Midnight.
Seungwoo merenggangkan badannya setelah kurang lebih dua jam berkutat dengan dokumen serta laptop dihadapannya. Setelahnya, Seungwoo mendecak sebal karena jadwal kencannya dengan sang kekasih lagi-lagi harus gagal karena laporan yang harus ia selesaikan.
Sebenarnya bukan tanpa alasan Seungwoo beberapa kali mengabaikan kencannya hanya untuk menyelesaikan laporannya. Ini semua karena janjinya terhadap sang ayah dan demi masa depannya. Apa yang ia kerjakan saat ini akan menentukan hidupnya dimasa yang akan datang.
Seungwoo berjalan ke kamar pribadinya, dimana Byungchan beristirahat. Tetapi menit berikutnya Seungwoo terkejut karena tidak dapat menemukan Byungchan di dalam kamarnya. Hanya sprei-nya yang berantakan, tanda bahwa memang sebelumnya Byungchan berada disana.
“Chan? Sayang....“Seungwoo mulai mencari keberadaan kekasihnya yang mungkin saja sedang dalam mode merajuk tersebut. Tapi nihil, Byungchan tidak ada dimanapun di apartment pribadinya.
Seungwoo mencari ponselnya dan mencoba menghubungi Byungchan, tetapi tidak ada jawaban. Seungwoo hampir frustasi ketika akhirnya ia mengingat sesuatu. Seungwoo mengambil ponsel lainnya, ponsel yang sengaja ia gunakan untuk keadaan genting.
“Anjir!!“Seungwoo mengacak rambutnya tidak percaya. Byungchan benar-benar pergi dari apartmentnya. Byungchan bahkan menghubungi Woochan yang tak lain dan tak bukan adalah diri Seungwoo sendiri.
Seungwoo pun bergegas mengganti pakaiannya dan menuju tempat dimana Byungchan berada. Ia harus menjadi Woochan di depan Byungchan malam ini. Bukan tanpa alasan Seungwoo melakukan hal ini, tentunya karena Seungwoo punya alasan mengapa ia menyembunyikan identitas aslinya.
“Byungchan?“Seungwoo dapat dengan mudah menemukan Byungchan di Bar tersebut. Byungchan dengan beberapa botol alkohol kadar rendah di sekelilingnya.
“Woahhh Woo! Akhirnya dateng jugaaa. Gue kira lo udah lupa sama gueee dan lagi seneng-seneng sama yang lain!!“ucap Byungchan manja.
“Gue sih senengnya sama lo doang! Yang lain engga ada yang bikin gue seneng kayak lo bikin gue seneng juga”ucap Woochan slash Seungwoo yang membuat Byungchan tersipu.
“Engga minum? Baru dateng kannnn? Minum dong Woo!! Gue yang bayarrrr”ucap Byungchan menyodorkan sebotol alkohol kepada Woochan tetapi Woochan menggeleng.
“Engga usah. Gue jagain lo aja disini, kalo gue mabok nanti engga ada yang bisa jagain lo dong?“ucap Woochan lagi dan Byungchan tersenyum.
“Woo... Pacaran sama gue yuk!!!“ucap Byungchan tiba-tiba yang membuat tubuh Woochan menegang.
“Woo... Lo engga suka cowok ya?!?!?! Ahhh Woo padahal gue suka sama looo”ucap Byungchan merajuk.
“Sayanggg, kan lo punya pacar masa mau jadiin gue pacar lagi?“ucap Woochan santai.
“Hhhh jangan panggil sayang kalo lo engga mau jadian sama gue!!“ucap Byungchan dengan mendorong sedikit tubuh Woochan.
“Kan... Ngambek deh lucu...“ucap Woochan tersenyum.
“Sana lo ah!! Gue engga mau bercandaaa”ucap Byungchan yang kesadarannya mulai berkurang.
“Sayanggg... Kalo lo jadian sama gue, terus Seungwoo-Seungwoo itu gimana?“tanya Woochan penasaran.
“Ahhh jangan sebut nama dia!! Gue sebel sama diaaa!! Kerja lagi kerja lagi kerja mulu!!“ucap Byungchan malas.
“Mungkin dia kerja buat lo? Buat masa depan lo sama dia...?“ucap Woochan lagi dan Byungchan hanya dapat mengerucutkan bibirnya.
“Tapi gue mau sama looo, enak diajak seneng-seneng!! Bukan kayak Ka Seungwoo yang kerja muluuu”ucap Byungchan semakin merajuk.
“Ciuman lo jago... Gue suka!!“ucapan Byungchan yang tiba-tiba berhasil membuat tubuh Woochan menegang.
“Yaaaa jadi pacar gue? Jadi kalo gue bete sama Seungwoo, gue bisa seneng-seneng sama looo”ucap Byungchan.
“Males ah! Gue cuma dijadiin pelarian..“ucap Woochan santai.
“Hah?!?! Ya... engga gitu!! Hm... Dua minggu sekali kita ngedate, gimana? Jadi selang-seling gitu sama Ka Seungwoo...“ucap Byungchan memohon yang membuat Woochan tersebut.
“Mau banget jadian sama gue?“tanya Woochan dan Byungchan mengangguk dengan bibir yang semakin ia majukan. Woochan tersenyum melihat tingkah gemas Byungchan dan setelahnya Woochan mencium bibir Byungchan.
Byungchan yang semula kaget pun membalas ciuman Woochan dan mengimbanginya. Bahkan Byungchan sudah pindah duduk dipangkuan Woochan dengan bokong yang menggesek bagian depan celana Woochan.
“Private room?“tanya Woochan dan Byungchan mengangguk setuju.
(xposhie)