Kantin.


“Kenapa lo engga nanya sendiri sih?“Mingyu menatap malas ke arah Seungcheol yang sudah duduk dihadapannya. Seungcheol menggeleng dan berdalih, jika ia dan Yohan hanya partner bekerja dan ia tidak mau jika hubungan tersebut berantakan hanya karena keinginan Seungcheol mendekati Yohan.

“Yaudah sih kalo emang lo engga mau hubungan profesional kerjaan lo berantakan, engga usah deketin lah. Gampang kan?“ucap Wonwoo membantu kekasihnya.

“Ah gue tau! Jadi Yohan udah punya pawang kan? Siapa sih pawangnya? Lebih oke dari gue? Apa punya jabatan kuat di kampus?“tanya Seungcheol penuh percaya diri.

Wonwoo melirik kearah Mingyu sedangkan MIngyu hanya menatap Seungcheol dengan senyum miring. Mingyu sudah terlalu hafal dengan sifat Seungcheol. Ia termaksud tipe yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

“Yohan!“Keheningan di meja kantin tersebut mereda ketika MIngyu memanggil kekasih adiknya yang sedang kebingungan mencari meja.

“Yuvin masih kelas?“tanya Wonwoo dengan penekanan dikata pertama dan Yohan mengangguk.

“Hai Han!“Yohan menoleh dan tersenyum cerah kearah Seungcheol.

“Foto-foto kemaren udah selesai gue edit semua, lo mau ngesave?“tanya Seungcheol menunjukan sebuah flashdisk hitam miliknya. Yohan mengangguk dan mengambil flashdisk tersebut.

“Gue pindahin dulu ya! Gue kebetulan bawa laptop hari ini”ucap Yohan dan Seungcheol mengangguk lemah. Mingyu tersneyum miring, ia tahu apa maksud dan tujuan Seungcheol sebenarnya.

“Yah lowbatt! Ada yang bawa charger laptop?“tanya Yohan melirik kearah Wonwoo, MIngyu serta Seungcheol tetapi ketiganya menggeleng.

“Yaudah bawa aja dulu, gampang kok gue. Besok atau kapan aja kembaliinnya”ucap Seungcheol lagi.

“Lo kirim via email sih Cheol”ucap Wonwoo malas.

“Kalo lewat email lama, soalnya itu memorinya lumayan gede. Nanti ke compress otomatis juga jadi mendingan langsung aja mindahinnya”ucap Seungcheol menjelaskan dan Yohan pun setuju dengan ucapan Seungcheol.

“Monyet!“ucapan Mingyu yang tiba-tiba tersebut membuat Seungcheol kaget.

“Yuvin! Monyet sini!“ucap Mingyu lagi dan seorang lelaki mendekati Mingyu.

“Anjir? MIngyu ada dua?“ucap Seungcheol kaget dan semua orang tertawa.

“Hahaha baru tau mereka kembar ya? Gue juga dulu salah mulu pas baru kenal Yuvin”ucap Yohan tertawa. Yuvin yang baru saja tiba di meja tersebut, dengan gemas mengusap puncak kepala Yohan.

“Apaan sih? Rambut aku berantakan tau!“ucap Yohan emosi tetapi Yuvin hanya tertawa.

“Engga makan lo?“tanya Mingyu dan Yuvin menggeleng.

“Mau makan diluar aja deh, bosen di kantin. Yuk balik, kita makan dulu”ucap Yuvin kearah Yohan dan Yohan mengangguk.

“Gue duluan ya!“ucap Yohan kepada ketiga orang di meja tersebut.

“Pawangnya? Adek lo?“tanya Seungcheol ke arah Mingyu dan Wonwoo.

“Dibilangin tanya aja sama orangnya, jangan tanya gue”ucap Mingyu.

“Yakin Yuvin pawangnya? Masa ada pawang lemah gitu?“ucap Wonwoo tertawa ketika melihat Yohan mendorong Yuvin menjauh karena berusaha merangkulnya sejak tadi. Mingyu pun ikut tertawa melihat pemandangan yang jaraknya lima meter dari mereka duduk.

Seungcheol mengernyitkan dahinya, mencerna setiap kejadian yang baru saja terjado.

xposhie