Bincang Malam.

trigger warning ⚠️ rape / rapist don’t read if these are sensitive topics to you


Malam ini, saya dan Dek Sejin baru selesai menidurkan Dodo beserta Dede dikamar mereka. Seharian tadi, kami pergi ke pusat perbelanjaan karena keinginan Dek Sejin untuk membeli perlengkapan bayi perempuan, maklum ya soalnya anak pertama kami laki-laki jadi barangnya tidak semua bisa digunakan Dede lagi.

“Dek, kamu inget engga?“ucap saya malam itu dengan tangan yang tidak berhenti mengusap puncak kepala Dek Sejin yang sedang berbaring di dada saya.

“Hm? Dek Sejin menoleh untuk menatap saya”Saaya tersenyum sebelum melanjutkan pembicaraan saya.

“Waktu Dodo seumuran Dede, kamu inget engga kita kenapa?“pertanyaan saya membuat Dek Sejin bangun dan duduk berhadapan dengan saya diatas kasur. Kami mengabaikan televisi yang menayangkan film barat tersebut.

“Iya aku inget! Itu kalo engga salah sampe aku pulang kerumah ibu kan bareng Dodo? Hm... Sampe seminggu kayanya?“ucap Dek Sejin mencoba mengingat kejadian beberapa tahun silam.

“Iya.... dan masalah utamanya karena kakak kelas kamu itu kan?“pertanyaan saya membuat Dek Sejin terdiam.

“Bukan mas. Bukan Ka Sunho yang salah, itu salah aku karena aku engga ngabarin kamu waktu aku pulang sama Ka Sunho”ucap Dek Sejin pelan.

“Dan kamu tau? Orang yang dulu bikin kita bertengkar besar, sekarang ngasih tanggung jawab besar ke kita”Dek Sejin mengangguk sambil memainkan ujung selimut.

“Semesta emang engga bisa ditebak kan mas? Kita waktu itu engga saling kenal, engga sampe satu tahun trus kita nikah. Aku sama kamu belum pernah ngasuh anak, tapi karena dititipin keponakan kamu eh kita jadi setuju untuk adopsi anak. Sekarang ini, orang yang bikin kita bertengkar hebat, malah ngasih kepercayaan yang besar banget. Itu tandanya Ka Sunho percaya kan mas sama kita? Kalo kita bisa besarin dan sayang Wonyoung kayak kita sayang Dodo?“tanya Dek Sejin dan saya pun mengangguk.

Saya kembali menarik Dek Sejin untuk bersandar ke badan saya dan saya kembali memainkan rambut Dek Sejin.

“Kamu sampe sekarang belum cerita ke saya loh Dek, malam yang saya mabuk dan diantar pulang sama pacarnya Seungwoo itu”saya bisa merasakan tubuh Dek Sejin seketika membeku dan terdiam.

“Saya sebegitu parahnya ya sampe kamu engga mau cerita ke saya?“saya kembali bertanya karena Dek Sejin yang masih terdiam.

“Mas... Bukannya aku engga mau cerita. Tapi aku takut, Mas Seungyoun nanti ngerasa bersalah dan nyalahin diri mas sendiri....“ucap Dek Sejin sambil mengusap punggung tangan saya yang bebas.

“Udah lewat lebih dari dua tahun kan kejadiannya? Saya mau denger...“saya memohon dan Dek Sejin mulai menceritakan kejadian malam itu.

Flashback On

“Mas! Lepas, please? Kamu mabok!”suara Dek Sejin terdengar gemetar malam itu. Tenaga Mas Seungyoun terasa tiga kali lebih kuat dari biasanya.

“Dek, kamu tega selingkuh sama saya? Dek.... Kamu kemaren kemana?”suara Mas Seungyoun meracau.

“Mas... Aku engga selingkuh! Ka Sunho itu kakak kelas aku, mas!!!”Dek Sejin berusaha meninggikan suaranya, setidaknya agar Mas Seungyoun salah.

“Dek! Kamu berani bentak saya, hah? Berani sekarang kamu sama saya karena udah ada laki-laki lain?”Tubuh Dek Sejin ditarik paksa dan dikungkung dibawah tubuh Mas Seungyoun yang sudah setengah telanjang.

“Mas... Pleaseeee!! Sakit mas!!!!”Dek Sejin menangis malam itu. Tetapi Mas Seungyoun yang berada diatas Dek Sejin mengabaikannya.

Mas Seungyoun menahan kedua tangan Dek Sejin tepat di sebelah kepalanya. Bibir Mas Seungyoun mengecup semua yang bisa ia kecup, bahkan tidak jarang yang menimbulkan bekas kemerahan setelahnya.

