Harta, Tahta, Lee Sejin.


Harta

Seungyoun menekan tombol G pada lift yang sedang ia gunakan. Jika kalian berfikiran Seungyoun tinggal di sebuah apartment, kalian salah. Seungyoun tinggal di sebuah rumah. Sederhana? Tentu tidak. Rumah yang lebih terlihat seperti sebuah hotel itu menjadi tempat tinggalnya bersama kekasih sehidup sematinya.

“Akhirnya keluar juga dari gua”seorang pria mungil berucap sarkas ketika Seungyoun keluar dari lift dan berjalan ke dapur utama rumah tersebut. Berbagai jenis hidangan sudah tersedia. Dari Gaya Korea, Amerika, Jepang, dan makanan tanpa identitaspun ada.

“Besok-besok aku buat seluncuran dari studio aku kesini ah, biar aku engga usah jalan kaki lagi”ucap Seungyoun sambil mengambil sebuah sosis goreng yang ternyata masih panas.

“Makanya, tiup dulu. Udah tau masih pada ngepul”ucap lelaki mungil tadi dan Seungyoun hanya dapat meringis.

“Aku nanti ada manggung, ulang tahun kafe kelima. Kamu ikut?“tanya Seungyoun dan kekasihnya menggeleng.

“Dohyon lagi manja, lagi engga mau ditinggal sendirian dirumah. Nanti kalo kamu pulang dan aku engga ada, berarti aku dikamar Dohyon”ucap lelaki tersebut.

“Mau kemana?“tanya Seungyoun manja ketika melihat sang kekasih berjalan kearah lift.

“Kamar dodo! Makanya punya rumah jangan gede-gede, anaknya jadi males kemana-mana”ucap pria yang sudah berdiri di depan lift tersebut.

“Aku udah beliin dia macem-macem loh hoverboard itu sampe ada lima dikamarnya masa dia masih males turun sih?“ucap Seungyoun merajuk.

“Beliin aja terus hoverboard limite edition sedangkan kamu mau buat seluncuran dari studio ke dapur”ucap kekasih Seungyoun sebelum pintu lift tertutup.


Tahta

“Selamat malam pak”

“Malam pak Seungyoun”

“Silahkan tuan, sudah di persiapkan seperti biasa”

Karyawan kafe memberikan salam kepada Seungyoun ketika Seungyoun keluar dari mobil sport berawarna kuningnya itu. Seungyoun tersenyum kepada setiap orang yang menyapanya. Hari ini ia adalah boss, pengisi acara bahkan tamu untuk acaranya sendiri.

“Weitsss boss kita! Gila sih ulang tahun kafe kelima. Kayanya baru kemaren ya”ucap salah satu teman Seungyoun.

“Iya yang ini baru kemaren, yang dua puluh kafe lagi? udah dari dia masih SMA tuh udah pada berdiri”ucap teman Seungyoun lainnya.

“Udah banyak yang nungguin tuh. Lo tinggal pilih mau main sama siapa. Tapi yang bajunya merah, punya gue ya!“Teriakan memenuhi ruangan khusus tersebut karena ucapan salah satu teman Seungyoun.

Jam sudah menunjukan hampir pukul setengah dua pagi ketika Seungyoun menyelesaikan penampilannya. Banyak wanita yang menggoda Seungyoun, Siapa juga yang tidak mau menggoda lelaki muda, tampan dan kaya seperti Seungyoun?

“Gue balik! Kalian lanjutin aja. Semuanya gratis buat hari ini”ucap Seungyoun yang dibalas teriakan teman-temannya.

“Gila Youn! Itu cewek-cewek udah nungguin lo, mau dianggurin? Rejeki engga boleh ditolak!“ucap salah satu teman Seungyoun yang bernama Seungwoo dan Seungyoun menggeleng.

“Ada yang lebih menggoda dirumah”ucap Seungyoun tersenyum licik.


Lee Sejin

Seungyoun tersenyum ketika membuka pintu kamar dan mendapati kekasihnya sudah tertidur di tempat tidur mereka. Sebelum berangkat, Sejin sudah berpesan jika ia tidak ada dikamar berarti dirinya ada dikamar Dohyon.

“Sejin....“Seungyoun berbisik tepat di belakang telinga Sejin dengan sedikit tiupan di leher belakang Sejin.

Lelaki yang menggunakan kaos kebesaran itu melenguh karena tidurnya terganggu. Sejin tanpa membuka mata pun berbalik dan memeluk leher Seungyoun, membawa Seungyoun dalam dekapannya.

“Sejin.....“ucap Seungyoun lagi yang kini tangannya mulai nakal mengusap perut rata Sejin dari balik kaos longgarnya.

“Nghhh... Youn....“ucap Sejin malas.

Seungyoun memberikan kecupan kecupan ringan di perut rata Sejin. Kecupan tersebut terus mengarah ke bagian dada Sejin. Kaos Sejin sudah berantakan, bukan karena posisi tidur Sejin yang salah tapi karena perbuatan Seungyoun.

Seungyoun mulai menggigit kecil dua tonjolan kemerahan di dada Sejin, membuat Sejin menarik kepala Seungyoun menjauh. Sejin menatap Seungyoun dengan tatapan sayu. Ia mengantuk, sangat. Tetapi kekasihnya menganggu tidurnya. Seungyoun tersenyum sebelum akhirnya melanjutkan aksinya kembali.

Seungyoun membuka kaos Sejin. Sedangkan Sejin pasrah menerima perlakuan kekasihnya itu. Karena jika Seungyoun sudah dalam mode menyerang, ia tidak dapat menolak lagi, Terlebih lagi, sebelumnya pasti Seungyoun baru saja mengkonsumsi berbagai jenis alkohol.

