Anniversary.


Hari ini aku dan Mas Seungyoun merayakan ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Waktu berkenalan hingga pernikahan, tidak bisa berbulan madu sampai akhirnya hadi Dodo diantara kami, membuat waktu kami hanya berdua begitu sedikit. Jadi, pagi-pagi sekali aku dan Mas Seungyoun sudah menitipkan Dodo di rumah ibu.

“Maafin bubu ya sayang! Besok sore bubu jemput lagi kok”

“Baba sama Bubu mau pacaran lagi! Dodo sama eyang dulu, ya?”

Aku dan Mas Seungyoun memutuskan meninggalkan rumah ibu sebelum Dodo bangun dan mengacaukan semuanya. Kami sebenarnya tidak punya rencana khusus, tetapi seminggu yang lalu Mas Seungyoun sudah mengatakan bahwa ia ingin mengajaku makan malam romantis dan menginap di sebuah hotel.

Selama di perjalanan, Mas Seungyoun membicarakan rencananya hari itu. Ia mengatakan bahwa ia sudah memesan satu paket khusus untuk dua orang dan kami bisa menggunakannya semau kami dalam dua hari ini. Sepanjang perjalanan, Mas Seungyoun bernyanyi, aku tau Mas Seungyoun punya kemampuan menyanyi yang luar biasa hanya saja ia hanya mau bernyanyi di depanku dan Dodo.

Seminggu yang lalu setelah Mas Seungyoun mengatakan bahwa ia ingin mengajakku ke sebuah hotel untuk menghabiskan hari pernikahan kami, hari itu aku sibuk mencari kado untuk Mas Seungyoun dan kadonya sudah kuletakan di bagasi tanpa ketauan oleh Mas Seungyoun.

Sesampainya di hotel dan setelah beristirahat sejenak, Mas Seungyoun meminta izin kepadaku untuk berenang. Aku sengaja tidak ikut, karena aku harus mengeluarkan hadiahku dari mobil. Setelah menyembunyikan hadiah di dalam kamar hotel kami, aku memutuskan untuk melakukan pijat. Mas Seungyoun juga menyusulku setelah itu.

Jam menunjukan pukul lima sore ketika kami selesai melakukan relaksasi. Lumayan, badanku sedikit lebih ringan setelah mendapatkan pijatan tadi. Mas Seungyoun menyuruhku bersiap, karena mas seungyoun sudah reservasi restaurant jam tujuh nanti. Jam setengah tujuh, kami pun turun menuju restaurant dan kami di arahkan ke sebuah meja yang sudah dipersiapkan.

Mas Seungyoun dan semua kejutannya. Sepanjang hari itu aku selalu tersenyum karena mendapatkan limpahan kasih sayang serta perhatian dari Mas Seungyoun.

“Happy anniversary, dek! Terimakasih sudah mau nerima mas jadi pasangan kamu. Sudah mau terima mas jadi Babanya Dodo dan sudah mau terima segala keburukan mas”ucapan Mas Seungyoun membuat mataku berkaca-kaca.

“Mas... makasih juga buat satu tahunnya. Terimakasih udah selalu sabar sama aku. Terimakasih buat semua perhatian dan kasih sayangnya. Terimakasih buat tahun-tahun berikutnya juga!”ucapku bergetar.

“Jangan nangis ah, nanti jelek!!”ucap Mas Seungyoun bercanda dan aku pun akhirnya tertawa.

Setelah makan malam, kami memutuskan kembali ke kamar dan saat itulah aku memberikan hadiah pernikahanku untuk Mas Seungyoun.

“Banyak banget , dek?”

Aku tersenyum dan mengangguk. Aku menyuruh Mas Seungyoun membuka kotak tersebut satu persatu. Kotak yang berisi satu kata di setiap sampulnya.

SMELL

Kotak pertama yang dipilih Mas Seungyoun untuk dibuka dan Mas Seungyoun menatapku bingung ketika menemukan bathbombs di dalamnya. Aku kembali menyuruh Mas Seungyoun membuka kotak selanjutnya.

TOUCH

Kotak kedua yang dipilih Mas Seungyoun. Dua buah bathrobe sebagai hadiah yang kuberikan untuk Mas Seungyoun selanjutnya. Warna hitam untuk Mas Seungyoun dan Warna putih untuku. Aku mendapat senyuman nakal dari Mas Seungyoun.

TASTE

Kotak ketiga yang dipilih Mas Seungyoun, sebuah Red Wine yang membuat Mas Seungyoun semakin terkejut.

“Aku minta tolong Ka Seungwoo beliin! Soalnya aku engga ngerti sama sekali”ucapku mencari alasan dan Mas Seungyoun mengangguk mengerti.

SIGHT

“Kamera? Dek, kado dari kamu banyak banget?” dan hanya mengangkat kedua bahuku tidak perduli. Aku menunjuk sebuah kotak terakhir.

SOUND

Aku pun mengambil earphone dari kotak terakhir dan menyambungkannya ke ponselku. Suaraku mulai terdengar di indera pendengeran Mas Seungyoun. Saat mendengarkan suaraku, Mas Seungyoun menatapku tanpa berkedip yang membuat wajahku memanas.

“Makasih!!!”

Aku mengangguk bahagia melihat Mas Seungyoun tersenyum.

“Bathbombs, bathrobe, wine.... camera?”

Mas Seungyoun berfikir sejenak sebelum menoleh ke arahku. Mas seungyoun tersenyum dan menariku hingga tidak ada jarak diantara kami. Mas seungyoun mendaratkan bibirku tepat di bibirku dan detik selanjutnya, aku sudah berada dalam gendongan Mas Seungyoun dengan kedua kakiku melingkar dipinggan Mas Seungyoun.

“Dek Sejin mulai nakal....”ucap Mas Seungyoun sambil berjalan ke arah kamar mandi dan aku tidak berhenti berteriak karena Mas Seungyoun yang terus menciumi wajah dan leherku.

“Itu kadonya engga dipake?”

“Nanti aja! Masih ada babak kedua kan?”ucap Mas Seungyoun sebelum kembali melumat

(xposhie)