First (5)
Hallo! Sejin disini. Semalam mas seungyoun cerita tentang pengalaman pertama kami ya? Hm... Pantas, semalam saya ngerasa sisi sebelah kiri tempat tidur kosong, ternyata mas seungyoun sibuk mulai.
Aku gatau bagaimana mas seungyoun cerita ke kalian tentang pengalaman kami itu karena aku malu! Tapi aku juga tidak mau kalah sama mas seungyoun. Aku kali ini mau cerita hal yang sama dengan yang mas seungyoun ceritakan mumpung mas seungyoun belum bangun!
Sebentar ya! Aku rapihin bajuku dan Mas Seungyoun yang berantakan serta tercecer di lantai karena perbuatan kami semalam. Mas Seungyoun memang sudah berjanji tidak ingin melakukannya selama kami berbulan madu karena takut aku kecapean, tapi aku kadang suka ngegoda mas seungyoun hehe (maaf ya mas!)
Aku mulai ya....
Jadi setelah acara resepsi yang lumayan melelahkan itu, aku dan mas seungyoun memutuskan langsung pulang ke apartment mas seungyoun. Semua bajuku sudah dikirimkan beberapa hari yang lalu. Kami memang tidak langsung bulan madu, karena kesibukan mas seungyoun. Tapi waktu itu Mas Seungyoun janji, pasti akan ajak aku bulan madu! Dan mas seungyoun udah nepatin janji itu (Makasih mas! Tempatnya bagus banget. Adek sayang mas hehe)
Aku engga ingat detailnya bagaimana, yang aku inget malam itu aku ngerasa ada orang yang meluk aku dari belakang dan ternyata orang itu Mas Seungyoun. Walaupun waktu itu Mas Seungyoun engga bilang apapun, tapi aku tau maksud Mas Seungyoun apa. Jadi aku balik badan dan peluk balik Mas seungyoun. Aku juga minta maaf ke mas seungyoun karena aku tidur duluan tanpa ngelakuin apapun. (Maaf ya mas. Adek beneran gatau apapun tentang hal itu)
Setelahnya, yang aku ingat mas seungyoun cium kening aku lama banget dan bikin aku ngerasa nyaman. Ini sebenarnya buka kecupan di kening pertama kali, karena saat setelah pemberkatan pagi tadi, mas seungyoun sudah mencium keningku untuk pertama kalinya. Aku menatap Mas seungyoun, memberanikan diri menatap pasanganku dengan waktu lama untuk pertama kalinya. Karena sebelumnya aku hanya berhasil memandang Mas Seungyoun hingga lima detik! (Aku takut mas seungyoun loat mukaku merah kalo aku kelamaan liat wajah mas seungyoun hehe)
Aku engga tau sejak kapan Mas Seungyoun senyum ke arahku malam itu, aku baru kembali sadar ketika aku merasakan bibir mas seungyoun menyapu bibirku! Ini ciuman pertama kali. Aku malu, sangat. Aku terkejut, sangat. Tapi aku juga sangat senang. Aku sering menonton drama korea dan melihat aktor serta aktrisnya saling memangut bibir, tapi sekarang ini terjadi padaku dan aku bingung harus berbuat apa hingga Mas Seungyoun menjauhkan wajahnya. Aku merasa kehilangan bibir manis mas seungyoun.
Akhirnya, dengan keberanian yang aku rasa tidak terlalu banyak, aku menarik tengkuk mas seungyoun dan melumat bibir mas seungyoun, iya aku yang pertama melumat bibir pasanganku! (Maaf ya mas! Bibir mas kegigit karena ulahku) Malam itu mas seungyoun mengikuti permainanku. Aku yang melumat bibir Mas Seungyoun lebih dahulu dan aku juga yang pertama menasukan lidahku yang gemetar untuk mengabsen dertan gigi mas seungyoun. Aku memejamkan mataku, tidak berani menatap mas seungyoun dan sesekali aku menarik rambut belakang mas seungyoun saat aku merasakan geli di perutku karena berciuman dengan mas seungyoun untuk pertama kalinya.
