Bab I: [di] jodoh [in] Sub-bab: Sebuah Pertanyaan
Wooseok masuk ke dalam mobil milik Myungsoo dengan bibir mengerucut. Sang kakak terlambat setidaknya tiga puluh lima menit dari jadwal yang telah ditentukan. Sesekali Myungsoo melirik ke arah sang adik yang fokus menatap jalanan hampir lenggang di hadapannya.
“Tadi kamu ditanyain temen kakak”ucap Myungsoo santai.
Wooseok melirik sekila sebelum kembali memfokuskan pandangannya pada jalanan di hadapannya. Sebenarnya ada sebuah pertanyaan yang ingin Wooseok lontarkan tapi enggan ia ucapkan karena rasa emosi terhadap sang kakak masih membuncah.
Empat Jam Yang Lalu
“Seungyoon belum nyampe nih?“tanya Myungsoo yang baru saja tiba beberapa menit yang lalu.
“Nih ngabarin di grup, katanya baru jalan”ucap Dawon santai.
“Kenapa Wooseok engga diajak kesini sekalian deh?“tanya Shinwon sesaat setelah Shownu mengantarkan pesanan teman-temannya tersebut.
“Lah mana mau! Lagian dia tuh lembur, katanya baru selesai jam sembilan atau jam sepuluh”ucap Myungsoo menjelaskan.
“Masih berdedikasi tinggi ya terhadap perusahaan”ucap Dawon tertawa.
“Namanya karyawan baru! Noh temen lo udah jadi manajer juga masih berdedikasi tinggi sama perusahaannya”ucap Myungsoo menunjuk Seungyoon yang baru saja tiba.
“El, emang Wooseok udah lulus kuliah?“ucap Seungwoo tiba-tiba yang membuat Myungsoo menatap temannya bingung.
“Lah udah lama kali! Tuh anaknya udah kerja”ucap Myungsoo santai.
Percakapan keenam lelaki dewasa tersebut berlangsung setidaknya hingga jam menunjukan pukul setengah sepuluh malam, saat ponsel Myungsoo berdering dan menunjukan nama Wooseok pada ID pemanggil.
“Eh gue duluan ya! Wooseok udah balik”ucap Myungsoo terburu.
“Oke sip! Hati-hati bro, lo bulan depan kan married“ucap Seungyoon yang dibalas salam hormat oleh Myungsoo.
Kembali ke saat ini, Wooseok masih belum membuka suaranya. Hanya suara radio yang terdengar di mobil sang kakak. Jujur, Wooseok sering mendiamkan sang kakak, tapi hal itu paling lambat hanya berlangsung selama tiga jam.
“Kamu kenap Seungwoo kan?“tanya Myungsoo tiba-tiba. Wooseok menoleh dan mengangguk.
“Yang putih tinggi?“ucap Wooseok mencoba mengingat wajah Seungwoo, teman kuliah sang kakak.
“Iya, dia yang nanyain kamu tadi. Padahal pas kamu masih jadi maba kan kalian sempet ketemu juga kan?“tanya Myungsoo dan Wooseok kembali mengangguk.
Wooseok baru saja membaringkan badannya di kasur kamarnya. Pekerjaan yang ia selesaikan tadi dikantor, membuat badannya lelah tetapi mengingat besok adalah hari sabtu, Wooseok tidak mau membuang malam sabtunya dengan percuma.
“Mas Seungwoo... Yang mana ya?“ucap Wooseok yang tiba-tiba kembali memikirkan pembicaraan dengan sang kakak di mobil tadi.
Wooseok pun membuka akun media sosial sang kakak dan benar saja, salah satu teman kakaknya Shownu baru saja mengunggah sebuah foto dimana dalam foto tersebut terdapat enam orang lelaki dewasa yang beberapa diantaranya masih Wooseok hafal namanya.
Sebagai informasi, Wooseok dan Myungsoo adalah lulusan satu universitas yang sama. Saat Wooseok masuk menjadi mahasiswa baru, saat itu juga Myungsoo dan Seungwoo sedang menyelesaikan skripsi mereka dan tidak jarang Wooseok bertemu dengan teman-teman kuliah sang kakak.
Wooseok pun membuka media sosial milik Seungwoo yang ia dapatkan dari sebuah tanda yang Shownu berikan pada foto yang ia unggah. Wooseok tiba-tba tersenyum saat melihat kumpulan foto Seungwoo. Bahkan ada beberap foto Seungwoo saat masih kuliah dan Seungwoo benar-benar bertambah tampan.
Wooseok masih asik mencari semua media sosial Seungwoo, karena cerita sang kakak di mobil tadi sukses membuat dirinya penasaran dengan Seungwoo. “Kenapa mas seungwoo nanyain gue udah selesai kuliah apa belum ya? Berarti, Mas Seungwoo masih inget gue?” Malam itu Wooseok tidak dapat tidur nyenyak karena pertanyaan yang muncul di dalam fikirannya.