Canggung


Wooseok diam di tempat, sesaat setelah membuka pintu apartmentnya. Disana berdiri dua lelaki dewasa yang tingginya melebihi dirinya sendiri. Wooseok bahkan harus menerima satu cubitan lembut di pipinya karena dirinya masih diam ditempat.

“Hey, kamu kenapa?“Jinhyuk mengusak puncak kepala sang kekasih dan membuat Wooseok kembali tersadar.

“Seok, sia.... pa?“Wooseok menoleh saat mendengar suara Sejin muncul dibelakangnya. Tidak jauh berbeda dari Wooseok, Sejin juga tertegun diam ditempat.

Keempat orang dewasa tersebut berdiri di depan pintu tetapi hanya Jinhyuk yang memandang aneh ketiga lelaki lainnya. Lelaki disebelah Jinhyuk -Seungyoun pun hanya dapat menunduk dan memainkan ujung sepatunya.

Jinhyuk berdeham, membuat ketiga lelaki lainnya menatap jinhyuk. Sejin bergerak paling pertama, mempersilahkan kedua tamunya untuk masuk sedangkan dirinya menyiapkan minum. Wooseok mempersilahkan Seungyoun duduk, sedang dirinya menarik Jinhyuk menjauh.

“Kamu kenal Seungyoun?“Wooseok berbicara berbisik setelah menjauh dari jarak dengar Seungyoun. Jinhyuk menatap kekasihnya bingung dan mengangguk pelan.

“Dia temen kantor aku dan yang mau aku kenalin ke Sejin itu!! Terus ini mau bantu kamu buat pindahan”ucap Jinhyuk santai dan Wooseok menatap kekasihnya tidak percaya. Jinhyuk bahkan harus kembali mencubit pipi Wooseok.

“Dia pasangan match Sejin yang aku ceritain....“ucap Wooseok pelan dan Jinhyuk akhirnya mengerti semua.

Wooseok dan Jinhyuk terdiam di dalam kamar Wooseok, diantara kardus yang siap diangkat dan dipindahkan ke apartment milik Jinhyuk. Suara Sejin mengalihkan perhatian keduanya, Jinhyuk dan Wooseok pun memilih keluar kamar mengikuti Sejin.

Suasana canggung benar-benar terasa di apartment tersebut, bahkan tidak ada obrolan sedikit pun antara Wooseok, Jinhyuk, Sejin dan Seungyoun. Mereka berempat sibuk dengan fikiran masing-masing.

“Udah semua kan, Seok? Mau langsung dibawa kebawah?“ucapan Sejin membuat semua mata menatap Sejin yang sedikit mencairkan suasana. Wooseok mengganguk pelan sambil tersenyum.

“Berarti ke mobil lo kan, Hyuk?“tanya Sejin lagi dan Jinhyuk menatap Sejin bingung.

“Eh... iya, ke mobil ke gua aja. Tapi kalo ga muat, bisa ke mobil Seungyoun”ucap Jinhyuk dan Sejin mengangguk mengerti.

“Sini biar gue aja...“Sejin menoleh saat melihat Seungyoun berjalan kearahnya, sontak Sejin melangkah mundur menjauh.

Jinhyuk dan Seungyoun pun keluar apartent dengan membawa masing-masing satu buah kardus paling besar, meninggalkan Wooseok dan Sejin berdua. Setidaknya dua jam adalah waktu yang diperlukan mereka berempat untuk benar-benar merapihkan barang-barang Wooseok ke dalam mobil Jinhyuk serta sebagian di dalam mobil Seungyoun.

“Gue ga bisa ikut dong?“ucap Sejin saat melihat mobil Jinhyuk yang penuh dan membuat Wooseok berfikir. Wooseok tidak mungkin meninggalkan Sejin sendiri, terlebih lagi besok dirinya resmi pindah ke apartment Jinhyuk.

“Mobil Seungyoun aja”ucap Jinhyuk santai yang membuat dirinya mendapat tatapan mematikan dari Wooseok.

“Ya... Kalo lo mau”ucap Jinhyuk menambahkan.

Akhirnya, dengan sedikit paksaan, Sejin benar-benar duduk di sebelah Seungyoun sambil menggendong Ddadda. anjing peliharaan Wooseok. Sebenarnya itu hanya akal-akalan Sejin, setidaknya agar di dalam mobil ia tidak terlalu canggung.


“Barang lo banyak banget ya, Seok?“ucap Sejin menahan tawanya saat kembali menurunkan barang-barang Wooseok ke dalam apartment Jinhyuk. Wooseok mencebikkan bibirnya saat melihat barang bawannya.

“Kayanya 70% barang di apartment kalian itu punya Wooseok ya?“ucap Jinhyuk tertawa yang diikuti tawa Sejin. Tawa pertama kali yang terdengar hari itu, membuat Wooseok dapat bernafas lega. Karena setidaknya, ia meninggalkan temannya dalam kondisi baik.

“Gue balik ya?“tanya Sejin setelah merapihkan semua barang Wooseok dan juga menyantap makan malam. Wooseok menahan Sejin dan menggeleng.

“Yakali gue nginep disini? Gamau!“ucap Sejin tegas dan Wooseok tetap menahan pergerakan Sejin.

“Seok, Goonbam dirumah sendirian ah ga enak gue”ucap Sejin memohon.

“Udah malem, besok aja ya? Besok dianterin Jinhyuk deh pagi-pagi”ucap Wooseok tetapi Sejin menggeleng.

“Besok kan bisa kalian pake buat beres-beres, udah ah nanti gue ketinggalan bis”ucap Sejin menutup pembicaraan mereka.

“Gue anter aja, gue juga udah mau balik kok”semua mata menoleh saat Seungyoun berdiri dari duduknya dengan sebuah cola ditangannya.

(xposhie)