Mungkin karena saya menarik sedikit rambut mas seungyoun, jadi mas seungyoun mengusap punggung saya membuat pergerakan bibir saya melunak dan tidak berantakan seperti sebelumnya. Makin lama, ciuman yang kami lakukan semakin menuntut hingga aku ngerasain tangan mas seungyoun mulai masuk kedalam piyama saya! Ah iya, saya ingat sesuatu. Ternyata piyama yang aku gunain malam ini sama seperti piyama yang aki gunain malam itu. Pantas Mas Seungyoun daritadi selalu mempermasalahkan piyama yang aku pakai. (Aku bakalan lebih sering pake piyama itu loh, Mas! hehe)
Gerakan selanjutnya, mas seungyoun mulai buka satu persatu kancing piyama yang aku pake dan bikin aku bisa ngerasain dinginnya AC yang langsung mengenai tubuh bagian depanku. Ciuman berantakan yang kami lakukan membuat kami makin kehilangan pasokan oksigen dan aku memutuskan memutus tautan bibir kami sekaligus menghentikan gerakan tangan mas seungyoun yang membuka kancing piyama. Aku bilang ke mas seungyoun kalo aku malu dan mas seungyoun mengerti. Akhirnya mas seungyoun balik lagi cium keningku lama. (Adek suka mas cium kening adek!)
Aku gatau berapa lama kami diam tanpa pergerakan hingga akhirnya Mas Seungyoun ngubah posisi kami. Posisi mas seungyoun jadi diatas aku dan mas seungyoun malam itu keliatan ganteng banget, bahkan lebih ganteng dari aktor korea yang sering aku tonton. Aku ingat, aku sedikit terkejut dengan pergerakan mendadak mas seungyoun tapi aku tau bahwa ini hal biasa yang dilakukan pasangan yang baru menikah. Aku memejamkan mata, ketika bibir mas seungyoun mulai mencium beberapa bagian wajahku dari kening, dua mataku, ujung hidung, pipi kanan dan kiri, bibirku dagu serta sepanjang rahangku.
Mas Seungyoun kembali mencoba membuka kancing piyamaku hingga terlepas semua. Aku menggigit bibirku ketika bibir mas seungyoun turun menuju leherku yang aku ingat kecupan di leher meninggalkan bekas keesokan paginya dan membuat mas seungyoun meminta maaf sepanjang hari! (Aku suka kok hasil mas seungyoun malam itu). Kecupan itu terus turun ke bagian dada dan aku menjambak rambut mas seungyoun saat itu, membuat mas seungyoun meminta maaf.
Nafasku tertahan ketika mas seungyoun meminta izin untuk membuka celanaku. Celana teramat pendek yang masih melekat di badanku. Aku mengangguk sebagai jawaban dan detik berikutnya aku merasakan celanaku mulai ditarik mas seungyoun, aku mencengkram pundak mas seungyoun yang membuat pergerakan tangan mas seungyoun terhenti. Aku berusaha memanggil mas seungyoun karena pergerakannya dibawah sana terhenti dan yang selanjutnya aku terima adalah lumatan kasar di bibirku. Aku menjambak pelan rambut mas seungyoun karena ciuman itu terlampau berantakan dan menuntut dibanding ciuman kami sebeluknya. Selimut yang sebelumnya menyelimut tubuh kami sudah jatuh teronggok di lantai.
Jika aku tidak salah ingat, keadaan aku waktu itu masih menggunakan piyama yang semua kancingnya terbuka dan celana yang hanya terbuka hingga batas lutut. Sedangkan mas seungyoun yang sedari awal sudah bertelanjang dada, hanya menggunakan celana olahraga panjang. Mas seungyoun masih rapih dibandingkan dengan diriku yang sudah berantakan dengan beberapa bekas bibir mas seungyoun di leher dan dadaku.
