Lima.


“Kalo suruh milih antara lima orang Yohan atau Yohan berumur lima tahun, kamu bakalan pilih mana?”

“Lima orang Yohan!!”

“Kenapa?”

“Satu orang Yohan aja bisa buat aku bahagia, apalagi kalo ada lima Yohan di sekitar aku... Pasti aku bakalan tambah bahagia!!”

.

Yuvin terbangun dengan senyum merekah di wajahnya hanya dengan memikirkan adanya lima orang Yohan di dunia, satu orang Yohan saja sudah membuat dirinya bahagia, bagaimana dengan lima?

“Good morning, sweetie!!”

Yuvin mengecup pelan kening suaminya yang masih terlelap dalam tidurnya sebelum ia melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari keringat sisa kegiatan semalam.

“Pagi, ka! Hari ini mau Kopi hitam atau Kopi susu?”

Yuvin berhenti melangkahkan kakinya saat mendapati Yohan berdiri di depan counter dapur. Beberapa kali Yuvin mengerjapkan matanya, melihat apakah itu benar Yohan atau bukan.

“Kok diem, ka? Kenapa?“tanya Yohan saat melihat Yuvin diam ditempat.

Yuvin tersenyum kaku sebelum berjalan menghampiri Yohan dan memeluk suaminya itu dari belakang. Yuvin dapat mencium semerbak wangi bunga khas sabun yang ada dikamar mandi mereka.

“Loh? Kamu udah mandi? Bukannya tadi masih tidur?“Yuvin terkejut saat mencium semerbak wangi khas sabun mandi ditubuh Yohan.

“Haha aku bangun lebih pagi dari kamu tau ka! Makanya udah mandi”

Yuvin menatap Yohan bingung, karena ia jelas-jelas mengingat bahwa Yohan masih tertidur disebelahnya saat ia baru bangun tidur.

“Bingung ya ka?“tanya Yohan tersenyu dan Yuvin mengangguk menjawab pertanyaan Yohan tersebut, membuat Yohan mendekati suaminya dan memberikan pelukan singkat.

“Kamu inget mimpi apa?“tanya Yohan.

Yuvin mengernyitkan keningnya mengingat mimpi yang jelas masih ia ingat bahkan diluar kepala.

“Lima orang Yohan atau Yohan umur lima tahun?“ucap Yuvin pelan, mencoba menerka.

“Iya dan kamu milih Lima orang Yohan kan?“ucap Yohan antusias.

Yuvin kembali mengangguk menjawab pertanyaan Yohan dan yang selanjutnya terjadi sungguh membuat Yuvin terdiam di tempat.

“Ka, baju kamu udah aku siapin diatas tempat tidur ya!!“Yuvin menoleh dan mendapati Yohan berjalan yang lain berjalan dari dalam kamarnya, padahal jelas-jelas sekarang ia sedang dalam dekapan seorang Kim Yohan juga.

“Hah? Ini aku mimpi?“tanya Yuvin dan Yohan menggeleng sambil tersenyum dan menyerahkan satu cangkir kopi kepada Yuvin.

“Minum kopinya dulu, ganti baju tuh Yohan udah siap kerja”ucap Yohan yang berdiri dihadapannya.

Yuvin menoleh dan mendapati Yohan lainnya sudah berpakaian rapih khas orang akan berangkat kerja. Setidaknya di sekelilingnya sudah ada tiga Yohan dan itu sungguh membuat Yuvin pening.

“Satu Yohan lagi tidur, soalnya semalem ka Yuvin mainnya ga tanggung-tanggung! Kasian tuh kecapean”

Dua orang Yohan tertawa bersamaan saat Yohan yang berpakaian khas orang kerja itu menjelaskan sesuatu.

“Yohan yang terakhir lagi dikamar mandi”ucap Yohan yang berada di dapur membuat Yuvin masih betab terdiam terpaku dengan cangkir kopi yang masih ia pegang erat.

“Udah buruan siap-siap!! Aku tunggu di mobil”Yuvin mendapat sebuah kecupan di bibirnya dan dapat ia lihat, tidak ada satupun Yohan lainnya yang merada cemburu ataupun tidak nyaman, semua berjalan seakan-akan hal tersebut lumrah.

.

