Byungchan memperlihatkan secarik kerta kepada Wooseok dan sukses membuat Wooseok membulatkan matanya. Wooseok membaca kata demi kata yang terdapat dalam kertas tersebut sambil sesekali melirik ke arah Byungchan.
“Chan, lo serius? Pas awal kuliah, gue sama Sejin ikut organisasi kan lo gamau ikutan”ucap Wooseok bingung.
“Gue mau ngasah soft skill gue nih, Seok! Bantuin ya?“ucap Byungchan tersenyum cerah.
“Mengasah soft skill atau biar bisa liat Bang Seungwoo tiap hari?“ucap Sejin yang baru saja bergabung bersama Wooseok dan Byungchan.
“Kalian kenapa sih? Temen mau berubah ke arah yang lebih baik kok malahan diraguin begini?“ucap Byungchan mengerucutkan bibirnya, ia merajuk.
“Iya jangan ngambek! Ini gue kasih Jinhyuk, kebetulan dia ketuanya. Tapi gue gabisa jamin kalo lo bisa gabung di kepanitiaan kali ini ya? Soalnya ini acara gede”ucap Wooseok menjelaskan dan Byungchan mengangguk antusias.
“Jadi ini kepanitiaan pertama di kampus? Udah semester empat dan baru mau coba kepanitiaan?“tanya Jinhyuk kepada Byungchan saat sesi interview siang itu.
“Lebih baik terlambat dibanding engga mencoba sama sekali kan, bang?“ucap Byungchan percaya diri dan membuat Jinhyuk memijat pelipisnya pelan.
“Coba lo promosiin diri lo dan kasih gue satu keyakinan biar lo bisa gabung jadi anggota di kepanitiaan kali ini”ucap Jinhyuk serius dan Byungchan memulai promosi akan dirinya.
Setidaknya, setengah jam waktu yang di butuhkan Jinhyuk untuk dapat mewawancarai sahabat kekasihnya itu. Jinhyuk tidak ingin menerima Byungchan dengan mudah hanya karena Byungchan sahabat kekasihnya sendiri.
“Gimana, Hyuk? Byuncghan kira-kira lolos ga?“ucap Wooseok menghampiri Jinhyuk yang sedang mengolah hasil wawancara beberapa saat lalu. Jinhyuk diam dan hanya tersenyum ke arah kekasihnya.
“Hyuk, gue kayanya butuh satu orang lagi deh buat bantu perlengkapan. Mahasiswa baru juga engga apa-apa deh”ucap seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri Jinhyuk dan Wooseok.
Lelaki itu Seungwoo, masih diam di tempat memandangi sepasang kekasih yang sedang beradu tatap. Baru saja Seungwoo akan pergi dari tempat itu, tetapi langkahnya di tahan oleh Jinhyuk.
“Bukan Mahasiswa baru nih, tapi dia belum pernah ikut kepanitiaan. Gimana?“ucap Jinhyuk menyerahkan secarik kertas.
“Gue jamin anaknya pekerja keras kok, bang! Kalo emang ga bisa dibilangin, bentak dikit aja juga dia kebal”ucap Wooseok tersenyum meyakinkan.
“Oh boleh deh, lo yang hubungin kan? Langsung suruh dateng pas rapat besar aja ya”ucap Seungwoo sebelum berlalu pergi meninggalkan Jinhyuk dan Wooseok lagi.
“Sebenarnya yang ketua panitia itu aku atau Seungwoo sih, yang?“ucap Jinhyuk bingung dan Wooseok hanya tertawa.
“Kamu ketua acara, tapi dia ketua BEM, Tetep menang Bang Seungwoo!“ucap Wooseok lagi.
“Byungchan!“Wooseok memanggil sahabatnya yang berdiri beberapa meter di hadapannya. Hampir sebulan setelah Byungchan diterima menjadi panitia dibawah Koordinasi Seungwoo, Byungchan jadi sulit untuk ditemui.
Belum sempat Wooseok menghampiri sahabatnya itu, Byungchan sudah kembali berjalan bersama Seungwoo dan Byungchan hanya dapat meminta maaf dengan lisannya sambil berjalan menjauh.
“Byungchan kenapa engga dari dulu ya gabung di kepanitiaan? Dia cocok loh kerja sama Seungwoo”ucap Jinhyuk yang sudah berdiri di belakang kekasihnya.
