Babysitting
Knock! Knock! Hello, there!! Aku dan mas seungyoun baru pulang dari liburan garis miring bulan madu dua hari yang lalu. Kalo diceritain detail dan rinciannya, kayanya bisa engga selesai tiga hari hehe
Dua hari setelah pulang liburan, aku dan Mas Seungyoun dapat tugas untuk jaga keponakan Mas Seungyoun! Anak dari kakak sepupu Mas Seungyoun. Anak laki-laki yang umurnya belum genap tiga tahun.
Waktu dapet permintaan tolong ngasuh keponakan Mas Seungyoun, jujur aku takut. Karena aku belum pernah ngasuh anak kecil full seharian. Biasanya aku suka main sama anak kecil, tapi paling lama setengah hari dan engga pernah seharian dititipkan kepadaku.
“Udah engga apa-apa, dia deket kok sama aku. Itung-itung latihan?”
Aku pun mengiyakan tawaran tersebut karena rasa percaya diri yang diperlihatkan Mas Seungyoun kepadaku. Hari itu pun tiba. Aku dan Mas Seungyoun akan menjaga keponakan Mas Seungyoun selama dua hari penuh di weekend ini. Aku pun sudan sempat mencari di google atau menonton di youtube bagaimana mengasuh bayi.
“Dia bukan bayi loh dek, itungannya batita. Kalo kamu nonton video itu kayanya salah...”
Wajahku waktu itu seketika memerah karena Mas Seungyoun memergokiku menonton video tutorial menjadi bayi, tapi yang aku tonton justru cara memandikan bayi berumur tiga bulan. Setelah itu, aku tidak pernah membuka tutorial apapun lagi.
“Besok gue jemput habis makan malem! Semoga engga ngaret sih, soalnya jalanan pas weekend kadang engga bisa di prediksi”
Sepupu Mas Seungyoun beserta istrinya sudah datang pagi-pagi sekali. Menitipkan anak mereka yang bahkan masih tertidur pulas.
“Dia engga gampang nangis kok, paling nanti bangun karena nyariin aku. Atau pas lagi laper aja”Istri sepupu Mas Seungyoun berkata sambil tersenyum kepadaku.
“Itung-itung latian ya, Jin!“Sepupu Mas Seungyoun mengakhiri sebelum mereka pergi meninggalkan apartment milik Mas Seungyoun.
“Dek, tidurin lagi aja di kamar kita. Palingan dia bangun jam 7 an sih. Mas mau mandi dulu ya?“aku mengangguk menuruti perintah mas Seungyoun.
Aku kembali menidurkan Hajoon perlahan di atas tempat tidur kami. Sesekali Hajoon berpindah posisi karena tidak nyaman. Aku pun dapat bernafas lega ketika berhasil menidurkan Hajoon di temlat tidur. Tugas selanjutnya, aku harus bangun dari tempat tidur tanpa membangunkan Hajoon.
Kalian tau kan jika kita menduduki tempat tidur pasti ada satu bagian yang lebih rendah dan jika kita bangun secara cepat, hal itu bisa membuat orang yang sedang tertidur merasakan gerakan dan terbangun. Aku menarik nafas sebelum bangun dari tempat tidur. Tapi naas, baju tidurku secara tidak sengaja tertindih Hajoon dan gerakanku membuat Hajoon terkejut hingga bangun.
“Hajoon... Maafin om ya! Cup... Cup... Sayang... Bobo lagi ya?“ucapku panik ketika Hajoon mulai menangis.
Caraku tidak berhasil, aku pun menggendong Hajoon dan menimangnya. Beberapa keponakanku akan cepat tertidur jika di goyang dalam gendongan. Tetapi kenapa cara ini engga berhasil sama Hajoon? Aku merutuki diriku sendiri.
Hajoon masih menangis. Sesekali aku melihat kearah pintu kamar mandi, Mas Seungyoun belum juga keluar dari kamar mandi. Aku pasrah, tangisan Hajoon semakin kencang dan membuat wajahnya memerah.
“Loh Dek? Udah bangun Hajoonnya?“Mas Seungyoun keluar dengan rambut setengah basah serta celana training tanpa baju tentunya. Aku mengangguk lemah.
“Sini mas yang gendong, kamu mandi aja ya?“ucapnya dan aku mengganguk lagi. Sesekali aku menoleh ke arah Mas Seungyoun yang sedang menggendong Hajoon, melihat bagaimana Mas Seungyoun dapat dengan mudah menghentikan tangisan Hajoon.
“Hallo jagoan om! Udah bangun? Hari ini kamu seharian sama om yaaa!! Jangan nakal! Nanti mami sama papi bakalan beliin kamu banyak mainan kalo kamu engga nakal!!“Mas Seungyoun berbicara dengan Hajoon sambil sesekali mengangkat Hajoon tinggi-tinggi, membuat Hajoon tertawa.
“Dek, hari ini jadwal kita grocery shop kan?“baru saja aku keluar dari kamar mandi, Mas Seungyoun menanyakan hal yang sedikit membuatku terkejut.
“Oh iya! Aku lupa mas.... Trus gimana? Hajoon?“tanyaku tergugup.
“Ya... Dibawa? Masa ditinggal? Hehe Aku mandiin dia dulu, kamu bikin sarapan aja dulu buat kita”ucap Mas Seungyoun sambil menggendong Hajoon dan tidak lupa mencium pipiku sekejap.
