ucap Sejin dan Seungho mengangguk.
“Pro banget kayanya...“Seungho berbicara sambil menarik selimut menutupi tubuh keduanya.
“Seungyoun. Cho Seungyoun. Woodz? Cowok gue... Ya... Gitulah”ucap Sejin santai yang membuat Seungho membulatkan matanya.
“Santai... Gue engga akan bilang kok”ucap Sejin yang mulai memejamkan matanya.
“Lo engga maksa gue kan? Jangan ngerasa bersalah”ucap Sejin yang sudah mulai terlelap, meninggalkan Seungho yang masih diam terkejut.
(xposhie)