Kilas Balik

Chanhee menghela nafas berat sembari berjalan dibelakang sang ayah memasuki pekarangan sebuah Sekolah Dasar. Entah sudah acara amal keberapa yang Chanhee datangi dalam tiga bulan belakang tersebut. Chanhee beberapa kali menolak, tetapi sang ayah selalu memaksanya dengan alasan bahwa Chanhee adalah satu-satunya pewaris perusaan yang sedang di pimpin sang ayah saat ini.

BRUK

Chanhee menoleh sata mendengar suara sebuah benturan dan ia mendapati seorang ana lelaki tersungkur di aspal, mungkin terjatuh karena berlari. Chanhee menghampiri anak lelaki tersebut yang sedang menahan tangisnya. Baju dan beberapa bagian tubuh anak tersebut kotor bahkan terluka.

“Hey, kamu ga apa-apa?“ucap Chanhee lembut. Chanhee mensejajarkan posisinya dengan anak lelaki yang jauh lebih kecil darinya itu. Ia menghilangkan noda di baju serta tubuh sang anak. Chanhee meringis saat melihat lutut dan siku anak tersebut terluka dan berdarah.

“Ayok kita obatin dulu luka kamu, kamu tau dimana ruang kesehatan?“tanya Chanhee dan dibalas anggukan pelan sang anak. Chanhee pun menggendong anak lelaki tersebut karena ia tidak tega menyuruh anak kecil yang baru saja terjatuh tersebut untuk berjalan sendiri.

“Permisi....“Chanhee mencoba mengentuk ruang kesehatan berulang kali tapi nihil, tidak ada jawaban dari dalam. Chanhee pun memutuskan untuk membuka pintu ruang kesehatan dan benar saja, ruangan tersebut kosong.

“Tunggu disini ya? Kakak cari obatnya dulu!“ucap Chanhee tersenyum setelah mendudukan anak lelaki tadi di atas kasur yang berada di ruang kesehatan. Chanhee memang tidak berkuliah dibidang kesehatan, tapi ia cukup dewasa untuk mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan untuk mengobat luka kecil seperti yang di dapat anak lelaki tadi.

Chanhee meniup-niup pelan luka yang sedang obatin karena beberapa kali ia mendengar anak lelaki tersebut meringis dan berujar sakit, walau pelan. Kegiatan Chanhee ditutup setelah ia memasangkan plester di luka anak lelaki tersebut. Chanhee pun tersenyum puas dengan apa yang baru saja ia lakukan.

“Subin?“Chanhee dan anak lelaki tadi menoleh. Seorang lelaki yang tidak Chanhee ketahui jelas siapa itu memasuki ruang kesehatan tersebut dengan terburu-buru. Chanhee pun sedikit menjauh kala lelaki dewasa tersebut mendekati anak kecil tersebut.

Singkat cerita, lelaki yang baru saja masuk ke dalam ruang kesehatan tersebut merupakan wali kelas anak kecil yang baru saja Chanhee obati. Namanya Sangyeon, seorang lelaki hangat yang begitu menyukai anak-anak bahkan terlihat dari pertemuannya pertama dengan Chanhee hari itu.

“Tuan muda... Anda dicari Tuan Besar sejak tadi”Chanhee dan dua orang di dalam ruang kesehatan tersebut menoleh. Chanhee pun berpamitan dengan Subin, anak lelaki yang terjatuh tadi dan juga Sangyeon, wali kelas Subin yang berhati hangat.

“Sampai ketemu lagi, Subin! Jangan lari-lari lagi ya, biar engga jatuh!“ucap Chanhee tersenyum sambil mengusak kepala Subin. Tidak lupa, Chanhee juga berpamitan kepada Sangyeon yang sejak tadi tersenyum dan membuat hati Chanhee tidak karuan.

Kapila