Kunci.


Dug! Dug! Dug

Tubuh Seungwoo menegang saat mendengar bunyi hantaman tiga kali. Bola matanya melirik kesana kemari tanpa ada niat sedikitpun memutar badannya untuk mencari sumber suara. Rokok yang ia genggam pun ia buang ke sembarang tempat setelah ia injak.

Dug! Dug! Dug!

Seungwoo membulatkan matanya saat kembali mendengar bunyi tersebut. Bahkan kali ini dirinya merasakan hawa dingin yang entah berasa darimana. Seungwoo teringat akan sesuatu yang seharusnya tidak ia ingat saat ini.

“Eh lo tau ga sih! Dikamar mandi yang pojok itu kan ada penunggunya tau, makanya jarang ada yang mau make kamar mandi itu”

Dug! Dug! Dug!

Seungwoo mengerjapkan matanya berulang kali. Ia menarik nafasnya panjang sebelum berjalan cepat meninggalkan kamar mandi yang terletak di belakang sekolahnya itu dan menjauhi bunyi yang sesekali masih terdengar tersebut.

3 hari kemudian

Seungwoo kembali ke tempat yang sama, tempat dimana ia akan merokok di sela-sela pelajaran. Seungwoo bukan anak yang nakal, terbukti bahwa ia menduduki peringkat ketiga satu sekolah saat kenaikan kelas semester lalu. Tetapi, Seungwoo adalah tipikal pribadi yang penasaran dan gampang bosan. Rasa penasarannya saat ini jatuh kepada sebatang rokok yang sudah ia konsumsi sebulan belakangan ini.

Seungwoo baru saja menyundut satu batang rokok yang terletak di antara jari manisnya, tetapi indera pendengarannya mendengar suara lembut yang lagi-lagi berasal dari arah yang sama dengan suara hantaman tiga hari lalu.

Seungwoo yang penasaran, akhirnya mendekati sumber suara tersebut dan sedikit menendang pintu kamar mandi yang tertutup. Berhasil, suara dari dalam kamar mandi tersebut berhenti dan Seungwoo melanjutkan kegiatannya lagi.

Dug! Dug! Dug!

Seungwoo menoleh ke sumber suara tersebut, tapi ia abaikan dan memilih pergi kembali ke kelas.

“Woo! Lo kalo cabut kemana deh?”

“Kamar mandi belakang!“ucap Seungwoo santai.

“Anjir, seriusan? Kan katanya orang-orang disitu ada penunggunya. Lo gatakut?“tanya teman Seungwoo dan Seungwoo menggeleng sebagai jawaban walau dirinya masih memikirkan kejadian beberapa jam lalu yang ia alami di tempat tersebut.

Keesokan harinya

Seungwoo kembali datang ke tempat yang sama dan dijam yang sama, kali ini ia tidak merokok karena ia sudah merasa bosan. Rasa penasarannya lebih besar kali ini dibanding rasa rokok yang biasa ia hisap tersebut. Seungwoo diam di depan kamar mandi untuk memastikan sesuatu.

Lagi, Seungwoo mendengar nyanyian yang terlampau lembut dari kamar mandi yang sama dan lagi tubuh Seungwoo bergidik mendengarnya. Berbeda dengan kemarin, Seungwoo membiarkan suara tersebut hingga tidak terdengar lagi. Baru saja Seungwoo bernafas lega, suara dari dalam kamar mandi membuat ia kembali penasaran.

Dug! Dug! Dug!

Bunyi yang sama kembali terdengar. Seungwoo memutuskan berjalan mendekati kamar mandi tersebut karena rasa penasarannya yang semakin tinggi. Seungwoo masih terus fokus mendengar bunyi yang berasal dari dalam kamar mandi tersebut yang terdengar berulang kali.

Dug! Dug! Dug!

Seungwoo menarik nafas panjang sebelum menendang kencang pintu kamar mandi dihadapannya. Tendangan Seungwoo merupakan gabungan dari rasa kesalnya hingga rasa penasarannya. Hal yang terjadi selanjutnya sukses membuat Seungwoo kembali terkejut.

“Aw!!! Sakit!!!!”

Seungwoo terkejut saat seseorang tersungkur di dalam kamar mandi yang menyebabkan seragamnya kotor. Seungwoo terpaku karena masih mencerna kejadian dihadapannya hingga ia sadar bahwa seseorang yang tersungkur tersebut benar-benar manusia.

“Eh! Maaf... Gue kira ga ada orang.... Lo ga apa-apa?“tanya Seungwoo panik dan mencoba membantu orang yang berada dihadapannya untuk bangun.

“Sakit... Ke dorong pintu...“ucap seseorang yang berlesung pipi tersebut.

“Yah celana lo kotor, nih pake jaket gue dulu aja ya?“ucap Seungwoo yang berusaha melepas jaket yang ia kenakan tersebut.

“Nanti dibalikinnya ke kelas aja ya? Gue Seungwoo, kelas 12 IPS 3”ucap Seungwoo.

“Oh iya ka, saya Byungchan 11 IPA 4”ucap Byungchan pelan sambil mengambil jaket Seungwoo untu menutupi baju dan celananya yang kotor.

“Eh.. Gue nanya boleh? Lo sering ke kamar mandi sini?“tanya Seungwoo dan Byungchan mengangguk.

“Disini enak, sepi...“ucap Byungchan menunduk malu dan Seungwoo tersenyum seakan mengerti maksud Byungchan.

“Terus suka nyanyi-nyanyi sendiri biat apa?“tanya Seungwoo dengan nada sedikit menggoda.

“Hm... Biar ga kedengeran... Ya gitu deh ka pokoknya”ucap Byungchan dengan wajah yang sudah sepenuhnya memerah.

“Hahaha iya santai, gue ga apa-apain kok! Tapi orang lain tuh takut, katanya disini ada penunggunya gitu gara-gara lo suka nyanyi terus suka mukul-mukul pintu dari dalem”ucap Seungwoo menjelaskan.

“Soalnya pintunya tuh macet makanya aku suka kesusahan kalo buka dari dalem, suka macet gitu pintunya jadi kedengerannya kayak gedebuk-gedebuk”ucap Byungchan dan Seungwoo mengangguk.

“Tapi sebenernya ga ada apa-apa kok, ka! Aku sering sendirian kesini, enak kan sepi ga ada yang ganggu atau nungguin di luar!!“ucap Byungchan tersenyum yang membuat Seungwoo tertawa.

Dug! Dug! Dug!

Tawa Seungwoo terhenti saat ia kembali mendengar bunyi yang sama berulang kali, begitu juga Byungchan yang membuat mereka beradu tatap dan lari dengan langkah seribu selanjutnya menjauhi kamar mandi.

Disaat yang bersamaa, dua buah mangga terjatuh dari atas kamar mandi. Dua buah mangga yang menyebabkan bunyi yang membuat Seungwoo dan Byungchan pergi meninggalkan kamar mandi.

“Makanya, Jang! Udah tau lagi pelajaran kok malah pacaran di kamar mandi”

Penjaga sekolah yang sedang memanen mangga bermonolog dari atas atap kamar mandi sebelum kembali melanjutkan mengambil mangga yang baru saja berbuah di belakang sekolah Seungwoo dan Byungchan.

fin

Kapila