Cerita Yohan.
Yohan mengambil nafas panjang. Setidaknya sejam waktu yang ia dan seungwoo habiskan berbagi cerita lewat sambungan telfon. Yohan suka, sangat suka ketika Seungwoo menanyakan kabarnya. Yohan senang, sangat senang ketika Seungwoo dengan segala perhatiannya mengajak ia pergi atau sekedar berjalan-jalan di pasar malam.
Tapi Yohan, tetaplah Yohan. Kekasih seorang Song Yuvin. Sekeras apapun Yohan berusaha, tetap tidak mudah menghilangkan bayang-bayang Yuvin diotaknya. Yohan ingat bagaimana pertama kalinya hatinya berdetak lebih cepat ketika temannya memperkenalkan Yuvin kepada dirinya siang itu. Yohan ingat dengan jelas tanggal serta bulan untuk pertama kalinya Yuvin mengantarkan dirinya pulang walaupun karena desakan teman-temannya. Yohan juga ingat ciuman pertama mereka yang terkesan terburu-buru dan berantakan malam itu.
Malam itu, di dalam bioskop. Terdengar gila, tetapi itulah adanya. Sebuah film romantis yang mereka pilih ternyata membosankan. Tetapi cukup membuat mereka terpaku ketika pemeran utama berbagi lumatan dalam layar besar di hadapan mereka, membuat Yuvin dan Yohan menegakkan duduk mereka.
Beberapa kali tertangkap sedang melirik satu sama lain, akhirnya Yuvin memberanikan diri menarik dagu Yohan dan mencium singkat bibir Yohan. Mereka sempat terdiam beberapa saat sebelum Yuvin kembali mendaratkan bibirnya di atas bibir Yohan, membuat Yohan memukul pelan dada Yuvin karena teringat dimana mereka berada saat ini.
“Engga ada yang liat tuh”Ciuman mereka terjeda beberapa detik, sebelum Yohan mengalungkan tangannya di leher Yuvin dan melanjutkan kegiatan mereka. Terburu-buru dan berantakan, itu yang Yohan ingat.
Yohan juga ingat, beberapa kali Yuvin mengecewakannya. Melupakan janji yang mereka telah buat sebelumnya. Atau sekedar melupakan jadwal Yohan hari itu. Yohan ingin marah, tetapi perlakuan Yuvin selanjutnya membuat ia melupakan semua kekecewaannya terhadap Yuvin.
“Maaf... Aku ketiduran...”Yohan menarik nafasnya panjang, rasanya ingin menjambak Yuvin pada saat itu juga. Tetapi ia mengurungkan niatnya ketika melihat nafas Yuvin terengah dan warna wajahnya yang lebih pucat dari biasanya.
“Kamu sakit?”Yuvin tersenyum sebelum menjauhkan tangan Yohan dari keningnya. Yuvin demam. Yuvin ketiduran dan terlambat menjemput Yohan di tempatnya berlatih taekwondo.
“Kenapa masih jemput aku kalo kamu demam? Sini aku yang nyetir!”Yohan mengambil alih kemudi motor yang Yuvin kendarai sore itu.
“Aku kan udah janji mau nemenin kamu ke kafe yang baru buka itu...”ucap Yuvin pelan yang membuat Yohan tidak habis fikir dibuatnya.
“Kita engga jadi ke kafe, langsung pulang aja. Kamu makan, minum obat terus istirahat! Nanti aku naik ojek online aja dari rumah kamu. Pegangan yang bener!!”Yohan berbicara tanpa henti membuat Yuvin melingkarkan tangannya erat dipinggang Yohan.
Seungwoo boleh perhatian. Bahkan perhatiannya jauh melebihi Yuvin. Tapi Yuvin tetap memiliki bagian lain dihati Yohan. Yuvin boleh cuek, tapi itu yang membuat Yohan merindukan Yuvin.
“Kamu digalakin Kas Wooseok engga? Semoga engga ya! Nanti aku galakin balik kalo Ka Wooseok berani galakin kamu!!”ucap Yohan pelan sebelum menarik selimutnya dan bersiap tidur.
“Sampe ketemu dua hari lagi binbin! Ka Wooseok boleh lebih lucu dari aku, tapi kamu cuma punya aku aja”ucap Yohan lagi.
(xposhie)