Markas Besar.


Sejin melangkah santai menuju sebuah meja dimana teman-temannya berada. Dibelakangnya ada Seungyoun, kekasihnya yang jalan mengikutinya.

“Darimana lo, Jin? Kuyup amat? Emang hujan diluar?“salah seorang teman Sejin bertanya kala melihat penampilan Sejin yang tidak dapat dikatakan rapih. Bahkan rambut Sejin sedikit basah dengan kaos yang ia kenakan sedikit kusut.

“Beneran hujan ya diluar? Penampakan lo berdua kayak anak kucing habis kecebur, sumpah!!“ucap salah seorang teman Sejin saat melihat penampilan Seungyoun yang sama berantakannya dengan Sejin.

Seungyoun tersenyum dan duduk disebelah Sejin yang sudah duduk terlebih dahulu. Tangan Sejin otomatis mengusak rambut Seungyoun yang lepek dan sedikit basah di bagian depannya.

“Gue ga dapet parkir gedung, jauh banget parkirnya terus gerimis juga jadi agak basah”ucap Seungyoun berkilah dan Sejin tersenyum mendengar jawaban Seungyoun tersebut.

“Hah? Gerimis apaan? Diluar cerah ya! Walaupun malem tuh diluar lagi cerah dan ga ada tanda-tanda mau hujan!!“Sejin menunduk saat teman lainnya yang baru saja tiba itu membantah omongan Seungyoun.

“Lagian parkir gedung masih banyak kok! Gue juga liat lo parkir dimana, Nyet!“ucap teman Sejin menambahkan.

“Dan gue tau lo berdua habis ngapain sampe basah kayak orang habis kehujanan gitu!“semua mata menatap Seungyoun dan Sejin bersamaan, membuat wajah Sejin memerah. Sedangkan Seungyoun hanya tersenyum penuh arti.

“Makanya bang! Lo kalo bikin party jangan malem sabtu, kan kalo malem sabtu itu jatah Boss Besar Seungyoun mengunjungi markas kebesarannya”semua orang tertawa mendengar celutakan salah satu lelaki di meja bundar tersebut.

“Njir?!?!?! Sukses kunjungannya pak?“teman Sejin dan Seungyoun semakin gencar menggoda.

“Kaga! Hari ini markas besar tutup demi party bang seungwoo, jadi boss gue gagal berkunjung lagi”ucap Seungyoun santai.

“Tadi tuh cuma absen aja, dikit!“ucap Seungyoun melanjutkan diakhiri tawa yang semakin membuat wajah Sejin memerah.

“Kalo absen pake tinta hitam ya pak! Jangan pake tinta merah apalagi ungu”semua orang di meja bundar tersebut kembali serentak tertawa.

Seungyoun menoleh dan mendapati Sejin yang menunduk menahan malu. Seungyoun selanjutnya menarik jaket Sejin agar lebih menutupi lehernya, membuat Sejin sadar akan sesuatu dan memberi tatapan tajam ke Seungyoun yang hanya di senyum kecil.

Flashback On

“Kok manyun sih?“Sejin masuk ke dalam mobil dan disuguhkan pemandangan wajah kekasihnya yang tertekuk dan bibir yang di kerucutkan, khas orang sedang bete.

“Biasanya kamu paling semangat loh masalah party, Youn?“tanya Sejin bingung.

“Hm... Kalo Party itu malem minggu! Kenapa Bang Seungwoo milih malem sabtu sih?“ucap Seungyoun malas yang membuat Sejin tertawa.

“Cuma karena masalah hari aja?“tanya Sejin tertawa dan Seungyoun mengangguk dengan pandangan fokus ke jalan.

“Kamu kan tau, Sabtu malem itu waktu kunjungan boss ke markas! Udah dua minggu bos gagal berkunjung gara-gara deadline yang gila-gilaan! Masa hari ini gagal kunjungan lagi sih!!“Seungyoun berucap cukup panjang.

Boss Besar dan Markas Besar merupakan bahasa yang biasa digunakan Seungyoun serta Sejin jika membicarakan urusan hormon dan hasrat mereka dikasur.

“Nanti kan bisa, sayang? Emang mau sekarang kunjungannya?“ucap Sejin menahan tawanya.

“Padahal rencana kunjungan hari ini lebih cepet biar masa kunjungannya juga lama!“ucap Seungyoun lagi.

“Loh? Emang yang punya markas setuju kalo kunjungannya lama?“tanya Sejin menggoda.

“Masa Boss Besar ditolak Markas Besar sendiri sih?“Seungyoun menoleh dan mengedipkan sebelah matanya. Tidak terasa, Seungyoun dan Sejin sudah tiba di gedung parkir dengan membahas boss besar dan markas besar sepanjang perjalanan.

Seungyoun menatap Sejin penuh pengharapan. Cahaya minim di dalam mobil dan gedung parkir itu tidak membuat Sejin kesulitan melihat kilat mata Seungyoun yang tajam.

