Malapetaka

⚠️ mention about alcohol, kiss and abuse


Sangyeon memisahkan dirinya ke pojok ruangan saat acara malam itu telah dimulai. Chanhee berulang kali mengajak Sangyeon ketengah ruangan untuk sekedar mencicipi makanan dan minuman atau menikmati lagu yang berputar, tetapi Sangyeon menolak.

Sangyeon menolak ajakan Chanhee bukan tanpa alasan. Dirinya kurang nyaman dengan aroma alkohol di ruangan tersebut serta musik yang berputar terlalu kencang sehingga membuat indera pendengarannya sakit. Sesekali Sangyeon mencari keberadaan Chanhee, memastikan sang kekasih tetap pada radar pandangannya.

“Engga ikutan bareng Chanhee?“Sangyeon menoleh dan menggeleng. Ia menerima satu gelas jus jeruk dari Younghoon.

“Chanhee suka banget keramaian kayak gini. Jadi anak tunggal itu engg enak, apalagi bokapnya protektif. Jadi selama dia bisa bebas kayak gini, dia bakal puas-puasin seneng-seneng”ucap Younghoon menjelaskan dan Sangyeon mengangguk mengerti.

Satu fakta baru yang Sangyeon ketahui. Chanhee dan keramaian pesta adalah satu kesatuan. Chanhee suka keramaian, walaupun ia tidak suka menjadi pusat perhatian, tetapi keramaian pesta bisa membuatnya merasa bebas, terutama dari sang ayah.

“Tapi sejak Chanhee kenal lo, dia banyak berubah. Salah satunya engga manja lagi! Terus dia ga akan ngeluh kalo dilarang bokapnya dateng ke pesta. Dia bilang, dia jadi punya banyak waktu buat nelfon lo semaleman”Sangyeon tertawa mendengar perkataan Younghoon yang terdengar seperti sebuah pujian di telinganya.

“Gue gabung kesana dulu ya? Lo kalo mau gabung, gabung aja! Santai, engga akan ada yang aneh-aneh kok”ucap Younghoon sebelum meninggalkan Sangyeon seorang diri.

Sepeninggalan Younghoon, Sangyeon kembali mencari Chanhee. Kekasihnya sempat hilang dari radar penglihatannya, akibat Sangyeon berbicara dengan Younghoon beberapa saat tadi. Mata Sanyeon menyipit, mencoba memperjelas pandangannya.

Sangyeon meletakan gelas yang semula ia genggam dan berjalan kearah dimana Chanhee berada. Chanhee sedang berada dilantai dansa dengan sebuah gelas yang mungkin berisi minuman beralkohol. Sangyeon menghentikan langkahnya beberapa meter sebelum benar-benar tiba didekat Chanhee.

“Santai! Ada gue”Sangyeon mengangguk dan berbalik saat melihat Younghoon dan Changmin di sekitar Chanhee.

Setidaknya sudah hampir dua jam Sangyeon berada di pesta tersebut dan belum ada tanda-tanda pesta akan segera berakhir. Baterai ponsel yang sejak tadi ia mainkan pun sudah habis dan membuat Sangyeon hanya dapat menyaksikan pemandangan orang menari dihadapannya.

“Kayaknya lo harus bawa Chanhee balik deh, dia udah agak engga sadar”ucap Younghoon yang entah muncul darimana.

Sangyeon pun berdiri dan mengikuti langkah kaki Younghoon. Berjalan diantara orang-orang menari, membuat Sangyeon harus bisa menjaga langkahnya agar tidak bertabrakan.

“Sayang, pulang yuk...“ucap Sangyeon pelan. Ia menarik gelas yang Chanhee pegang dan menahan Chanhee untuk menegak kembali isinya.

“Mas!! Ayok nari sama aku...“Sangyeon harus sedikit menahan nafasnya karena bau alkohol yang menyeruak. Ia menarik pinggang Chanhee agar lebih mendekat kepadanya dan memastikan Chanhee tidak tumbang.

