Menghindar
Changmin menghela nafasnya panjang sebelum menghembuskannya perlahan. Pesan yang dikirimkan oleh redaksi kampusnya, ia abaikan. Changmin bingung, karena ini pertama kalinya ia masuk redaksi pojok kampus diluar artikel mengenai beasiswa.
Changmin membaca pesan yang Younghoon kirimkan sejak semalam. Sebuah rasa bersalah menggerogoti hatinya. Changmin bingung kenapa ia menghindari Younghoon hari ini. Changmin sebenarnya hanya tidak ingin gosip yang menyebar di kampusnya itu semakin tidak terkendali.
Changmin sangat tau siapa Younghoon, tetapi Changmin tidak pernah tau bahwa dekat dengan Younghoon bisa menjadikannya bahan pembicaraan di kampus. Kedekatan mereka baru berjalan hampir sebulan dan berita yang beredar saati ini sudah sangat mengada-ada.
“Harusnya lo sadar diri Changmin, jangan sampe suka sama dia! Kalian ga punya hubungan apa-apa aja, udah bikin heboh kampus!”Changmin berbicara pada dirinya sendiri.
Changmin tidak dapat memungkiri bahwa semua perhatian Younghoon selama sebulan ke belakang, membuat hatinya sedikit menyimpan sebuah rasa yang berbeda. Younghoon baik, bahkan terlampau baik bagi Changmi. Younghoon anak orang kaya, tapi ia tidak pernah membanggakan kekayaan orang tuanya dan hal itu membuat Changmin nyaman di dekat Younghoon.
Sebuah ketukan di pintu apartemennya, membuat Changmin menoleh dan menatap pintu apartemennya lama. Changmin yang masih duduk di sofa sejak kembali dari kampus, akhirnya berjalan dan membukakan pintu untuk tamunya.
“Younghoon?“ucap Changmin terkejut, saat melihat Younghoon berdiri di depan pintu apartemennya.
Sejak Younghoon berdiri di depan pintu apartemennya, Changmin sadar bahwa ia tidak seharusnya menghindari Younghoon hari ini.