Bouquet
Siapa yang dapat menahan tangis ketika sahabatnya berhasil meraih kebahagiaannya lagi? Jelas, bukan Chanhee jawabannya. Lelaki itu kini sedang tersedu melihat Changmin mengucap janji setia semati bersama Hyunjae, pasangan yang ia pilih.
“Tisu?” Chanhee menoleh dan tersenyum sebelum mengambil selembar tisu yang diberikan Juyeon kepadanya. Tidak ada perbincangan diantara keduanya hingga upacara sakral pernikahan tersebut berakhir.
“Oh jadi Hyunjae itu mantan lo?” Chanhee tertawa melihat bagaimana Juyeon menganggapi ucapannya barusan. Keduanya memilih masuk ke dalam barisan untuk memberikan selamat kepada sepasang lelaki yang sedang berbahagia tersebut.
“Kak... Selamat! Inget kan apa yang gue bilang dua tahun lalu? Masih berlaku loh sampe sekarang” Hyunjae tersenyum dan mengangguk mengerti. Chanhee pun menggeser sedikit posisinya agar tepat berada di depan Changmin dan memeluk sahabatnya erat.
“Lo harus bahagia terus, pokoknya! Kalo Hyunjae nakal, bilang ke gue.” Changmin mengangguk dalam pelukan tersebut dan saat Chanhee melepas pelan pelukannya, ia melihat bulir air mata di pelupuk mata Changmin.
“Jangan nangis! Hari ini lo harus bahagia. Eh jangan hari ini doang, tapi seterusnya, ya?” Changmin kembali mengangguk sebelum menarik Chanhee kembali dalam pelukannya.
“Ikut sana” Juyeon menunjuk panggung utama dimana Changmin telah bersiap melempar buket bunga sebagai salah satu rangkaian acara.
“Lo kan juga belum nikah, ikut jugalah!” Chanhee yang tertawa renyah itu berhasil menarik Juyeon ke dalam kerumunan. Juyeon tidak panik, tapi tetap sungkan karena ini kali pertama ia mengikuti acara lempar bunga seperti ini.
Tepat saat pembawa acara selesai menghitung mundur dan saat itulah Changmin melempar buket bunga yang ia genggam dan kerumunan tersebut semakin tidak terkendali, membuat Juyeon berusaha menarik Chanhee agar tidak terseret dalam kerumunan.
Semua mata tertuju kepada Juyeon, karena buket bunga yang dilempar Changmin tadi berhasil ia ambil dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya merangkul Chanhee karena berusaha menjauhi lelaki tersebut dari kerumunan tadi. Semua orang bertepuk tangan tanpa terkecuali.
“Gimana, jadi ke Kafe itu?” Juyeon menghampiri Chanhee yang sedang duduk di sebuah kursi, sendirian.
“Lo nginep aja, gimana? Kita kesana besok aja? Gue capek banget, asli!” Chanhee memijat pelan kakinya yang sepanjang hari berjalan kesana kemari membantu apapun yang dapat ia bantu.
“Apaan nih?” Tanya Chanhee bingung saat Juyeon memberikannya buket bunga yang didapat Juyeon tadi.
“Tawaran gue setahun yang lalu masih berlaku loh!” Chanhes tertawa, mengingat tawaran Juyeon tahun lalu. Tanpa fikir panjang, ia menerima buket yang di genggam Juyeon itu.
“Bawa baju ganti, kan? Yuk ikut gue” Juyeon tersenyum dan berjalan mengikuti langkah Chanhee. Tanpa sepengetahun Chanhee dan Juyeon, Changmin dan Hyunjae tersenyum melihat pemandangan yang disajikan keduanya tadi.
kapila