“Mas... Please stop mas!!!”Dek Sejin masih memohon dan masih diabaikan oleh Mas Seungyoun. Dengan sedikit paksaan kaos yang dikenakan Dek Sejin dirobek sehingga memperlihatkan kulit mulus Dek Sejin.

“Mas... Please.... Jangan begini... Mas”Dek Sejin berusaha melepaskan cengkaraman tangan Mas Seungyoun, tetapi gagal. Bibir Mas Seungyoun turun turun ke tulang selangka hingga ke dada Dek Sejin tanpa melupakan dua buah noktah kembar kecoklatan.

“Nghhh.... Massshhhh... Jangan digigit.... Ahhhh”Dek Sejin kacau. Dia tidak ingin menikmati ini, tetapi tubuhnya tidak bisa berbohong.

“Kenapa Dek? Laki-laki itu udah nyentuh kamu? Makanya kamu engga mau disentuh saya?”Dek Sejin terdiam, perkataan Mas Seungyoun benar-benar menyakitinya. Dek Sejin akhirnya pasrah dengan semua yang dilakukan Mas Seungyoun selanjutnya.

Mas Seungyoun menurunkan celananya sendiri serta celana Dek Sejin hingga sebatas lutut dan mengangkat kedua kaki Dek Sejin untuk kemudian diletakan di bahunya. Tanpa penetrasi apapun, dan mengabaikan rasa sakit yang diterima oleh Dek Sejin, Mas Seungyoun memasukan kejantannya ke dalam lubang setengah kering milik Dek Sejin.

“Arghhhh!!! Mas Seungyoun sakit!!!!”Dek Sejin berteriak tetapi hujaman demi hujaman yang diterimanya membuatnya harus rela menggigit bibir bawahnya agar tidak membangunkan Dodo.

“Dek... Ahhhh... Dek... Please.... Jangan tinggalin mas...”Mas Seungyoun terus menggerakan pinggangnya ke titik yang tepat yang sudah dihafalnya. Mas Seungyoun mengecup kaki Dek Sejin yang berada dibahunya dengan pinggang yang terus bergerak.

“Ahhh... Nghhh.... Dek....”Mas Seungyoun semakin mempercepat pergerakannya. Dek Sejin masih menangis menerima semua perlakuan Mas Seungyoun. Dek Sejin hanya dapat menggenggam apapun yang dapat ia genggam.

“Dek....Arghhh... Kamu cuma punya aku!!! Arghhh aku engga mau berbagi”gerakan Mas Seungyoun semakin cepat, membuat tubuh Dek Sejin tersentak.

“Arrghhhh mas!!!”Tangan Mas Seungyoun tiba-tiba mencengkram kejantanan Dek Sejin yang menegang, membuat Dek Sejin semakin merasakan kesakitan.

“Dek.... Arghhhhh”Mas Seungyoun akhirnya mencapai putihnya dan mengeluarkannya di dalam lubang milik Dek Sejin yang menjadi lebih hangat dibanding sebelumnya. Detik selanjutnya, Mas Seungyoun jatuh tepat diatas tubuh Dek Sejin tanpa melepas kejantannya.

Dek Sejin menyingkirnkan tubuh Mas Seungyoun ke sebelahnya dan pelan mencabut kejantanan Mas Seungyoun yang masih tertanam di lubangnya. Selanjutnya Dek Sejin membersihkan tubuh Mas Seungyoun dan memakaikannya baju serta celana dan Dek Sejin juga membersihkan drinya sendiri.

Flashback off

“Dek... Mas minta maaf ya? Mas.... Mas jahat banget kan?“saya memeluk Dek Sejin erat. Saya akhirnya tau kenapa selama ini Dek Sejin menyembunyikan hal tersebut kepada saya.

“Mas... Udah kan udah lewat? Aku engga apa-apa”Dek Sejin melepaskan pelukan saya dan mengusap pipi saya dan yang saya rasakan selanjutnya Dek Sejin menyatukan bibir kami.

Dek Sejin juga memindahkan posisi tubuhnya menjadi diatas pangkuan saya. Tangan Dek Sejin dikalungkan dileher saya sehingga saya juga menyamakankan posisi saya dengan melingkarkan tangan saya dipinggang Dek Sejin.

“Mas.... Nghhh...“Saya semakin mengikis jarak dan merapatkan tubuh kami. Membuat secara tidak sengaja kejantanan kami beradu.

Kami beradu tatap sebelum Dek Sejin mengangguk mengizinkan saya untuk bekerja lebih jauh malam itu.

(xposhie)