Kopi Darat.
Sejin menghembuskan nafasnya kasar beberapa kali. Ini baru menit kelima belas dirinya duduk di kurai kafe yang terlihat senggang sore itu. Bahkan pesanannya saja belum tiba di hadapannya.
“Ngapain sih ngajak ketemuan? Kalo orangnya engga asik kayak di chat gimana? Kalo orangnya....“Sejin sibuk merutuki kebodohannya hingga seseorang mencolek bahunya.
“Sorry... Sejin? Lee Sejin?“seorang lelaki dengan jaket denim lusuhnya mendekati Sejin. Sejin mengedipkan matanya beberapa kali karena lelaki di hadapannya benar-benar menarik perhatiannya.
“Hallo? Eh sorry! Gue salah orang ya? Soalnya lo pake jaket jeans juga kayak temen janjian gue”ucap lelaki tersebut tersenyum kikuk.
“Hah? Eh tunggu! Iya gue Sejin. Lo Seungyoun?“ucap Sejin sedikit gugup dan lelaki dihadapannya mengangguk semangat.
“Sorry ya, gue agak telat. Jalanan kalo weekend suka engga ngotak”ucap Seungyoun tenang.
Sejin dan Seungyoun, berkenalan sebulan yang lalu dari jejaring sosial. Mereka memutuskan bertemu karena terlalu penasaran dengan satu sama lainnya.
“Mau pindah tempat? Gue denger disini ada tempat dugem asik”ucapan Seungyoun membuat Sejin terdiam.
“Eh sorry! Lo bukan anak dugem ya? Mau balik? Gue anterin deh”ucap Seungyoun gelagapan dan Sejin menggeleng menanggapi.
“Gue sebenernya mau ngajakin pindah juga dari tadi. Tapi.... Engga enak, masa baru ketemuan udah langsung ngajak dugem?“ucap Sejin tertawa renyah.
“Anjir! Sumpah engga usah engga enakan sama gue. Enakin aja beneran. Gue anaknya santai kok, terlampau santai malahan”ucap Seungyoun lagi.
“Jadi... Pindah nih?“ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk.
Sejin tersenyum kecil melihat Seungyoun yang sudah setengah sadar. Kadar alkohol Seungyoun tidak setinggi dirinya, hal itu membuat Sejin masih sadar sepenuhnya.
“Balik yuk Youn... Lo segini doang mabok dah”ucap Sejin yang berusaha mencari letak kunci mobil milik Seungyoun.
“Ngh.... Gue engga mau balik.... Masa balik? Kan kita baru ketemu? Sejin....“ucap Seungyoun meracau.
“Lo.... Gemesin tau engga sih Sejin....“jari telunjuk Seungyoun menelusuri setiap lekuk wajah Sejin.
“Lo tuh lucu.... Sumpah.... Gue kayaknya naksir? Ha... Ha... Ha...“Sejin tersenyum mendengar pernyataan Seungyoun tersebut.
“Yuk ah balik!“Sejin yang tubuhnha jauh lebih kecil dari Seungyoun harus meminta bantuan petugas keamanan untuk membawa Seungyoun ke mobilnya.
“Berhubung gue engga tau tempat lo, malem ini lo ke tempat gue dulu ya?“ucap Sejin sambil memasangkan sabuk pengaman milik Seungyoun.
“Sejin.... Jadi pacar gue yuk? He... He... He...“ucap Seungyoun lagi dan Sejin hanya menggeleng pasrah.
Waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari ketika Sejin berhasil membawa Seungyoun ke apartmentnya dan melemparkan pelan tubuh Seungyoun ke atas tempat tidur.
Sejin dengan telaten membuka sepatu, kaos kaki, jaket hingga kemeja yang Seungyoun gunakan. Sejin berfikir sejenak, sebelum akhirnya ia membuka celana jeans yang Seungyoun gunakan. Syukurlah, Seungyoun masih menggunakan boxer.
Sejin baru saja berbalik dan berniat membersihkan dirinya ketika tangan Seungyoun menarik dirinya sehingga dirinya jatuh tepat di atas Seungyoun.
“Jin.... Sorry....“ucap Seungyoun yang sudah membuka matanya sepenuhnya. Sejin terkejut ketika dengan tiba-tiba Seungyoun melumat bibirnya.
Sejin tidak menolak. Dia tidak naif. Dia tau jika hal ini biasa terjadi. Sejin pun membalas lumatan bibir Seungyoun. Jari jemari Seungyoun mulai membuka kancing kemeja Sejin dan membukanya bersamaan dengan kaos yang Sejin gunakan.
Seungyoun membalik tubuh Sejin dan mengungkung tubuh Sejin dibawahnya. Sejin mengangguk kecil sebelum Seungyoun melucuti benang-benang terakhir ditubuhnya. Tubuh Sejin sudah polos. Bibir Seungyoun sudah berkelana di seluruh tubuh Sejin.
Seungyoun juga tidak kalah berantakannya. Sejin beberapa kali menjambak rambut Seungyoun, ketika Seungyoun memberikan kenikmatan di beberapa titik tubuhnya.
“Ngh....“Tanpa izin dan tanpa aba-aba, Seungyoun sudah memasukan kejantannya ke lubang Sejin.
“Ah... Youn... Pelan... Sa... Kithhh”ucap Sejin mencakar punggung Seungyoun.
“Nghhh... Tahan bentar.... Ah...“Seungyoun berhasil memasukan seluruh kejantannya. Bibirnya sibuk memberikan kecupan ke seluruh permukaan wajah Sejin.
“Sakit? Sorry...“ucap Seungyoun mengusap pelan puncak kepalan Sejin.
“Gerak... Buruan!“ucap Sejin merajuk yang membuat Seungyoun tertawa.
“Ah... youn... Gerak beneran! Nghhh... Jangan gerak karena ketawa... Ah...“Sejin mendesah karena Seungyoun yang mulai menggerakan pinggangnya.
Desahan keluar dari bibir Sejin yang mulai membengkak. Erangan keluar dari bibir Seungyoun yang terbuka. Bunyi decitan kasur terdengar dari kasur yang bergerak kasar di kamar itu.
“Nghhh... Jin... Nghhh... Lo... Enak banget.... Anjing.... Nghhhh...“ucap Seungyoun meracau.
“Ah... Ah... Disitu... Youn... Ah... Mau... Nangis... Ah...“ucap Sejin yang merasakan kenikmatan berlebih.
Seungyoun tau Sejin sudah dekat. Seungyoun pun menambah gerakan pinggangnya. Tangannya mengocok kejantann Sejin yang membuat Sejin semakin mendesah hebat.
“Bangsat... Sejin... Nghhh....”
“Ahhh.... Seungyoun....”
Sejin dan Seungyoun terbaring lemah. Keduanya sudah mencapai klimaksnya dengan jeda tiga detik. Seungyoun masih berada diatas tubuh telanjang Sejin.
“Berat... youn...“ucap Sejin meringis.
“Sorry... Hehe”ucap Seungyoun yang langsung merubah posisinya. Seungyoun berbaring di sebelah Sejin dan menarik Sejin ke pelukannya.
xposhie