Makan siang
Sejin yang sedikit terlambat, berjalan cepat memasuki sebuah resto yang menjadi tempatnya dan Wooseok bertemu. Ia ingin membalas sikap dinginnya terhadap Wooseok semalan dengan mentraktirnya makan siang.
“Sebelah sini!“Sejin menoleh ketika mendengar suara Wooseok dari kejauhan.
Sejin sedikit memicingkan matanya saat berjalan mendekati Wooseok karena ia melihat Wooseok yang beberapa kali menunduk layaknya orang meminta maaf.
“Maaf ya mas saya engga sengaja”benar tebakan Sejin, Wooseok memang sedang meminta maaf dengan seorang lelaki yang saat ini masih membelakangi Sejin.
“Ah iya tidak apa-apa, hanya sedikit basah”ucap lelaki tersebut.
“Sorry?“Wooseok dan lelaki dihadapan Wooseok menoleh bersamaan. Sejin terpaku ditempat, sulit mengeluarkan ekspresi yang seharusnya.
Sejin dan Wooseok saling tatap sebelum Sejin melihat ada sedikit noda di kemeja pria yang sedari tadi berada dihadapan Wooseok.
“Youn! Sebelah sini”Lelaki dihadapan Wooseok menoleh dan melambaikan tangannya.
“Maaf ya mas sekali lagi, saya ga sengaja”ucap Wooseok dan lelaki tadi yang ternyata adalah Seungyoun tersenyum sambil mengangguk sebelum pergi menghampiri teman-temannya.
“Jin... Sejin? Kenapa lo pucet banget? Duduk dulu...“ucap Wooseok saat melihat wajah Sejin pucat pasi.
“Seok...“ucap Sejin lemah dan Wooseok menatap Sejin heran.
“Kenapa? Lo pusing? Mau balik aja?“tanya Wooseok dan Sejin menggeleng.
“Itu... Tadi... Itu...“Sejin terbata membuat Wooseok semakin heran.
“Itu? Tadi? Apa? Iya, gue ga sengaja numpahin minuman di baju masnya padahal baru dianter pelayannya”ucap Wooseok mengerucutkan bibirnya.
“Bukan itu...“ucap Sejin menggeleng lemah.
“Iya terus apa? Please yang jelas ngomongnya...“ucap Wooseok memohon.
“Itu yang tadi... Itu mas-mas yang gue ceritain...“ucap Sejin melanjutkan kalimatnya.
“Mas-mas yang mana?“tanya Wooseok yang masih tidak mengerti kemana arah pembicaraan Sejin.
“Evan Cho... Mas-mas yang kemarin ketemu gue di perpustakaan...“ucap Sejin lagi.
“Hah? Yang lo sangka sebagai pasangan match lo?“tanya Wooseok dan Sejin mengangguk lemah.
Wooseok mengambil nafas dalam sebelum melirik kearah dimana Seungyoun dan teman-temannya berada. Wooseok tidak beruntung, karena disaat yang bersamaan, Seungyoun juga sedang menghadap kearahnya.
“Dia ngeliatin...“ucap Wooseok pelan.
“Hhhh tuh kan bener! Pasti dia nyangka lo itu gue? Anjir lah gimana...“ucap Sejin lemah.
“Lo tadi sempet ngobrol?“tanya Sejin dan Wooseok menggeleng.
“Dia masih ngeliatin?“tanya Sejin yang membuat Wooseok kembali melirik setelahnya Wooseok mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Sejin.
“Kayanya lo mesti jujur aja deh, Jin...“ucap Wooseok yang diabaikan Sejin.
“Gue rencana blokir nomernya dia sih”ucap Sejin menjawab lemah.
“Kenapa di blokir? Lo bisa jujur, minta maaf dan mungkin hubungan lo sama dia tetep akan baik-baik aja kan?“ucap Wooseok tetapi Sejin menggeleng.
“Mungkin kan? Kemungkinan tetep baik-baik aja kayanya dibawah 50%“ucap Sejin sambil menghela nafasnya berat.
(xposhie)