Change Up Again.


Wooseok mencoba membuka matanya walaupun berat. Hari ini ia harus berangkat pagi-pagi sekali untuk pergi kerumah Mingyu, menghadiri acara keluarga Mingyu.

“Hhh perasaan kemaren gue tidur cepet biar hari ini seger. Kenapa masih ngantuk?”

Wooseok mencoba mengumpulkan nyawanya dengan menggulingkan tubuhnya ke samping. Tetapi pergerakan Wooseok itu terhenti karena sesuatu menahan tubuhnya. Wooseok menarik nafas panjang, mencoba kembali mengumpulkan nyawanya.

Wooseok akhirnya berhasil membuka matanya dan menatap langit-langit kamar tersebut. Lima menit kemudian Wooseok duduk di tempat tidurnya dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya, matanya berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya.

“Hah? Bentar.... Semalem gue ngapain ya?”

Flashback On

Wooseok mematikan ponselnya (garis miring: ponsel milik Wonwoo) setelah Mingyu menelfon dan mengabarkan bahwa dirinya akan menjemput Wooseok sebelum matahari terbit.

Wooseok mendesah frustasi. Sejujurnya, dirinya enggan pergi ketempat yang ia tidak ketahui itu dan untuk pertama kalinya, dirinya menyesali keinginannya untuk mempunyai pacar.

“Wahhh pasti besok jalan sama anak-anak seru deh! Udah direncanain dari lama juga...”

Wooseok mengerucutkan bibirnya. Ia rindu teman-temannya dan ia juga rindu Jinhyuk yang selalu ada kapanpun ia membutuhkannya.

“Bener kata Wonwoo... Jinhyuk selalu ada kapanpun dan dimanapun gue butuh. Hampir 24 jam juga gue selalu baru Jinhyuk...”

Lagi, Wooseok mendesahkan nafasnya berat. Ia memilih untuk memejamkan matanya walaupun jam masih menunjukan pukul delapan pagi.

“Tuhan... Mau balik! Mau jadi Wooseok lagi... Please....”

Wooseok merapalkan doanya hingga ia tertidur malam itu.

Flashback Off

“HUAAAA JINHYUK!!!!!!“Wooseoo berteriak histeris setelah menyadarinya. Ia memeluk Jinhyuk yang tertidur disebelahnya tanpa menanyakan mengapa Jinhyuk berada disana.

“JINHYUK AKU BALIKKKK!!!!!“Wooseok kembali berteriak, membuat Jinhyuk terlonjak kaget dan bangun dari tidurnya.

“Seok... Kamu ngigau? Kenapa teriak-teriak? Ini tuh.... Baru jam empat lewat...“ucap Jinhyuk setengah sadar.

“JINHYUKKKK AKU BALIK!!! WOOSEOK UDAH BALIK!!!!“Ucap Wooseok lagi dan memeluk Jinhyuk erat.

“Hm.. Iya, Wooseok udah balik ya? Tadi emang mimpi kemana? Yuk tidur lagi, kita masih punya waktu sejam lagi buat tidur”ucap Jinhyuk yang membawa Wooseok kembali berbaring dengan tetap memeluknya.

“Tidur ya, Seok! Nanti kalo kesiangan dimarahin Sejin soalnya...“ucap Jinhyuk pelan dengan tangan yang mengusap punggung Wooseok.

Wooseok tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya, engga melepaskan Jinhyuk dan engga kembali ke mimpi buruk itu walaupun sebenarnya itu bukan mimpi buruk.

“Jinhyuk... Jangan pergi ya?“ucap Wooseok pelan sebelum memejamkan matanya kembali.


Disisi lain, Wonwoo terbangun karena alarm yang ditimbulkan bunyi ponselnya. Tanpa menaruh banyam curiga, dirinya mengambil handuk dan melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi.

“Hyuk... Jinhyuk bangun! Nanti dimarahin Sejin kalo telat”

Setelah menghabiskan waktu setengah jam untuk mandi, Wonwoo berusaha membangunkan Jinhyuk yang semalam menginap ditempat Wooseok tersebut.

“Jin....hyuk?”

Wonwoo mengedarkan pandangannya ketika menyadari bahwa dirinya sudah berada dikamarnya dan tidak ada Jinhyuk dikamar itu.

Wonwoo tersadar saat ponselnya berbunyi dan menampikan nama serta foto Mingyu pada layar ponselnya.

“MINGYU!!!!!!“Teriak Wonwoo bersemangat.

“Yang? Kamu sehat? Kenapa sih teriak-teriak? Kesiangan? Belum siap? Aku udah mau ke tempat kamu nih...“Wonwoo menahan senyumnya ketika mendengar serentetan kalimat yang dikeluarkan Mingyu disebrang telfon.

“Udah! Aku udah siap!!! Buruan kesini, cepetan!!!“ucap Wonwoo tidak sabaran.

“Hm? Kenapa jadi ga sabaran sih, yang? Kangen?“ucap Mingyu terkekeh.

“Iya!!! Kangen banget!! Makanya buruan kesini”ucap Wonwoo sebelum mematikan ponselnya, membuat Mingyu bingung disebrang telfon.

Dua puluh menit kemudian, Wonwoo mendengar bunyi mesin mobil Mingyu. Walaupun Mingyu jarang mengendarai mobil itu, tapi Wonwoo hafal bunyi kendaraan sang kekasih tersebut.

“MINGYU!!!!!“Wonwoo berlari dan menabrakan badannya ke arah Mingyu yang baru saja keluar dari mobil.

“Yang? Kamu kenapa? Tumben mau peluk aku di tempat umum...“ucap Mingyu salah tingkah.

“Peluk pacar sendiri, emang salah?“ucap Wonwoo di dalam dekapan Mingyu. Mingyu tersenyum dan mengeratkan pelukan tersebut.

“Udah siap? Mana tas kamu?“tanya Mingyu dan Wonwoo menunjuk kamarnya.

Mingyu dan Wonwoo berjalan masuk ke dalam kamar Wonwoo sambil bergandengan tangan. Wonwoo enggan melepaskan genggaman Mingyu yang lebih dari dua minggu ia tidak rasakan.

“Kita sarapan dulu kan? Tempat bubur biasa?“ucap Wonwoo sambil mengunci kamarnya dan Mingyu mengangguk.

“Kamu semalem tidur cepat ya? Semangat banget sih!“ucap Mingyu sambil mengusak rambut kekasih yang lebih tua setahun darinya itu.

“Mau ketemu bunda, jadi aku harus semangat!!!“ucap Wonwoo tersenyum.

“Tadi katanya kangen aku? Terus sekarang posisi aku digantiin bunda gitu?“ucap Mingyu mengerucutkan bibirnya.

“Engga!!! Posisi kamu ga akan tergantikan!!! Mingyu tetap bayi besarnya Wonwoo sampai kapanpun!!!“ucap Wonwoo sambil mencuri satu kecupan ringan di pipi Mingyu sebelum berlari kecil dan masuk ke dalam mobil, meninggalkan Mingyu terpaku karena kelakuan ajaib kekasihnya.

(xposhie)