Hotel.
Yohan menarik nafasnya panjang sebelum membuangnya perlahan. Sesekali ia melirik ke arah luar kamar hotel, dimana Yuvin masih berdiri dan berbicara dengan salah satu karyawan hotel. Jantung Yohan kembali berdetak lebih cepat, ketika mendengar suara pintu tertutup.
“Dek, kamu mandi duluan? Atau saya duluan?“tanya Yuvin pelan. Yohan berbalik dan mendapati lelaki yang resmi menjadi suaminya beberapa jam lalu itu sudah membuka jas yang ia gunakan.
“Mas Yuvin duluan aja, engga apa-apa kan mas? Aku mau beresin beberapa baju”ucap Yohan pelan dan membuat Yuvin mengangguk mengerti,
“Mas, bajunya mau aku siapin sekalian?“ucap Yohan saat Yuvin melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi dan Yuvin mengangguk.
“Oh iya boleh, Dek. Buka aja koper saya, kodenya ulang tahun saya ya”ucap Yuvin terlampau santai.
“0428”ucap Yuvin sambil tersenyum kala raut wajah Yohan menyiratkan kebingungan dan Yohan mengangguk mengerti.
Setidaknya tiga puluh delapan menit waktu yang diperlukan Yuvin untuk mandi dan membersihkan badannya, membuat Yohan dapat bersantai sejenak diatas kasur sambil memainkan ponsel pintarnya.
“Dek Yohan?“Yuvin sedikit menaikan nada suaranya dari dalam kamar mandi, membuat Yohan sedikit terkejut.
“Iya mas?“ucap Yohan pelan dan berjalan ke depan kamar mandi. Pandangan Yohan mengarah ke lantai kamar hotel mereka, tidak menatap ke depan sehingga ia tidak tahu jika Yuvin sedang menatapnya sambil tersenyum.
“Minta tolong baju saya ya, Dek?“ucap Yuvin dan Yohan mengangguk. Yohan pun berbalik dan mengambil baju tidur Yuvin yang sudah ia siapkan sebelumnya dan memberikan ke Yuvin dengan badan yang membelakangi kamar mandi.
Yohan membuang nafasnya kasar setelah pekerjaan pertamanya menjadi seorang suami telah selesai ia laksanaka. Sesekali ia menarik nafas panjang, menetralkan detak jantungnya yang terlampau cepat berdetak.
“Gantian, Dek?“ucapan Yuvin kembali mengejutkan Yohan. Yohan dengan cepat berbalik dan tersenyum ke arah Yuvin sebelum melangkah ke dalam kamar mandi.
“Dek Yohan? Masih belum selesai mandinya?“setidaknya sudah sejam Yohan berada di dalam kamar mandi, membuat Yuvin khawatir dengan keadaan suaminya tersebut.
“Eh? I-iya mas... Sebentar lagi...“ucap Yohan terbata.
“Dek....? Baju kamu ketinggalan ya? Ini saya bawain, boleh buka pintunya sedikit?“Sepuluh menit kemudian Yuvin kembali menghampiri Yohan yang masih berada di dalam kamar mandi.
“I-iya mas... Bisa tolong taruh situ aja ya? Makasih mas...“ucap Yohan pelan.
“Saya taroh depan kamar mandi ya, Dek?“ucap Yuvin memastikan dan lima menit kemudian Yohan membuka pintu kamar mandi secara perlahan.
“Ma-mas?“ucap Yohan panik dan Yuvin tersenyum sambil mengulurkan baju tidur milik Yohan.
“Nih, ambil baju kamu. Tadi kalo saya taroh bawah, takut kotor soalnya,,,“ucap Yuvin tersenyum dan Yohan membalasnya dengan senyuman kikuk.
“Makasih ya mas?“ucap Yohan pelan lalu mengambil baju tidur tersebut dan menutup pintu kamar mandinya lagi.
“Sini dek...“Yuvin sedikit menggeser tubuhnya dengan kaki yang menjulur lurus ke depan diatas tempat tidur. Yohan tersenyum lalu duduk dipinggir kasur tersebut.
“Kamu engga ngantuk, Dek? Engga mau tidur?“tanya Yuvin lagi ketika Yohan tidak langsung merebahkan dirinya di kasur dan lebih memilih duduk dipinggir kasur.
“Hah? Iya mas.... Mas Yuvin kalau ngantuk, tidur duluan saja. Nanti aku nyusul”ucap Yohan pelan.
“Ah! Saya tidur di sofa aja ya, Dek? Kamu sini naik ke kasur...“ucap Yuvin yang selanjutnya hendak turun dari kasur tersebut.
“Jangan mas! Engga usah... Mas Yuvin disini aja...“ucap Yohan pelan dan Yuvin tersenyum.
“Hm... Kamu juga duduk sini dong, Dek. Duduk sebelah saya?“ucap Yuvin menepuk ruang kosong di sebelahnya dan akhirnya Yohan bersandar pada headboard kasur sama seperti posisi Yuvin sebelumnya.
Hampir setengah jam suasana kamar hotel tersebut terbilang sepi dan hanya ada suara televisi yang entah menayangkan tayangan apa pada jam satu dini hari. Sepasang pengantin baru tersebut justru asik dengan ponsel mereka masing-masing.
“Mas... Aku tidur duluan ya?“ucap Yohan pelan dan Yuvin mengangguk lalu mematikan televisi di hadapan mereka. Yohan pun memposisikan tidurnya membelakangi Yuvin. Tetapi tujuh menit kemudian, Yohan membalik posisi badannya jadi menghadap Yuvin dan mendapati Yuvin yang sedang tidur menghadapnya juga.
“Selamat malam, Dek!“ucap Yuvin pelan sambil mengusak puncak kepala Yohan.
“Malam juga mas...“ucap Yohan sebelum memejamkan matanya.
(xposhie)