Nafasku tersenggal, ketika mas seungyoun menjauhkan wajahnya bahkan menjauhkan dirinya dari tempatku berbaring. Mas seungyoun meminta izin untuk mengambil sebuah botol yang tidak sengaja aku temukan di laci dekat tempat tidur. Mas seungyoun membuka celananya dan membuatku memejamkan mataku karena aku malu dan jantungku berdebar cepat. Karena mataku terpejam, yang aku dengar hanya suara botol yanh dikocok untuk mengeluarkan isinya yang terdengar seperti sebuah lotion yang dicoba keluar dari botolnya lalu dibalurkan di kulit.
Mas seungyoun kembali naik ke atas tempat tidur dan menarik celanaku yang belum sepenuhnya terbuka. Mataku masih terpejam, jadi aku mengikuti pergerakan tangan Mas Seungyoun saja. Mas Seungyoun menekuk kakiku dan membukanya sedikit lebar, membuatku mencengkram sprei dibawahmu. Selanjutnya yang aku tahu, ada sensasi dingin di sekitar lubang analku. Jantungku semakin berdegup dan beberapa kali aku mengeratkan lubangku. Aku tidak tahu ekspresi mas seungyoun dan aku tidak mau bertanya juga.
Tangan mas seungyoun yang sebelumnya bermain di sekitar lubang analku tiba-tiba berhenti dan aku mencoba membuka mataku lagi dan mendapati mas seungyoun tepat dihadapanku sambil tersenyum sebelum mencium bibirku lagi. Aku mengalungkan tanganku di leher mas seungyoun ketika kami berciuman entah untuk yang keberapa kalinya.
Ciuman kami terputus ketika mas seungyoun berkata, “Dek... Kalo sakit, bilang mas ya? Kalo kamu mau mas berhenti, juga tolong bilang ya?“ Aku mengangguk sebelum akhirnya aku merasakan sesuatu yang tegang berusaha masuk ke dalam lubang analku.
Aku kembali memejamkan mataku. Jika bisa berteriak, aku sangat ingin berteriak tetapi aku tahan karena aku tahu jika aku berteriak maka mas seungyoun akan berhenti. Akhirnya aku sedikit merintih yang membuat mas seungyoun menghentikan usahanya memasukan kejantanannya seutuhnya ke dalam lubangku.
“Dek, sakit? Mau berhenti aja?”
Aku menggeleng. Dalam diriku, aku tidak ingin ini berhenti dan akhirnya aku meminta mas seungyoun kembali menciumku untuk mengalihkan rasa sakitku. Mas seungyoun mengikuti kemauanku dan menciumku sambil terus berusaha mendorong kejantanannya masuk lebih dalam ke lubangku yang berkedut sakit.
Mas seungyoun mengerang dalam ciumannya ketika seluruh kejantanannya berhasil menembus masuk ke dalam lubang analku. Malam itu aku menjadi milik mas seungyoun seutuhnya (Dek sejin milik mas seungyoun seutuhnya dan Mas seungyoun milik dek sejin sepenuhnya). Mas seungyoun tidak langsung menggerakan pinggangnya layaknya orang bercinta pada umumnya. Mas seungyoun membiasakan diriku dengan benda tersebut dalam tubuhku hingga rasa perihnya hilang.
Mas seungyoun mulai menggerakan pinggangnya ketika aku memberikannya izin. Aku tidak tahu seberapa tebal dinding apartment mas seungyoun, karena malam itu aku hanya mendengar desahanku dan erangan yang keluar dari mulut mas seungyoun. Aku juga tidak tahu jika bercinta bisa menyakitkan sekaligus senikmat ini. Gerakan yang dibuat Mas Seungyoun sejujurnya membuatku gila hingga aku mengeratkan pelukanku serta mengalungkan kakiku ke pinggang mas seungyoun.
