“Jinwoo, bangun yuk? Katanya mau bikin sarapan bareng sama Om Wooseok?“Anak lelaki yang berusia hampir lima tahun itu menggeliat dalam tidurnya. Walaupun susah untuk membuka kedua mata, tetapi ia tetap paksakan. Karena semalam, ia sudah berjanjji akan membantu Wooseok untuk membuat sarapan.
“Ayah belum bangun ya, Om?“tanya Jinwoo saat Wooseok sedang membasuh wajahnya. Wooseok tersenyum dan mengangguk.
“Iya, belum! Makanya kita buat sarapan buat ayah terus bangun ayah ya?“ucap Wooseok dan Jinwoo mengangguk antusias.
“Om, kenapa Om Wooseok engga tinggal terus sama kita?“pertanyaan tiba-tiba dari Jinwoo membuat Wooseok menoleh dan tersenyum pada anak yang sedang duduk di counter dapur tersebut.
“Emang Jinwoo engga apa-apa kalo Om Wooseok tinggal terus disini?“tanya Wooseok dan Jinwoo mengangguk antusias.
“Engga apa-apa! Jinwoo malahan senang, soalnya Jinwoo sama Ayah jadi bisa sarapan enak kayak buatan Om Wooseok. Terus, Jinwoo juga ga akan bangun kesiangan. Soalnya kalo sama Ayah, pasti selalu kesiangan”ucap Jinwoo mengerucutkan bibirnya.
“Coba nanti Jinwoo tanya ayah ya? Tanya kenapa Om Wooseok engga tinggal terus disini”ucap Wooseok sedikit berbisik dan Jinwoo mengangguk setuju.
Pertemuan Wooseok dengan Jinhyuk, seorang pria beranak satu satu tahun lalu itu sukses membuat hidup Wooseok berubah. Saat awal mengenal Jinhyuk, Wooseok sama sekali tidak tau jika Jinhyuk mempunya seorang anak lelaki yang teramat manis.
Saat pertemuan pertama Wooseok dengan Jinwoo, sedikit ada drama yang menjadi bumbu pertemuan mereka. Tetapi saat pertemuan pertama itu juga Wooseok berhasil mengambil hati Jinwoo, anak lelaki dari Jinhyuk.
Setidaknya, sebulan setelah pertemuan pertama dengan Jinwoo, Wooseok berhasil menenangkan Jinwoo saat menangis yang bahkan masih sulit untuk di lakukan oleh Jinhyuk. Wooseok juga dapat dengan santai mengurus Jinwoo ketika sedang demam.
Jinhyuk pun tak segan mengajak Wooseok bermalam di kediamannya walaupun Jinhyuk harus memberikan berjuta alasan kepada anak lelakinya yang sekarang justru selalu menanyakan kedatangan Wooseok kerumah itu.
“Selesai! Ayok kita bangunin ayah dulu, ya?“ucap Wooseok sambil menggendong Jinwoo masuk ke dalam kamar utama.
“Ayah bangun!!!“ucap Jinwoo yang sudah melompat dikasur.
“Ayah aku mau tanyaaa, cepet bangun!!“ucap Jinwoo lagi yang membuat Jinhyuk sukses terganggu dari tidurnya.
“Anak ayah pagi-pagi berisik banget, kenapa hm?“tanya Jinhyuk memeluk anak lelakinya tersebut.
“Ayah lepasss!! Aku mau tanya duluuu”ucap Jinwoo berteriak histeris karena pelukan sang ayah yang begitu kuat.
“Iya, oke ayah lepas! Jangan teriak-teriak, mau tanya apa?“ucap Jinhyuk bersandar pada kepala kasur king size miliknya.
“Yah, kenapa Om Wooseok engga tinggal disini aja terus sih? Kenapa Om Wooseok kesininya sehari doang? Om Wooseok ajak tinggal disini aja ya yah?“ucap Jinwoo merajuk.
Jinhyuk tersenyum dan melirik kearah Wooseok yang juga sudah duduk dikasur. Wooseok beberapa kali mengalihkan pandangannya agar sebisa mungkin tidak beradu tatap dengan Jinhyuk.
“Emang Jinwoo udah tanya Om Wooseok? Om Wooseok emang mau tinggal disini mulu?“tanya Jinhyuk menggoda.
“Mau, kok! Ya kan, Om? Om Wooseok mau kan tinggal disini terus? Bacain aku buku cerita tiap malem! Terus kita masak sarapan pagi-pagi”ucap Jinwoo di hadapan Wooseok yang membuat Wooseok tersenyum.
“Itu loh ditanya Jinwoo, di jawab jangan senyum aja”ucapan Jinhyuk sukses membuat senyum Wooseok luntur.
“Jinwoo sini, gantian ayah mau tanya sama JInwoo”ucap Jinhyuk membuat Jinhyuk kembali berjalan kearah Jinhyuk dan duduk dipangkuannya.
“Kalo Om Wooseok tinggal disini, Jinwoo mau engga panggilnya jangan Om lagi? Panggil Papa, mau?“tanya Jinhyuk tenang.
“Kalo Om Wooseok tinggal disini tapi masih dipanggil Om, nanti temen-temen Jinwoo bingung loh! Nanti mereka tanya, kenapa Om Jinwoo tinggal sama Jinwoo terus, gimana?“tanya Jinhyuk melanjutkan. Jinwoo diam dan berfikir.
“Oke! Jinwoo akan panggil Om Wooseok pake Papa!“ucap Jinwoo tersebut.
“Papaaa”ucap Jinwoo berlari lagi kearah Wooseok dan memeluknya.
“Jinwoo kan sekarnag udah ada Papa, berarti kalo mandi bisa sendiri kan?“ucap Jinhyuk meledek yang membuat Jinwoo melirik sang ayah tajam.
“Engga kok, nanti Jinwoo tetep dimandiin papa ya? Sambil main bus!“ucap Wooseok tersenyum membuat Jinwoo berteriak antusias.