Birthday


Mempunyai dua anak, benar-benar jauh dari bayanganku. Bahkan punya satu anak saja jarang aku bayangkan. Tapi, setelah pernikahanku dan Mas Seungyoun, Tuhan sudah menitipkanku dua anak, sepasang. Dodo anak pertamaku telah melewati masa tantrumnya karena kedatangan sang adik. Melewati tiga tahunnya sendirian dengan kasih sayang dariku dan Mas Seungyoun yang penuh, membuat Dodo sempat kaget ketika Dede masuk diantara kehidupan kita berempat.

“Dede....“Dodo yang baru saja bangun tidur berlari dari kamarnya, menghampiri sang adik yang baru saja selesai mandi.

“Bubu... Dede wangi! Udah mandi?“tanya Dodo dan aku mengangguk.

“Mau main sama Dede!!!“ucap Dodo semangat yang membuat Mas Seungyoun terusik dari tidur nyenyaknya.

“Dodo mandi dulu gimana? Sama Baba? Bangunin tuh Babanya”ucapanku membuat Dodo tanpa diperinrah dua kali itu mulai membangunkan Babanya.

“Dede... Aakk... Aakkk...“Dodo berusaha menyuapi sang adik yang sedang fokus dengan sendok yang sedang ia pegang. Setelah mandi, kami berempat berkumpul di meja makan untuk sarapan.

“Hahaha kenapa Do? Dede engga mau makan ya?“ucap Mas Seungyoun ketika melihat Dodo mengerucutkan bibirnya karena Dede yang tidak mau memakan bubur disendok yang ia berikan.

“Sini, bubu bantuin...“Aku pun bangkit dan berusaha membantu Dodo agar sang adik mau memakan makanan yang Dodo berikan.

“Yeayyy Dede mau disuapin Dodo”ucap Dodo senang. Aku tersenyum melihat betapa semakin besarnya Dodo. Rasanya baru kemarin aku dan Mas Seungyoun merayakan ulang tahun pertama Dodo.

Flashback On

“Mas, ibu mau ngerayain ulang tahun Dodo katanya. Gimana?”

“Dimana? Berarti acaranya sama sodara-sodara gitu?”

“Iya, kayak ulang tahun aku kemarin. Tapi kali ini engga ada acara bohong-bohongan atau rahasia-rahasian yaaaa”

“Hahaha iya engga akan. Ohyaudah terserah Dek Sejin saja. Sebenarnya saya juga punya rencana, tapi diantara kita bertiga saja. Tapi kalo Bapak sama Ibu mau ngerayain ulang tahun cucunya juga engga apa-apa”

“Mas seungyoun engga apa-apa? Nanti aku bilang bapak sama ibu kalo emang Mas Seungyoun udah punya rencana buat ulang tahunnya Dodo”

“Belum ada rencana kok, baru kepikiran doang. Biasa kalo aku sih, liburan bertiga? Tapi itu nanti aja kali ya? Dodo biar ketemu sodara-sodaranya, baru kita liburan bertiga”

Aku dan Mas Seungyoun malam itu pun sepakat akan mengadakan pesta ulang tahun Dodo pertama kali di rumah orangtuaku.

“Berarti kita nginep tiga malem dirumah ibu?”

Aku mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Mas Seungyoun. Malam ini aku sedang packing bajuku, mas seungyoun serta baju Dodo yang akan kami bawa kerumah ibu besok pagi.

“Mas engga apa-apa kan kalo kerja pulangnya kerumah Ibu?”

“Ya engga apa-apa dong? Asalkan ketemu kalian sih saya engga apa-apa”

Aku tersenyum mendengar jawaban dari Mas Seungyoun. Pertengkaran yang pernah terjadi diantara kami beberapa waktu lalu seakan hanya angin lalu. Kami berjanji akan terbuka satu sama lain, meminimalisir pertengkaran dan fokus membesarkan Dodo.

Setelah mengantarku kerumah ibu, Mas Seungyoun melanjutkan perjalanannya ke kantor. Hari itu, aku memutuskan untuk membuat kue dan camilan untuk acara Dodo besok. Terimakasih untuk ibu, karena membantu menjaga Dodo jadi kegiatanku di dapur bisa lebih maksimal.


Acara hari ini berlangsung lancar. Dodo tidak rewel, bahkan dirinya banyak tertawa. Dodo menerima banyak perhatian dan doa hari itu. Dodo juga mudah akrab dengan sepupu-sepupunya yang bahkan baru ditemu hari itu.

“Anakmu gampang deket sama orang, nanti kalo punya adek gampanglah”

Aku menoleh dan mendapati bapak berdiri dibelakangku. Aku tertawa pelan mendengar perkataan bapak barusan.

“Satu aja lah pak, masa nambah?”

“Lah sepasang emang kenapa? Kasian toh nanti Dodo engga ada teman mainnya”

Aku tersenyum mendengar perkataan Bapak, karena sejujurnya aku dan Mas Seungyoun belum pernah membicarakan perihal mengadopsi anak lagi. Kami masih menikmati posisi kami sebagai Baba dan Bubu dari Dodo.

“Capek?”

Mas Seungyoun menghampiriku malam itu ketika sedang merapihkan kado-kado yang Dodo terima hari itu. Aku menggeleng.

“Bapak tadi ngomong sama aku——”

“Perihal adek buat Dodo?”

Mas Seungyoun terkejut karena aku tau dengan persis apa yang ingin ia bicarakan. Aku dan Mas Seungyoun tertawa bersamaan.

“Saya engga pernah maksa kamu ya Dek. Apapun yang kamu mau, kamu bisa bilang mas. Nanti kita diskusi dan cari jalan keluarnya bareng-bareng”

“Tapi lucu sih Dek kalo anak kedua kita perempuan? Selama ini kan kita ngasuhnya anak laki-laki, pasti kalo anak perempuan gemes?”

Aku menoleh, memperhatikan Mas Seungyoun yang tiba-tiba membicarakan anak perempuan.

Flashback Off

“Dek... Kok bengong?”

Mas Seungyoun menyadarkanku dari lamunan dan aku tersenyum.

“Aku inget ulang tahun pertama Dodo mas, yang bapak bilang kalo Dodo gampang deket sama orang dan gampang adaptasi kalo punya adek? Ternyata engga segampang itu ya?“ucapku tersenyum menatap Dodo yang sedang serius dengan makanan di hadapannya.

“Ah iya! Mas ingat! Yang mas bilang mau anak kedua perempuan kan?“ucap Mas Seungyoun dan aku mengangguk.

“Keinginan Mas Seungyoun terpenuhi nih udah ada Dede”ucapku meledek.

“Gimana, ada perbedaan anak cewek sama cowok sejauh ini?“tanyaku kepada Mas Seungyoun dan Mas Seungyoun menggeleng.

“Kecuali satu, tenagah Dodo jauh lebih gede dari Dede! Dulu pas imunisasi aku inget banget Dodo nangis kenceng bahkan kakinya suka nendang. Kalo Dede lebih kalem”ucap Mas Seungyoun mengakhiri sebelum kami kembali menikmati sarapan kami.

(xposhie)