Explanation.
Yohan mengaduk-aduk minuman di hadapannya. Sudah lima belas menit dirinya menunggu Yuvin di kafe yang menjadi tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya. Yohan memang sengaja datang lebih tepat, alasannya? Karena ia tidak ingin terlalu terlihat salah tingkah ketika bertemu Yuvin nanti.
“Maaf telat, udah lama?“Yohan menoleh dan mendapati Yuvin sudah berdiri di hadapannya. Yohan menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Yuvin.
“Jangan bohong! Itu minumnya udah mau habis, udah lama ya?“ucap Yuvin santai dan Yohan tersenyum.
“Tadi haus banget, jadi minumannya udah mau habis”ucap Yohan sedikit agak kikuk.
“Maaf ya, aku engga bisa jemput soalnya baru sampe tadi. Oiya, ini ada oleh-oleh”ucap Yuvin menyerahkan sebuah bungkusan berwarna kuning.
“Makasih”ucap Yohan pelan.
“Gimana liburannya, seru?“tanya Yohan dan Yuvin mengangguk.
“Jadi kamu mau ngomongin apaan sama aku?“tanya Yuvin tanpa basa basi.
“Hah? Ah.. Itu... Aku....“Yohan terbata, dirinya bingung mencari rangkaian kata yang seharusnya bisa ia lontarkan kepada Yuvin.
“Aku mau minta maaf”ucap Yohan pelan dan Yuvin menatap Yohan tidak percaya.
“Seminggu yang lalu.... Pas kamu tau tentang aku yang jadi model kampus lagi... Aku rasa omongan aku keterlaluan”ucap Yohan menunduk.
“Seharusnya aku kasih tau kamu tentang pemotretan itu....“ucap Yohan lagi.
“Engga, aku mungkin yang terlalu posesif? Aku engga seharusnya minta kamu buat selalu kabarin aku ini itu dan kamu engga harus selalu ngasih tau aku kegiatan kamu apa”ucap Yuvin tenang.
“Tapi aku mau....“ucapan Yohan membuat Yuvin semakin bingung.
“Aku mau ngasih tau kamu ini dan itu. Aku mau selalu cerita sama kamu. Aku kangen.... Seminggu kamu engga ada kabar dan engga ada yang bisa aku ajak cerita”ucap Yohan mencicit.
“Aku di tembak Seungcheol....“setelah diam beberapa saat, Yohan kembali bersuara.
“Aku yakin, kamu tau aku pergi sama Seungcheol ke pantai kan?“ucap Yohan dan Yuvin mengangguk.
“Waktu itu aku ditembah Seungcheol dan aku baru tau kenapa kamu ngelarang aku buat jadi model kampus lagi. Karena kamu tau tujuan utama Seungcheol buat deketin aku?“tanya Yohan dan Yuvin kembali mengangguk.
“Kenapa kamu engga bilang?“tanya Yohan bingung.
“Emang kamu bilang siapa temen yang flashdisk nya kamu pinjem? Apa kamu bilang siapa temen yang ngaterin kamu pulang? Siapa temen yang barangnya ada di kamu sampe kamu akhirnya berangkat bareng? Kamu engga bilang kan kalo itu Seungcheol?“ucap Yuvin menahan emosi.
“Gimana aku bisa ngasih tau kamu kalo dia berusaha deketin kamu? Deketin pacar aku? Sedangkan pacar aku sendiri engga pernah bilang dia jalan sama siapa”ucap Yuvin lagi. Yohan menatap Yuvin dengan mata berkaca-kaca.
“Maaf.....“ucap Yohan terisak.
“Aku gatau kenapa kamu engga bilang itu semua. Mungkin kamu ngerasa aku terlalu posesif? Sehingga kamu mikir, engga perlu bilang itu semua ke aku?“tanya Yuvin pelan dan Yohan hanya dapat menggeleng sambil menahan air matanya.
“Maaf....“ucap Yohan lagi sambil menundukan kepalanya dan menangis terisak. Yohan menoleh ketika merasakan seseorang merangkulnya.
“Jangan nangis lagi, diliatin orang”ucap Yuvin pelan. Yohan yang melihat Yuvin sudah duduk di sampingnya pun memeluk Yuvin erat dan kembali terisak di dada Yuvin dan Yuvin hanya dapat mengusap punggung Yohan menenangkan kekasihnya.
“Jadi, Seungcheol kamu tolak apa kamu terima?“ucap Yuvin meledek yang berhasil mendapatkan satu buah cubitan di pinggangnya.
xposhie