Blokir.


Sejin tersenyum melihat ponselnya. Beberapa detik yang lalu sebuah nomer telah berhasil ia blokir sehingga tidak dapat menganggunya lagi.

Bukan orang iseng yang sebenarnya mengganggu Sejin. Tetapi kekasihnya sendiri, Cho Seungyoun. Setidaknya lima belas menit ponsel Sejin berbunyi terus menerus karena Seungyoun mengirimkannya foto, video hingga voice note dirinya. Awalnya Sejin senang, lama-lama Sejin jengah karena Seungyoun mengganggunya.

Setelah merasa aman, Sejin meninggalkan ponselnya untuk bermain dengan anjing kecilnya yang baru saja selesai menjalani perawatan. Tidak ada bunyi ponsel dan keisengan Seungyoun, membuat Sejin leluasa bermain bersama Gunbam.

Jam menunjukal pukul sembilan malam lewat dua menit. Gunbam baru saja tidur dan saatnya dirinya sendiri yang beristirahat. Sejin pun menyempatkan memeriksa ponselnya dan terkejut ketika melihat panggilan tidak terjawab di ponselnya.

Mommy Cho Missed Calls (15)

Sejin pun buru-buru mengetikan sesuatu di ponselnya. Pesan permintaan maaf serta menjelaskan bahwa ponselnya sengaja ia tinggal dikamar ketika ia bermain dengan Gunbam beberapa saat lalu. Sejin menarik nafas panjang setelah menekan tombol Send pada ponselnya dan dua puluh lima detik kemudian, ponselnya kembali berbunyi.

“Malam Sejin...”

Sebuah suara lembut menyapa Sejin dan membuat wajahnya tiba-tiba memerah. Sejin menteralkan nafas dan detak jantungnya.

“Malam tante...”

Sejin mencoba santai. Tetapi suara di sebrang telefon mendadak hilang, membuat Sejin panik dan memerikasa ponselnya. Panggilannya masih berlangsung.

“Hallo? Tante...”

Sejin panik. Ia berdiri dari posisi duduknya dan berjalan tidak tentu arah di dalam kamarnya, menunggu suara disebrang kembali menyapanya.

“Kayanya lama ya mami engga telfon kamu? Sampe lupa panggilan mami...”

Sejin menepuk keningnya. Sesekali ia melompat salah tingkah.

“Mami... Maaf... Hehe... Sejin engga enak soalnya... Mami telfon sampe lima belas kali enggga kejawab sama Sejin...”

“Nak Sejin sibuk ya?”

“Hm? Engga kok mami... Tadi lagi main sama Gunbam, handphone Sejin tinggal dikamar. Mami apa kabar?“tanya Sejin yang sudah mulai kembali santai.

“Mami baik, sayang... Tapi ini lagi ada yang engga baik disamping mami... Daritadi guling-gulingan di sofa”

Sejin mengerutkan keningnya. Mencerna makna dari ucapan mami Seungyoun di sebrang telefon.

“Kamu berantem sama Seungyoun? Kenapa? Seungyoun nakal?”

Sejin mencoba menahan tawanya. Seungyoun pasti mengadu kepada mami jika Sejin memblokir nomernnya. Atau jangan-jangan mami menelfon karena Seungyoun?

“Engga kok mami, kita engga berantem hehe cuma tadi Seungyoun iseng ngirim foto sama video banyak banget jadi aku blokir nomernya”Sejin terkekeh membuat mami Seungyoun juga ikut terkekeh.

“Ah iya bagus! Kalo ganggu emang blokir aja, biar anaknya tau rasa!!”

Dirumahnya, Seungyoun menatap mami dengan tatapan disedih-sedihkan.

“Hm... Masa baru di blokir gitu doang nangis?”

Sejin menahan tawanya, membayangkan ekspresi Seungyoun saat ini.

“Gimana kalo nanti putus? Hm... pasti deh nangis-nangis!!”

“MAMI KOK NYUMPAHIN AKU SAMA SEJIN PUTUS SIH!!!!”

Sejin terkejut ketika mendengar teriakan Seungyoun dari sebrang telfon. Ia dapat mereka bagaimana ekspresi Seungyoun saat ini.