Singkat cerita. Aku, Mas Seungyoon dan Hajoon sudah siap untuk pergi ke supermarket. Sarapan tadi berlangsung sedikit ramai, karena Hajoon yang berceloteh bersama Mas Seungyoun. Aku hanya memperhatikan mereka berdua dengan gemas.
Sesampainya di supermarket, mas seungyoun langsung mendudukan Hajoon di trolley belanja. Katanya, anak kecil selalu suka duduk di trolley belanja dan benar saja. Hajoon diam tenang duduk disana, walaupun sesekali menunjuk ke camilan yang ia inginkan.
“Anaknya lucu pak, umur berapa tahun?“ucap seorang ibu ketika kami singgah di tempat menjual makanan bayi.
“Hampir tiga tahun bu”ucapku karena Mas Seungyoun sibuk memilih makanan dengan Hajoon.
“Dekat ya sama papinya? Enak jadi papahnya belanja engga digangguin”ucap ibu tadi dan aku hanya dapat mengangguk.
“Hajoon dikira anak kamu, dek! Berarti emang kita udah cocok jadi orang tua”Tubuhku menegang ketika Mas Seungyoun berucap seperti itu. Mas Seungyoun kembali mendorong trolley dengan merangkul bahuku, aku masih diam seribu bahasa.
“eskim! eskim! Hajoon mau eskim ooommm!!!“ucap Hajoon menunjuk penjual es krim di dekat kami berdiri.
“Hajoon emang boleh makan es krim mas? Nanti pilek?“tanyaku kepada Mas Seungyoun.
“Makan es krim sekali, engga bikin pilek kok dek”ucap Mas Seungyoun mengusak puncak kepalaku.
Kami bertiga hampir seharian berada diluar rumah. Setelah dari supermarket, kami mampir ke tempat bermain agar Hajoon tidak bosan. Kami bertiga sampai di kembali di apartment setelah makan malam.
“Kamu mandi duluan aja dek, aku sama Hajoon dulu”ucap Mas Seungyoun dan aku mengangguk.
“Aku au andi ama om Ejin!“aku menoleh ketika Hajoon menyebut namaku.
“Kamu yang ngajarin ya mas?“ucapku menatap Mas Seungyoun dan mas seungyoun menggeleng.
“Aku gabisa mandiin anak kecil”ucapku pelan.
“Hahaha yaudah ayok bertiga”ucap Mas Seungyoun enteng.
Kami pun masuk ke kamar mandi bertiga. Tapi hanya Hajoon yang benar-benar mandi, aku dan mas seungyoun tidak mungkin ikut mandi bersama kan?
“Dek, kamu basah semua tuh. Gantian gih mandinya”ucap Mas Seungyoun ketika kami sudah selesai memandikan Hajoon.
“Mas juga basah, kan? Engga mandi juga?“ucapku bingung.
“Ada Hajoon loh, dek...“ucap Mas Seungyoun dengan suara rendah.
“Hah? aku cuma nanya mas mau mandi apa engga. Bukan ngajak mandi bareng...“ucapku sebelum berlalu kembali ke kamar mandi.
“Hajoon... Om Seungyoun sama Om Sejin gantengan siapa?”
Kami bertiga sudah bersiap untuk tidur. Setelah mandi, Hajoon merengek untuk menonton kartun kesukaannya. Tenaganya sebanding dengan Mas Seungyoun, karena mereka sama-sama seperti tidak pernah merasa lelah.
Hajoon melirik ke arahku dan mas Seungyoun secara bersamaan lalu menujukku. Aku yang reflek pun langsunh mencium pipi Hajoon, membuatnya tertawa senang.
“Besok engga om beliin es krim lagi!“Hajoon seketika merengut ketika mendengar ucapan Seungyoun.
“Nanti Om Sejin yang beliin Hajoon es krim ya? Rasa coklat sama Vanilla!“ucapku mengusap pipi Hajoon lembut dan Hajoon mengangguk antusias.
“Wahhh bahaya nih dek...“aku menoleh ke arah Mas seungyoun.
“Bahaya, kayaknya kalo kita punya anak nanti kamu lebih sayang ke dia dibanding saya”ucap Mas Seungyoun dengan nada merajuk dan aku tertawa.
“Om! Semua ayang om!“ucap Hajoon tiba-tiba lalu memeluk Mas Seungyoun. Aku pun tersenyum dan reflek memeluk Mas Seungyoun dan Hajoon bersamaan.
“Hajoon tidur ya? Besok papi sama mami pulang! Jadi Hajoon harus bobo sekarang. Oke?“ucapku dan Hajoon mengangguk.
Tidak sulit menidurkan anak yang sudah kepalang lelah karena aktivitas seharian. Tepukan pelan hangat di paha Hajoon yang diberikan Mas Seungyoun serta usapan lembut dipipi yang aku berikan, membuat Hajoon tertidur.
“Jadi... udah siap dek?“ucap Mas Seungyoun sangat pelan.
“Hm...?“aku tau maksud mas seungyoun, tetapi aku pura-pura tidak tau.
“Punya anak...“ucap Mas Seungyoun lagi.
“Mas yakin? Nanti rasa sayang aku kebagi gimana?“ucapku tenang tetapi berhasil membuat Mas Seungyoun membeku.
“Aku bercanda kok mas... Kita omongin besok aja gimana?“tanyaku dan Mas Seungyoun pun setuju.
xposhie