Honeymoon.


Hai! Ketemu lagi sama aku, Sejin. Sebelumnya kalian udah pernah ketemu aku pas usia pernikahanku dan Mas Seungyoun menginjak dua bulan. Sekarang pernikahan kita sudah menginjak usia keempat bulan.

Kebetulan aku lagi nunggu Mas Seungyoun pulang kerja. Aku udah selesai masak dari sore dan tinggal manasin buat nanti makan malam. Aku sekarang lagi sibuk milih baju buat aku dan mas seungyoun bawa liburan.

Mas seungyoun bilang ini bulan madu, karena empat bulan lalu kita belum sempat bulan madu. Empat bulan lalu, Mas Seungyoun lagi sibuk-sibuknya jadi cuma dapat jatah cuti tiga hari itu juga dipake buat bantuin aku pindahan.

Jadi, sekarang pas Mas Seungyoun punya waktu sedikit luang akhirnya Mas Seungyoun mutusin buat bulan madu. Kalo aku nyebutnya liburan, karena aku masih malu untuk nyebut bulan madu.

Aku beberapa kali harus bolak-balik karena lupa untuk mengambil barang yang diperlukan. Satu koper untuk dua orang, itu juga kemauan Mas Seungyoun soalnya katanya “Buat apa dipisah-misah toh kita udah jadi satu” dan iya aku nurut sama Mas Seungyoun.


Jam baru menunjukan pukul empat lewat tiga puluh lima menit tetapi aku sudah rapih dengan pakaian yang sejak semalam sudah ku siapkan.

“Mas Seungyoun bangun...“aku mengusap pelan lengan mas seungyoun untuk membangunkannya.

Hari-hari biasa, Mas Seungyoun biasa bangun jam setengah tujuh atau jam tujuh pagi. Tetapi khusus hari ini, ia harus bangun setengah lima pagi karena kami harus mengejar pesawat jam setengah delapan nanti.

“Mas bangun yuk... Nanti kita ketinggalan pesawat”ucapku lagi, kali ini aku mengusap pipinya berharap sentuhan langsung bisa cepat membangunkannya.

“Hnghhh.. Mas masih ngantuk dek”Mas Seungyoun dengan mata masih tertutup malah menahan tanganku dipipinya.

“Aku semalem udah bilang engga usah. Tapi kamu masih mau lanjut sampe jam satu pagi. Ayok bangun sekarang...“ucapku pelan.

Semalam Mas Seungyoun membantuku menyiapkan makanan untuk dibawa pagi ini. Aku sudah memperingatkan agar tidur cepat, tetapi ia menolak.

“Mas... Kamu engga mau ya jalan-jalan sama aku? Kalo kamu telat bangun trus kita ketinggalan pesawat nanti kita batal jalan-jalan”ucapku dengan nada sedikit merajuk. Usahaku berhasil, mas seungyoun akhirnya membuka matanya.

“Morning kiss?“ucapannya membuatku kaget. Mas seungyoun tidak pernah seperti ini, kalo waktunya sudah bangun ia akan bangun dan langsung bergegas ke kamar mandi.

“Yaudah mas tidur lagi...“ucapnya ketika tidak melihat pergerakanku. Aku tersenyum sebelum mendaratkan kecupan singkat di bibirnya. Bukan sekali tetapi tiga kali.

“Aku kasih tiga. Sekarang kamu bangun trus mandi ya? Nanti bisa tidur lagi dipesawat”ucapku mengakhiri.


“Dek...“aku menoleh dan melihat Mas Seungyoun yang duduk di sebelahku di dalam pesawat.

“Baca apa?“tanyanya dan aku memperlihatkan novel romansa yang aku baca. Mas seungyoun tersenyum.

Sebutlah aku kurang peka atau apapun itu. Aku tidak menyadari jika sedari tadi Mas Seungyoun mencari posisi untuk dapat tidur dengan nyaman di dalam pesawat. Setelah melihat kepalanya terantuk karena jatuh dari sanggahan tangannya sendiri, akhirnya aku menyadarinya.

“Mas.... Sini...“aku menepuk pundaku setelah meletakan novelku. Mas Seungyoun tersenyum sebelum benar-benar memposisikan kepalanya di pundakku.

“Kenapa mas engga bilang kalo ngantuk”ucapku yang dengan sedikit ragu menggenggam tangan Mas Seungyoun dan mengusap punggung tangannya dengan ibu jariku.

“Mas takut ganggu... Engga enak, kamu kayanya lagi serius”ucapnya pelan.

“Kalo mau sesuatu dari aku minta aja. Jangan dipendam sendiri”ucapku sambil mengusap pipinya dengan tanganku yang bebas.

“Aku minta nanti malem.... Boleh dong?“ucapan Mas Seungyoun membuat gerakan kedua tanganku berhenti.

“Kok berhenti? Aku udah hampir ketiduran nih. Diusap lagi dek...“ucapnya.

Aku menggerutu dalam hati, “Mas kalo mau ya bilang, tapi engga tiba-tiba begini juga”.


“Mas... Bagus banget! Aku baru tau ada hotel yang langsung diatas laut begini”aku takjub dengan pemandangan dihadapanku.

Kami berlibur garis miring honeymoon dengan pemandangan langsung laut lepas. Bahkan tempat menginapku dan Mas Seungyoun berada diatas air! Aku tersenyum terus menerus hingga rahangku sakit.

“Kamu suka dek?“tanya Mas Seungyoun dan aku mengangguk. Aku tidak sadar, sungguh sebuah spontanitas ketika aku menabrakan badanku ke mas seungyoun dan memeluknya erat. Bahkan aku menghadiahi Mas Seungyoun dua buah kecupan masing-masing di pipi kanan dan kirinya.

“Nanti malem aku kasih hadiah lagi! Tapi sekarang aku mau main keluar, boleh”tanyaku, tetapi mas seungyoun diam.

“Ah... Aku harusnya rapih-rapih ya? Hehehe maaf ya mas. Aku terlalu senang”ucapku melepas pelukan kami.

“Dek... Main aja keluar engga apa-apa. Engga usah dirapihin bajunya, nanti aja. Kamu liat-liat aja keluar”ucap Mas Seungyoun mengusak rambutku.

Aku terdiam menatap Mas Seungyoun.

“Tapi jangan kecapean! Kamu mau kasih aku hadiah kan nanti malam?“ucapnya dengan nada meledek. Aku langsung membalikan badanku dan keluar dari kamar kami berdua. Aku malu untuk kesekian kalinya.

xposhie