Hari Itu
Hari itu, saat Changmin menghindari Younghoon seharian penuh membuat Changmin sadar bahwa tidak seharusnya ia menghidari lelaki itu.
Younghoon sore itu datang ke apartemen sederhana milik Changmin dan membuat Changmin berdiri mematung saat mendapati Younghoon di depan pintu apartemennya.
“Boleh masuk?“tanya Younghoon pelan saat Changmin tidak juga memberikannya izin untuk masuk ke dalam apartemennya. Changmin mengangguk dan berjalan masuk terlebih dahulu yang lalu diikuti Younghoon di belakangnya.
Changmin berusaha menenangkan detak jantungnya yang entah mengapa berdetak lebih cepat. Ia menghabiskan waktu lebih lama saat menyiapkan minum untuk Younghoon dan menemui lelaki itu saat hatinya sudah lebih tenang.
“Gimana? Udah agak enakan badannya?“Tubuh Changmin tersentak akan pertanyaan Younghoon karena sebenarnya ia baik-baik saja, hanya hatinya yang sedikit tidak baik.
“Kata Chanhee tadi lo tetep ke kampus ya? Tapi kita ga ketemu”ucap Younghoon lagi dengan tawa kecil diujung kalimatnya.
“Younghoon, maaf....“ucap Changmim teramat pelan.
“Udah engga apa-apa, gue ngehargain apapun yang lo lakuin kok. Gue kesini cuma mau ngelurusin sesuatu”ucap Younghoon lagi dam Changmin bersiap mendengarkan.
Younghoon menceritakan semuanya. Tentang artikel di pojok kampus hingga dirinya yang meminta langsung kepada ketua redaksi untuk menghapus artikel tersebut dan Changmin mendengarkan semuanya dengan seksama.
“Kemarin, anggota redaksi ngehubungin gue tentang artikel itu dan gue jujur bingung. Gue bingung harus menganggapi kayak gimana dan gue juga bingung mau ngomong gimana sama lo”ucap Changmin setelah Younghoon menyelesaikan penjelasannya.
“Kemarin gue ga bener-bener ga enak badan. Maaf udah bohong.... Gue cuma gamau kalo lo ga nyaman sama artikel itu, gara-gara gue, lo jadi bahan gosip di kampus”ucap Changmin melanjutkan.
“Sesuai apa yang gue bilang tadi, lo ga perlu minta maaf karena gue ngehargain apapun yang lo lakuin kok. Gue tau lo kaget dan pasti bingung”ucap Younghoon tersenyum.
Hening kembali menyelimuti suasana di apartemen Changmin setelah perbincangan serius tersebut. Changmin sesekali menarik nafasnya panjang, membuat Younghoon melirik lelaki yang lebih kecil tersebut.
“Gue kesini mau ngomongin satu hal lagi...“ucap Younghoon serius. Changmin menoleh dan menatap Younghoon beberapa detik sebelum kembali menatap meja kayu dihadapannya.
“Gue gatau lo sadar apa engga, tapi jujur, gue lagi ngedeketin lo...“ucap Younghoon tenang dan Changmin terpaku dibuatnya.
“Ini bukan pernyataan cinta, dimana lo harus ngutarain perasaan lo balik. Bukan gitu kok. Gue cuma mau nyampein hal yang ada di otak gue dan ganjel di hati gue. Biar ga ada salah paham lagi kayak hari ini”ucap Younghoon dengan helaan nafas setelahnya.
Younghoon berpamitan sore itu dengan suasana canggung yang semakin menguar diantara keduanya dan Younghoon menyesali hal itu.
Sore ini, Changmin dan Younghoon berada disebuah kafe minim pengunjung saat jam menunjukan pukul tiga sore. Keduanya masih diam, walau sudah sepuluh menit duduk saling berhadapan.
“Buat yang di twitter, makasih ya...“ucap Changmin tiba-tiba yang membuat Younghoon tersentak kaget.
“Artikel di pojok kampus terus menfess di base pojok kampus juga. Kamu ngelurusin semuanya, ga kayak aku yang malah kabur-kaburan”ucap Changmin tertawa hambar. Keduanya kembali diam.
“Maaf juga, gara-gara kamu minta takedown artikel jadi nama kamu diseret dimana-mana”ucap Changmin pelan.
“Engga apa-apa! Sebenernya, aku udah sering kok nerima omongan gitu. Tapi, selama aku engga ngelakuin kayak apa yang mereka omongin, ya aku diem aja. Capek buang-buang tenaga kalo selalu harus diladenin”ucapan Younghoon membuat Changmin tertawa renyah.
“Oh iya, mau ngomongin apa lagi?“tanya Younghoon yang berusaha mengingatkan Changmin akan tujuan mereka bertemu sore itu.
“Tentang omongan kamu di tempat aku kemarin”ucapan Changmin membuat kerongkongan Younghoon tiba-tiba terasa kering dan telapak tangannya yang mendadak basah.
“Oh... Gimana? Sebenernya...“Younghoon baru saja hendak menjelaskan semuanya saat Changmin memotong ucapannya.
“Engga apa-apa. Kamu kalo mau deketin aku, ga apa-apa...“ucap Changmin sambil menatap Younghoon dan tersenyum.
“Bukan jadian ya? Baru deket aja? Kita baru kenal sebulan, jadi.... Ya kamu tau maksud aku”ucap Changmin lagi dan Younghoon berusaha menahan senyumnya yang siap merekah kapanpun.
“Ah! Oke, ga apa-apa! Asalkan kamu engga ngehindar kayak kemarin, aku ga apa-apa kok!“ucap Younghoon yang akhirnya mengeluarkan senyuman terbaiknya hari itu.
Changmin hanya mau hubungannya dengan Younghoon yang awalnya baik-baik saja akan tetap baik-baik saja. Changmin tidak mau, hanya karena beberapa pihak tidak bertanggung jawab, hubungannya dengan Younghoon menjadi renggang.
Baik Changmin dan Younghoon tidak tau kedepannya hubungan mereka akan menjadi apa atau seperti apa. Tetapi yang jelas saat ini, hubungan mereka telah membaik, bahkan sepertinya lebih baik dari sebelumnya?