“Sejin... Kalo bosan sama Seungyoun, bilang mami ya? Nanti mami kenalkan sama keponakan mami!! Sepupunya Seungyoun, tapi tingkahnya engga aneh kok kayak Seungyoun... Jadi kamu tetap jadi menantu mami walaupun putus sama Seungyoun”

Sejin akhirnya tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar ucapan mami Seungyoun. Bahkan ia dapat mendengar Seungyoun menghentakan kakinya ke lantai dengan kasar.

“MAMI KAN AKU MINTA TOLONG BUAT TELFON SEJIN BIAR BUKA BLOKIRAN NOMER AKU!!!! KENAPA MALAH NYUMPAHIN AKU PUTUS SIH????”

Sejin dapat mendengar jelas perkataan Seungyoun, suara tawa mami bahkan teriakan mami ketika ponselnya direbut paksa oleh Seungyoun.

“Jin....”Seungyoun berucap lemah.

“Jangan mau ya nak!! Diemin ajaaa Seungyounnya!!”

“MAMIIII DIEM IHHH!!!”

“Youn... Mami kamu itu... Minta maaf terus peluk!!“Sejin berkata tegas dan selanjutnya yang ia dengar adalah suara seseorang berpelukan. Seungyoun memeluk mami dan meminta maaf.

“Udah...”ucap Seungyoun selanjutnya.

“Mau peluk kamu juga...”ucap Seungyoun lagi, membuat Sejin terkejut dan terdiam.

“Kamu suruh aku minta maaf ke mami terus peluk... Aku mau minta maaf terus peluk kamu juga...”Seungyoun berucap santai.

“Ada mami, Youn...“Sejin memejamkan maata sambil sesekali memijat keningnya.

“Mami tau kok aku suka peluk kamu...”

“Jangan mau dipeluk ya Sejin! Seungyoun belum mandi dari studio!!”

Sejin tersenyum mendengar suara mami yang terlampau jauh.

“Mami... Beneran mau aku putus sama Sejin? Mami mau jodohin Sejin sama itu dia tuhhh yang suka mami banggain?”

Sejin mendengarkan perbincangan antara ibu dan anak di sebrang telefon.

“Hm? Mami bangga kok sama kamu! Siapa bilang gitu? Mami engga pernah ya ngomong begitu...”

Suara mami terdengar serius, membuat jantung Sejin sedikit berdetak lebih cepat.

“Mami bercanda sayanggg!! Mana mau sih mami kalo kamu putus sama Sejin? Yang bisa ngatasin keanehan kamu cuma Sejin, mami udah percaya sama dia! Udah sana minta maaf yang bener!!”

Sejin tersenyum mendengar ucapan mami. Betapa mami mempercayakan Seungyoun kepadanya.

“Jin...”

“E-eh iya? Kenapa?”

Suara Seungyoun membuyarkan lamunan Sejin.

“Maaf... Aku bosen tadi di jalan, jadi spam kamu... Maaf yaaa....”

“Udah mandi?”

Bukannya memaafkan, Sejin justru menanyakan hal lain.

“Belum... Tapi janji, habis kamu maafin nanti aku langsung mandi!!”

“Yaudah mandi dulu. Kembaliin handphone mami, nanti aku telefon ke nomer kamu. Tapi kamu harus udah mandi!!“ucap Sejin tegas.

“IYA JANJI!!! AKU LANGSUNG MANDI!!”

“Engga usah teriak-teriak Cho Seungyoun...”

“Hehehe aku seneng! Sayang kamuuu banget!!! Kamu tapi setelah mami yaaa? Jangan marah! Aku mandi duluu biar pas kamu telefon, aku udah wangiiii”

“Iyaaaa udah sana!! Aku matiin telefonnya ya!! Salam buat mami!!”

Sejin memutuskan sambungan telefonnya dan tersenyum. Seungyoun dan seribu kerandomannya. Entah mengapa ia bisa dengan santai mengatasi kerandoman Seungyoun.

Permintaan maaf lewat ponsel mami adalah salah satu kerandoman Seungyoun. Bahkan Sejin sudah berencana membuka blokir tanpa Seungyoun minta. Tapi tidak apa, setidaknya malam ini Sejin dapat berbicara lagi dengan mami.

(xposhie)