Yuvin memilih kembali ke kamar dan bersiap untuk ke kantor. Tepat saat dirinya sedang mengkancingkan kemeja putihnya, Yohan keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basah.

“Udah mau berangkat, ka? Sini aku pakein dasinya!!“ucap Yohan menghampirinya.

Yuvin mengangguk menyetujui, karena hal tersebut memang hal yang biasa dilakukan Yohan saat Yuvin akan berangkat kerja. Hal yang tidak biasa adalah, kali ini ada dua Yohan dikamarnya, satu sedang memakaikan dasi untuknya dan Yohan lain masih tertidur pulas.

Bahkan ada tiga Yohan lainnya diluar kamar yang entah sedang melakukan apa, Yuvin bingung memikirkankannya. Yohan mengecup ujung hidung Yuvin setelah selesai memakaikan dasi dan tersenyum setelahnya. Yuvin menoleh dan mendapati Yohan yang tertidur tidak terganggu sama sekali.

“Kamu tuh ka! Kebiasaan kan? Pasti Yohan baru tidur dini hari tadi kan?“Yuvin tersenyum kikuk kepada Yohan yang sedang memakai baju itu, sebelum dirinya menghampiri Yohan yang sedang tertidur dan mencium kening suaminya itu sebelum dirinya kembali keluar kamar untuk berangkat kerja.

“Ka, bekal kamu!!!“Yuvin menoleh saat Yohan yang berada di dapur memanggilnya dan ia menghampiri Yohan tersebut sebelum mengambil kotak bekal dan mencium pipi Yohan yang masih tersenyum di tempatnya.

“Yohan lagi ada yang ke supermarket! Kalo kamu butuh sesuatu, chat dia aja ya ka!!”

Yuvin mengangguk karena sungguh pemandangan dihadapannya sungguh aneh, dimana Yohan menyebut Yohan untuk orang lain.

“Ka, mau nitip sesuatu ga? Yohan barusan chat aku, dia lagi di supermarket!!”

Yuvin barusaja masuk ke dalam mobil saat Yohan yang menggunakan pakaian kantor itu menyapanya. Yuvin menggeleng sebelum menggunakan sabuk pengaman dan melajukan mobil hitamnya.

.

“Ka, ka yuvin!!! Kok bengong”Yohan menyenggol lengan Yuvin dan melambaikan tangannya tepat di depan wajah Yuvin.

Yuvin pun tersadar dari lamunannya. Yuvin memeperhatikan sekelilingnya, ia berada di dalam rumahnya dengan Yohan berada di hadapannya di meja makan.

“Kamu kenapa sih ka?“tanya Yohan saat Yuvin terburu-buru masuk ke dalam kamar untuk memeriksa sesuatu.

“Sayang... Kamu Yohan kan? Kamu cuma punya aku kan? Satu-satunya Kim Yohan suami Song Yuvin?“Yohan diam ditempat saat Yuvin menanyakan hal yang membuatnya ingin tertawa.

“Iya... Aku Kim Yohan, one and only, Song Yuvin's Husband“ucap Yohan menangkup pipi Yuvin yang berdiri dihadapannya.

Yuvin membawa Yohan ke dalam dekapannya, memeluknya erat hingga Yohan semakin terlihat kecil dipelukan suaminya.

“Ka... Kenapa sih? Kamu kenapa?“ucap Yohan bingung dan Yuvin pun menceritakan semuanya.

“Hahaha jadi kamu bayangin itu? Gara-gara barusan aku tanyain?“Yohan tertawa mendengar pertanyaan Yuvin tersebut.

“Aku bingung.... Dirumah kita ada lima Kim Yohan dan... Ya semuanya suami aku dan merhatiin aku...“ucap Yuvin yang masih dalam mode kebingungan.

“Jadi enak dong yang sayang makin banyak?“tanya Yohan dan Yuvin menggeleng.

“Engga! Aku tetep milih kamu, Kim Yohan one and only Song Yuvin's Husband ga perlu ada lima”ucap Yuvin yang kemudian kembali memeluk Yohan.

“Yaudah, berarti kamu milih Kim Yohan umur lima tahun dong? Bukan Kim Yohan ada lima?“ucap Yohan kembali mempertanyakan hal yang sama yang membuat Yuvin berfikir.

“Yohan umur lima tahun? Mungkin lucu ya?“Yuvin berbicara dalam hatinya.

fin

Kapila.