“Byungchan itu paling susah buat keluar dari comfort zone dia. Setiap ada open recruitment kepanitiaan, aku sama Sejin selalu ajak dia tapi Byungchan selalu ga mau”ucap Wooseok menjelaskan.
“Terus kenapa sekarang tiba-tiba mau?“tanya Jinhyuk bingung.
Wooseok pun menceritakan semua hal yang dapat merubah hidup Byungchan saat ini. Pidato kemenangan Seungwoo atas posisi Ketua BEM saat itulah yang berhasil membuat Byungchan berani keluar dari comfort zonenya.
Saat itu, Seungwoo membicarakan bahwa apa yang mungkin akan terjadi setelah kehidupan perkuliahan. Dimana kehidupan setelah ini, tidak semudah yang dibayangkan. Seungwoo juga mengatakan berkaitan dengan soft skill bagaimana orang dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
“Ah berarti Seungwoo bawa pengaruh baik dong ke Byungchan?“tanya Jinhyuk dan Wooseok mengangguk.
“Iya! Yang bikin buruk itu, aku jadi susah ketemu Byungchan tau! Aku kehilangan anak ayam akuuu”ucap Wooseok dengan bibir mengerucut gemas.
“Yang, Byungchan itu punya pacar? Atau gebetan?“tanya Jinhyuk dan Wooseok menggeleng.
“Engga sih! Tapi aku sama Sejin suka ledekin kalo Byungchan suka sama bang Seungwoo sampe dia mau ikutan kepanitiaan haha tapi kayanya engga sih, tuh Byungchan beneran fokus sama kerjaan kepanitiaan kayanya”ucap Wooseok menjelaskan lagi.
“Seminggu yang lalu Seungwoo nanya ke aku tentang Byungchan sih, tapi kamu jangan bilang temen kamu dulu ya?“ucap Jinhyuk dan Wooseok mengangguk.
“Waktu awal rapat kecil setiap divisi, Seungwoo bilang kalo Byungchan itu pasif. Awalnya Seungwoo kesel, soalnya jadi lambat kerjanya. Tapi akhirnya lama-lama Seungwoo tau kalo Byungchan lagi berusaha keluar dari comfort zone dia dan Seungwoo maklumin kalo itu ga gampang”ucap Jinhyuk memulai ceritanya.
“Terus Seungwoo juga sempet kesel, soalnya Byungchan ga pernah pesen makan kalo lagi rapat! Makanan yang di sediain rame-rame aja engga dia sentuh”ucap Jinhyuk dan Wooseok tertawa.
“Byungchan emang paling anti makan sama orang yang engga dikenal, dia mending nahan laper dibanding makan sama orang lain”ucap Wooseok tertawa.
“Nah itu dia! Makanya setelah itu, selesai rapat pasti Seungwoo selalu bawa Byungchan ke tempat makan lain. Disitu Byungchan dipaksa makan karena diancem bakalan dilaporin ke aku tentang kinerja dia”ucap Jinhyuk melanjutkan ceritanya.
“Oh makanya Byungchan selalu pulang malem kalo rapat tuh karena Bang Seungwoo maksa ngajak makan Byungchan ya?“tanya Wooseok dan Jinhyuk mengangguk.
“Terus kayanya Bang Seungwoo mulai suka sama Byungchan, tapi Bang Seungwoo takut keliatan engga profesional kalo nyatain perasaannya sekarang”ucapan terakhir Jinhyuk membuat Wooseok gembira.
“Huaa! Akhirnya anak ayam aku bakalan punya pacar!!“ucap Wooseok antusias.
“Siapa?“Wooseok dan Jinhyuk menoleh dan mendapati Byungchan serta Seungwoo sudah berada di belakang mereka lagi.
“Batagor! Buat gue ya, Seok?“ucap Byungchan memohon dan Wooseok menyerahkan batagor miliknya untuk Byungchan.
“Byungchan, kamu kan belum makan siang! Jangan nyemil, nanti jadi ga mau makan nasi”ucap Seungwoo membuat Byungchan mengembalikan batagor milik Wooseok dengan tatapan sedih.
“Iya bener kata bang seungwoo! Udah sana kerja lagi yang bener ya? Biar acara laki gue sukses”ucap Wooseok sambil mengusap puncak kepala Byungchan karena gemas.
fin