“Hhh gimana markas besar mau nolak kalo boss besar ngeliatinnya kayak gitu mulu?“Sejin berkata sambil berpindah tempat dan duduk diatas pangkuan Seungyoun.

Seungyoun tersenyum, ia melepas sabuk pengaman yang ia kenakan dan sedikit mendorong kursi pengemudi yang ia duduki agar punggung Sejin tidak berbenturan langsung dengan setir mobil yang berada tepat di belakang Sejin.

“Sebelum berkunjung, wajib ngasih salam kan?“Sejin berucap sensual. Bagian bawah tubuhnya menggesek tepat di depan kejantanan Seungyoun yang masih tertutup rapat.

Seungyoun mengerang. Tangannya mencengkram pinggang Sejin, mencoba mencari friksi lain yang mungkin ia dapatkan jika ia yang memimpin permainan ini.

“Maaf ya pak boss! Kunjungan malam ini di undur dulu, soalnya yang jaga markas lupa bawa kuncinya”ucap Sejin lagi dan Seungyoun menghela nafas panjang.

“Jin... Nghhhh.... Kamu tega?“ucap Seungyoun lemah dan Sejib tersenyum.

“Hmhhh.... Jinhhh....“Seungyoun menarik tubuh Sejin mendekat saat Sejin membawa bibirnya bertemu dengan bibir Seungyoun dan melumatnya dengan sedikit kasar.

Seungyoun membuka jaket yang Sejin kenakan dan melemparnya ke kursi disebelahnya. Sejin yang masih duduk dipangkuan Seungyoun sesekali menarik rambut Seungyoun saat bibir Seungyoun menjelajahi leher jenjangnya.

“Ahhh.... Younnhhh....“Desahan Sejin sedikit tertahan karena Sejin tidak ingin orang lain mendengar dan melihat perbuatan tidak senonoh mereka saat ini.

Seungyoun semakin gencar menjelajahi leher Sejin bahkan memberikan gigitan kecil yang menimbulkan bekas keungunan setelahnya. Kaos yang Sejin kenakan disingkap hingga memperlihatkan dua noktah merah muda milik Sejin yang merupakan titik favorit Seungyoun.

Sejin membusungkan dadanya. Kepala Seungyoun ia tahan kala lidah Seungyoun menyapa noktah tersebut dan bibir Seungyoun yang membuat gerakan sedikit menghisap noktah tersebut.

“Nghhh.... Kalo gini caranya... Pintu markas bisa di dobrak tiba-tiba... Younhhh...“Sejin kembali mendesah, sedangkan Seungyoun tersenyum tipis.

Seungyoun menyapa noktah lainnya saat sudah puas dengan noktah sebelumnya yang terlihat sudah sedikit membengkak. Lagi, Seungyoun menghisap noktah tersebut seperti bayi haus akan air susu ibu.

Sejin pusing karena semua perlakuan Seungyoun. Ia tidak kuat menerima semua sengatan nikmat yang Seungyoun berikan. Sejin akhirnya menarik wajah Seungyoun menjauhi dadanya hanya untuk melumat bibir Seungyoun.

Peluh keduanya sudah bercucuran akibat Seungyoun yang sudah mematikan pendingin mobil sejak tadi. Seungyoun dan Sejin beradu lidah. Tangan mereka meraba apapun yang bisa mereka raba, membuat kaos yang digunakan keduanya kusut tak beratura.

“Younhhh.... Stopphhh....“Sejin menjauhkan wajah Seungyoun. Wajah keduanya merah padam, rambut keduanya basah karena peluh dan nafas mereka pendek-pendek karena kegiatan panas yang mereka lakukan.

“Please, jangan suka goda boss besar lagi!!“ucap Seungyoun pelan dan menempelkan keningnya dengan kening Sejin.

“Hm... Maaf! Aku janji, masa kunjungan boss besar ke markas boleh lebih lama dari biasanya”ucap Sejin yang selanjutnya memberikan kecupan diseluruh wajah Seungyoun membuat Seungyoun tersenyum.

“Yaudah yuk! Nanti ditunggu yang lain”ucap Seungyoun dan Sejin memgangguk.

“Tapi tumben boss besar ga langsung dobrak paksa markas?“ucap Sejin saat dirinya keluar dari mobil dan merapihkan penampilannya.

“Kamu gatau kan usaha keras aku nahan boss besar biar ga dobrak paksa markas?“ucap Seungyoun dan Sejin kembali tersenyum.

Sejin kembali mencuri satu kecupan di bibir Seungyoun sebelum masuk ke sebuah club tempat mereka akan bertemu teman-teman mereka.

Flashback Off

“Yaudah! Gue udah sewa tuh satu kamar diatas. Tadinya buat gue sama Byungchan, tapi gue relain buat lo aja sama Sejin”ucap Seungwoo santai.

“Biar kunjungan boss besar ke markas engga mundur lagi! Kasian boss besar udah mau kerja keras di markas eh ketunda mulu”ucap Seumgwoo tertawa.

“Boleh gue pake sekarang kamarnya”tanya Seungyoun cepat yang dihadiahi sorakan teman-temannya.

(xposhie)