Masa Orientasi

Juyeon sudah duduk di salah satu kursi tepat di tengah ruang kelas pagi itu. Masih menggunakan seragam lama sekolahnya, Juyeon menatap satu persatu murid yang masuk ke dalam kelas tersebut. Hingga satu sosok dengan percaya dirinya melangkah masuk ke dalam kelas dan membuat Juyeon mengernyitkan keningnya, bingung

Layaknya masa orientasi di sekolah menengah atas dimanapun berada, pagi itu dimulai dengan upacar serta sambutan kepala sekolah yang terlampau lama. Setidaknya satu jam mata pelajaran hilang karena sambutan tersebut.

Juyeon beserta murid satu kelasnya masuk ke dalam kelas. Hari pertama orientasi, masih banyak yang merasa kikuk satu dengan lainnya tetapi ada beberapa murid yang tetap santai berbincang dengan teman-teman barunya, termaksud Juyeon.

“Disini ada yang mau penanggung jawab kelas? Semacam ketua kelas, selama seminggu kedepan”Setelah dua orang senior masuk ke dalam kelas, keadaan kelas mendadak hening. Kedua senior tersebut menjelaskan sedikit peraturan selama masa orientasi sebelum mengajukan pertanyaan tersebut.

Juyeon melirik kesana kemari. Melihat tidak ada satupun temannya yang mengangkat tangan, akhirnya ia memberanikan diri mengangkat tangannya. Juyeon dengan sukarela mengajukan dirinya sebagai penanggung jawab kelas selama masa orientasi.

“Cuma satu? Engga ada yang lain?“ucap salah satu senior di depan kelas saat Juyeon sudah berada di depan kelas. Nafas Juyeon berhenti sejenak saat seseorang mengangkat tangannya. Seseorang yang tadi pagi sempat membuat Juyeon bingung karena kepercayaan dirinya saat melangkah masuk ke dalam kelas.

“Karena kita punya dua kandidat disini, kita akan izinkan kalian berdua mempromosikan diri kalian di depan teman-teman kalian. Setelah itu, kita akan berikan keleluasaan kalian semua untuk memilih siapa yang pantas menjadi penanggung jawab kelas selama seminggu kedepan”

Kelas mendadak riuh, saat Juyeon serta pesaingnya -Hyunjae selesai mempromosikan dirinya. Juyeon dan Hyunjae saling lirik. Pagi menjelang siang kala itu, pertama kalinya mereka sadar bahwa ada rasa persaingan yang muncul diantara mereka.


Juyeon tersenyum kecil penuh kemenangan saat dirinya unggul satu poin saat pemungutan suara tadi. Sedangkan Hyunjae menghela nafasnya berat, karena kalah satu poin membuat rasa bersaing di dalam dirinya semakin menggebu.

“Hyunjae, selama seminggu kedepan kamu tetap bisa ikut bertanggung jawab atas kelas ini untuk membantu Juyeon ya?“Hyunjae mengangguk saat salah seorang senior berbicara padanya.

Hyunjae melirik kearah Juyeon yang sedang berbicara dengan teman-temannya dan tanpa disengaja, Juyeon menoleh dan membuat mata mereka berdua beradu tatap selama beberapa detik.