Kalian boleh menyebut Lee Sejin gila atau apapun itu karena aku menyuruh Mas Seungyoun menambah kecepatan gerakan pinggangnya. Aku tidak tahu sensasi apa yang aku rasakan sebelum akhirnya kejantananku menyeburkan cairan kental berwarna putih yang mengotori perutku serta perut mas seungyoun.
Mas seungyoun mengurangi pergerakan pinggangnya ketika ia melihat diriku kelelahan setelah sampai pada kenikmatanku. Aku tahu, mas seungyoun belum sampai maka selanjutnya aku yang menggerakan pinggangku membantu mas seungyoun. Mas seungyoun terus meneriaki namaku malam itu dan aku suka. (Aku harap mas seungyoun bisa terus neriakin nama aku pas mas seungyoun ada diatasku! Hehe)
Malam itu aku bisa merasakan kejantanan mas seungyoun semakin tegang dan membesar di dalam lubang analku sehingga aku menjepit dan mengeratkan lubangku, membuat mas seungyoun berteriak memanggi namaku. Mas seungyoun mencengkram pinggangku dan bergerak semakin cepat untuk mencari kepuasannya. Tubuhku terhentak, tapi aku tidak protes. Aku ingin mas seungyoun bisa mencapi klimaks nya malam itu. Setelah beberapa saat, lubang analku menghangat karena akhirnya mas seungyoun mengeluarkan cairannya di dalamku.
Aku dan mas seungyoun mengatur nafas kami. Penyatuan tubuh kami belum terlepas dan mas seungyoun masih berada diatasku. Walaupun berat, aku tidak protes. Aku mengusap rambut mas seungyoun dan membuat mas seungyoun menatapku sebelum mencium keningku lama. Mas seungyoun beberapa kali merapalkan kata maaf dan terimakasih sebelum akhirnya melepaskan penyatuan tubuh kami.
Aku merasakan cairan kental milik mas seungyoun keluar dari lubang analku. Mas seungyoun memutuskan membersihkan lubang analku dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat. Mas seungyoun sangat pelan dan hati-hati saat membersihkan lubang analku. Ia kembali meminta maaf karena tidak mempunyai obat untuk mengobati lubangku. Sebenarnya lubangku sakit, tapi aku dapat kenikmatan setara jadi aku tidak masalah.
Mas seungyoun menawariku untuk membersihk tubuhku sekalian tapi aku menggeleng. Aku bisa lihat jika mas seungyoun lelah, jadi aku tarik mas seungyoun agar kembali naik ke atas tempat tidur kami. Aku memeluk mas seungyoun. Mas seungyoun merapihkan selimut kami karena aku masih tanpa busana sedangkan mas seungyoun hanya menggunakan boxernya saja.
“Mas... Thank you for being gentle. I'm okay. Beneran engga sakit mas.... Aku seneng, banget”ucapku malam itu.
“Makasih juga ya dek... Makasih udah mau nerima mas jadi pasangan kamu, makasih untuk hari ini dan malam ini”ucap mas seungyoun sebelum kembali melumat bibirku sedikit kasar.
“Maaf dek... Bibir kamu bikin candu”ucapan mas seungyoun membuatku tersipu. Aku pun menyembunyikan wajahku di dada mas seungyoun.
Malam itu, aku tertidur sambil tersenyum. Bahkan hingga aku terbangun. Ketika aku sadar aku milik mas seungyoun seutuhnya. Aku senang dan terlampau bahagia, rasanya pagi itu aku enggan bangun dan ingin seharian berada di pelukan mas seungyoun. *_(Iya benar! Hari itu setelah mandi dan sarapan, aku benar-benar berada dalam pelukan mas seungyoun seharian!)**
(Oops! Mas seungyoun udah mulai ngulet kecil. Dia kayanya udah mau bangun. Tadi mas seungyoun sempat bangun, tapi setelah aku peluk lagi akhirnya dia balik pules hehe. Oke sampai ketemu di cerita kami selanjutnya ya!)
xposhie