An answer.
Wooseok dan Jinhyuk saling diam. Tidak ada satupun diantara mereka yang membuka suara, bukan karena mereka sedang bersitegang atau apalah itu namanya. Hanya saja, fikiran Jinhyuk dan Wooseok sedang tidak bersama mereka saat ini.
Malam itu, setelah pertemuan dengan teman-temannya yang mengatakan Jinhyuk sudah menceritakan segala hal kepada mereka, Wooseok meminta Jinhyuk bermalam ditempatnya karena da bebeap hal yang ingin ia tanyakan. Tetapi sudah hampir satu jam, belum ada satu kata patahpun yang keluar dari bibir Wooseok maupun Jinhyuk.
“Makasih...”
“Maaf...”
Jinhyuk dan Wooseok beradu tatap setelah keduanya mengeluarkan kata pertama yang saling bertolak belakang. Jinhyuk dengan permintaan maafnya dan Wooseok dengan ucapan terimakasihnya.
“Kamu engga perlu minta maaf Jinhyuk... Kamu ngelurusin semua di depan teman-teman kita, biar aku engga susah jelasin ke mereka kan?“ucap Wooseok bergetar. Jinhyuk terdiam. Bukan, bukan itu sebenarnya maksud Jinhyuk.
“Aku seharusnya yang bilang makasih sama kamu. Kamu udah ngejelasin apa yang engga bisa aku jelasin ke mereka... Bahkan aku terlalu takut untuk minta maaf sama mereka secara langsung...“Wooseok menunduk dan memainkan jari jemarinya.
Jinhyuk menggeser duduknya dan merangkul Wooseok. Jinhyuk pun mengusap kepala serta punggung Woosoek yang membuat Wooseok terisak. Jinhyuk masih diam, masih memikirkan cara yang tepat untyk menceritakan semuanya.
“Seok....“Wooseok melepaskan rangkulan Jinhyuk lalu menghapus jejak airmatanya ketika dirinya sudah lebih tenang. Wajah memerah Wooseok menatap Jinhyuk sayu.
“Aku boleh cerita?“tanya Jinhyuk pelan dan Wooseok mengangguk. Lagi, Jinhyuk kembali terdiam. Jinhyuk tidak sanggup menyakiti kekasihnya untuk ke sekian kalinya.
Jinhyuk akhirnya kembali bersuara dan kembali meminta maaf yang membuat Wooseok kembali bingung. Wooseok pun memutuskan menggenggam tangan JInhyuk yang semula ia letakan di pangkuannya. Dengan ibu jarinya. Wooseok mengusap punggung tangan Jinhyuk, membuat Jinhyuk menatap Wooseok yang tersenyum.
“Kamu udah minta maaf sama aku kan? Kenapa minta maaf lagi? Aku udah maafin kamu Jinhyuk...“Ucap Wooseok lembut, tetapi Jinhyuk menggeleng.
“Bukan... Bukan itu... Untuk yang ini, aku rasa kamu engga akan maafin aku...“ucap jinhyuk lagi.
“Kamu ngeraguin aku? Kenapa aku bisa engga maafin kamu?“nada suara Wooseok naik satu tingkat, membuat Jinhyuk sedikit terkejut.
Jinhyuk menarik nafasnya panjang sebelum menceritakan hal yang sebelumnya belum ia ceritakan. Genggaman tangan Wooseok ditangan Jinhyuk membuat Jinhyuk kembali menoleh dan menatap Wooseok. Pandangan Wooseok kosong, hal itu membuat Jinhyuk semakin merasa bersalah.
Wooseok berdiri saat Jinhyuk sudah selesai menceritakan kisahnya. Menceritakan apa yang terjadi antara dirinya dan Sejin. Menceritakan kembali kebodohannya.
“Aku mau tidur duluan... Kalo kamu mau pulang, silahkan. Kalo kamu mau nginep disini, baju kamu ada di tempat biasa”ucap Wooseok pelan tanpa melihat kearah Jinhyuk sama sekali. Wooseok masuk ke kamar tapi tidak menguncinya, ia masih memberikan ruang untuk Jinhyuk.
Dua jam setidaknya waktu yang diperlukan Jinhyuk untuk akhirnya berjalan mengikuti langkah Wooseok beberapa jam lalu. Pergerakan Jinhyuk terlampau pelan, ia takut menganggu kekasihnya yang sudah terlelap.
Wooseok berbaring menyamping, menyisakan ruang untuk JInhyuk berbaring. Jinhyuk merapalkan doa dalam hati, berharap apa yang ia lakukan kali ini tidak kembali menyakitkan hati Woosek.
Jinhyuk pun ikut membaringkan dirinya pada space kosong di belakang Wooseok. Jinhyuk juga memberikan diri untuk memeluk Wooseok dari belakang. Pegerakan selanjutnya yang terjadi, mengejutkan Jinhyuk karena Wooseok yang tiba-tiba berbalik dan memeluknya. Wooseok menyembunyikan wajahnya di dada Jinhyuk dengan tangan melingkar dipinggan Jinhyuk.
“Dingin Jinhyuk.... Peluk...“ucap Wooseok dalam tidurnya yang semakin merapatkan jarah diantara keduanya.
Jinhyuk pun menarik selimut sebatas dada Wooseok dan melingkarkan tangannya di pinggang Wooseok dan mengusap punggung Wooseok menenangkannya.
(xposhie)