“Eh siapa lo? Kenapa pegang-pegang cowok gue?“Sangyeon menoleh, saat seseorang menarik bahunya hingga dirinya berbalik dan hampir membuat Chanhee terjatuh.

“Daniel! Gue bukan cowo lo, Mas Sangyeon nih yang cowok gue...“walau terdengar lirih, Sangyeon dapat pastikan bahwa lelaki di hadapannya mendengar ucapan Chanhee.

“Sorry, gue mau bawa Chanhee balik. Dia udah agak ngelantur”ucap Sangyeon sopan.

“Masshhh!! Ihh aku ga ngelantur kok? Kamu kan emang pacar aku!“ucap Chanhee menangkup pipi Sangyeon dan mengecup singkat bibirnya.

“Bawa balik aja, disini mulai ga aman”ucap Younghoon pelan dan mengisyaratkan Sangyeon agar membawa Chanhee kembali ke kamar hotel mereka.


Sangyeon mengangkat sedikit kepala Chanhee yang masih berbaring nyaman berbantalkan lengan kokoh Sangyeon. Lelaki yang lebih tua tersebut melangkah cepat menuju pintu kamar hotel saat mendengar ketukan dan bunyi bel berbunyi sejak tadi.

“Iya, sebentar”ucap Sangyeon pelan, memastikan orang di depan pintu tidak membangunkan Chanhee yang masih lelap tertidur.

Tubuh Sangyeon menegang sesaat setelah membuka pintu kamar hotel tersebut. Selanjutnya yang ia rasakan adalah panas dipipi sebelah kanannya karena sebuah tangan mendarat cepat dipipinya tersebut.

“Kurang aja ya kamu! Siapa yang suruh kamu bawa anak saya ke hotel? Siapa yang ngizinin kamu tidur sama anak saya?“ucap ayah Chanhee emosi.

“Chanhee berbaik hati membawa kamu berlibur kesini, tapi lihat? Kamu seenaknya tidur bersama anak saya saat ia tidak sadarkan diri! Kamu harusnya sadar posisi kamu disini!!“Sangyeon hanya dapat menunduk lemah. Ia tidak dapat mencerna apa yang terjadi pagi ini, karena semua terjadi begitu cepat.

“Kim, bawa Chanhee pergi dari sini! Tidak usah kamu bangunkan dia, angkat saja dia langsung dari kasurnya”Salah seorang lelaki memaksa masuk ke dalam kamar hotel yang ditempati Sangyeon dan Chanhee.

“Tuan, ini tidak seperti yang anda fikirkan. Saya tidak melakukan apapun terhadap Chanhee dan saya berani bersumpah!“ucap Sangyeon tegas.

“Saya engga perlu alasan kamu! Tidak akan ada penjahat yang akan mengakui kejahatannya”ucap ayah Chanhee lagi.

“Kamu, jangan pernah memperlihatkan wajahmu di depan saya lagi. Saya harap kamu setelah ini berdoa, agar saya tidak mencabut bantuan dari sekolah tempat kamu mengajar”Sangyeon masih terpaku di tempat. Melihat ayah Chanhee dan beberapa pegawainya membawa Chanhee yang masih tertidur.

Setelahnya, Sangyeon hanya dapat terduduk lemah dilantai kamar hingga Younghoon dan Changmin menghampirinya dan membawa Sangyeon masuk ke dalam kamar.

“Sorry, gue liat tapi gabisa ngapa-ngapain”ucap Younghoon bingung. Sangyeon tersenyum dan mengangguk pelan.

“Lo kira-kira tau engga, Chanhee dibawa kemana sama Tuan Choi?“tanya Sangyeon tenang dan Younghoon mengangguk menjawab pertanyaan Sangyeon tersebut.

“Chanhee pasti dibawa ke Mansion keluarganya. Lo mau kesana?“tanya Younghoon, tetapi Sangyeon menggeleng.

“Lo sama Changmin bisa kesana? Tolong bawakn baju-baju Chanhee ya? Sekalian tolong bilang, gue gabisa nemuin dia dulu selama disini”ucap Sangyeon masih dengan senyum dibibirnya.