Bibir Seungyoun masih betah menjilat tonjolan merah di dada Sejin secara bergantian sedangkan Sejin menjambak pelan rambut kekasihnya. Setelah puas dengan tonjolan di dada Sejin, Seungyoun membeirkan tanda di sekitar dada Sejin dan kecupannya tidak berhenti hingga ia menemukan bibir Sejin.

Seungyoun melumat kasar bibir Sejin. Sejin tau apa yang harus dia lakukan, terlalu hafal dengan keinginan kekasihnya. Seungyoun tersenyum ketika Sejin sedikit menjulurkan lidahnya. Sejin mencoba menarik kaos yang masih Seungyoun kenakan. Tidak perduli dengan harga kaos tersbeut, Sejin melempar kaos tersebut ke sembarang arah.

“Kaos aku mahal loh Jin....“ucap Seungyoun sebelum memberikan kecupan di leher Sejin.

“Emang kaos kamu ada yang murah? Singlet belel aja harganya 50 juta. Nghhh... Jadi disitu ngaish tandanya... Ah”ucap Sejin ketika merasakan gigitan Seungyoun di bawah telinganya.

Disetiap permainan mereka, Sejin hanya mengingatkan satu hal yaitu tidak meninggalkan tanda yang dapat terlihat oleh orang lain. Terlebih oleh Dohyon. Seungyoun terkekeh karena ucapan Sejin dan memutuskan meninggalkan jejak kembali di dada Sejin.

Tangan Seungyoun kembali bekerja. Kali ini membuka satu-satunya kain di tubuh Sejin. Sejin sedikit mengangkat bokongnya ketika Seungyoun berusaha membuka celananya yang teramat oendek itu. Tangan Sejin tidak mau kalah, ia membuka ikat pinggang serta kancinga celana jeans Seungyoun.

Seungyoun yang tau jika celananya menghalangi, akhirnya menjauhi bibirnya dari tubuh Sejin. Sejin tersenyum memperhatikan Seungyoun yang sangat terburu-buru membuka celananya.

“Pelan-pelan aja... Ngapain sih buru-buru?“tanya Sejin mengusap dada bidang Seungyoun hingga mengarah ke tato pistol di perut bagian bawah milik Seungyoun.

“Engga akan ada yang ganggu....“ucap Sejin terkekeh.

“Itu bocah kecil kesayangan kamu, terakhir kali ganggu ya Jin... Sampe aku harus nyelesaiin sendiri di kamar mandi”ucap Seungyoun yang sudah berhasil menanggalkan seluruh pakaiannya.

“Nghhh... Ah... Yang kan... Nghhh... Itu... Aw! Dia mimpi horro... nghhh...“Sejin menjambak pelan rambut Seungyoun karena Seungyoun terus menerus mengigit kecil lehernya. Mungkin Seungyoun masih termaksud dalam klan Edward Cullen.

Seungyoun menggendong Sejin dengan bibir masih saling melumat. Tujuannya? Seungyoun harus mengambil pelumas serta kondom yang letaknya di laci bawah televisi.

Seungyoun akhirnya mendudukan Sejin disebuah meja dibawah televisi. Spot favorit Sejin ketika bercinta, itulah mengapa Sejin meletakan pelumas dan kondom di laci terbawah dimana ia duduk saat ini.

Seungyoun sibuk mengacak-acak isi laci, sedangkan Sejin tersenyum menatap kekasihnya yang kelabakan dibawahnya.

“Udah aku bilang taruh aja disamping tempat tidur, kenapa segala taruh jauh gini sih”ucap Seungyoun frustasi dan Sejin hanya tertawa.

Seungyoun akhirnya menemukan dua benda yang ia cari sejak tadi. Tidak perlu menunggu waktu lama, Seungyoun membuka bungkus persegi ditangannya dan langsung memasangkannya pada kejantannya sedangkan Sejin sibuk menuangkan pelumas untuk dibaluri disekitar kejantanan Seungyoun.

“Ngh.... Tangan kamu aja... Ah... enak Jin...“ucap Seungyoun terpejam ketika tangan Sejin sibuk mengurut kejantannya.

“Hahaha yaudah pake tangan aku aja ya?“ucap Sejin bercanda, membuat Seungyoun menghentikan pergerakan tangan Sejin.

Seungyoun kembali menggendong Sejin dan melemparkan kekasih kecilnya keatas kasur. Sejin tersenyum melihat Seungyoun. Entah yang mabuk malam itu Seungyoun atau Sejin karena yang sedari tadi tersenyum ialah Sejin dan bukan Seungyoun.

Drrrttt.... Drrrtttt...

Sejin menoleh, kearah dimana ponselnya ia letakan.

Dohyon's room

Sejin mengernyitkan keningnya karena dua hal. Karena Seungyoun yang sedang mencoba memasukan kejantannya di lubangnya serta karena gerataran di ponselnya.

“Nghhh... Ah... Bentar Youn...“Sejin menutup kedua kakinya, menghentikan pergerakan Seungyoun yang masih seperempat jalan.

Sejin bergerak menjauh, membuat kejantanan Seungyoun keluar seutuhnya. Seungyoun mendesah frustasi.

“Bentar ya aku check Dohyon dulu. Ini anaknya mencet bel”ucap Sejin sambil mengambil ponselnya.

Sejin pun bangkit dari kasur dan mengambil jubah tidur yang tergantung rapih di dekat tempat tidur. Sejin meninggalkan Seungyoun yang terduduk lemah dengan kejantanan yang menegang sempurna.

“Sumpah Dohyon.....“ucap Seungyoun frustasi.

xposhie