Night Sky.


Byungchan tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Kejutan dari Seungwoo yang menurut Seungwoo bukanlah sebuah kejutan, mampun membuat senyum Byungchan mengembang sejak tadi. Seungwoo yang baru saja keluar dari kamar mandi pun tersenyum kecil menatap kekasihnya yang duduk di depan jendela besar yang memperlihatkan pemandangan malam dengan kerlap-kerlip lampu rumah dan perkantoran tersebut.

“Kamu engga ngantuk?“pertanyaan Seungwoo sedikit membuat Byungchan tersentak karena kaget, tetapi menit selanjutnya Byungchan menoleh dan merentangkan tangannya, menunggu Seungwoo berjalan ke arahnya dan duduk di sebelahnya.

“Betah banget? Emang segitu bagusnya?“tanya Seungwoo sambil sesekali mengusap puncak kepala Byungchan dan Byungchan mengangguk.

“Suka?“Byungchan kembali menganggukan kepalanya dan menoleh selama beberapa detik kearah Seungwoo sembari tersenyum.

“Yaudah, lain kali aku cariin pemandangan yang lebih bagus dari ini lagi ya?“ucap Seungwoo. Byungchan terdiam, tidak menjawab pertanyaan sekaligus pernyataan dari Seungwoo tersebut. Byungchan menahan pergerakan tangan Seungwoo di puncak kepalanya dan menggenggam erat tangan Seungwoo.

“Engga perlu. Satu kali aja cukup kok ka”ucap Byungchan tersenyum menatap Seungwoo.

“Aku engga perlu sesuatu yang indah lagi, kalo di depan aku udah ada kamu”ucap Byungchan lagi yang melingkarkan tangannya dipinggang Seungwoo dan menyembunyikan wajahnya di dada Seungwoo. Seungwoo tertawa kecil sambil sesekali mengusap punggung Byungchan.

“Kamu gombal kayak gini, diajarin siapa? Seungyoun?“ucapan Seungwoo membuat tubuh Byungchan menegang dan ia kembali menegakkan dirinya.

“Kaaaa, ih!!! Gombal kayak gitu, engga perlu diajarin siapapun tauuuu. Otodidak juga bisa!!!“ucap Byungchan mengerucutkan bibirnya, ia merajuk.

“Iyaaaa maaf.... Udah sini, peluk lagi”ucap Seungwoo yang kembali membawa Byungchan kembali ke pelukannya. Hening menyelimuti keduanya selama beberapa saat.

“Kamu juga ka! Tiba-tiba bisa romantis gini sama aku, diajarin siapa? Yohan?“tanya Byungchan pelan dan santai.

“Hm... Engga diajarin sih. Lebih ke..... apa ya? Dikasih masukan? Ya, semacam itu”ucap Seungwoo menjelaskan dan Byungchan mengangguk mengerti,

“Ka... cerita dong, kamu sama Yohan ngapain aja kemarin sebulan?“tanya Byungchan penasaran.

“Kamu engga mau mandi dulu?“tanya Seungwoo dan Byungchan menggeleng.

“Yaudah, pindah kasur aja kalo gitu ya? Biar enak cerita-ceritanya?“Byungchan pun mengangguk antusias. Bahkan ia melompat dari sofa yang sebelumnya ia duduki ke kasur yang sekarang menjadi tempatnya berbaring.

Seungwoo menggeleng melihat tingkah kekasihnya tersebut. Selanjutnya ia ikut naik ke atas kasur bersama Byungchan. Seungwoo bersandar pada headboard tempat tidur, sedangkan Byungchan bersandar di dada Seungwoo sambil sesekali memainkan tato Seungwoo yang terlihat.

Seungwoo pun mulai bercerita apa yang ia dan Yohan lakukan sebulan yang lalu. Kebanyakan, cerita Seungwoo mendapat protes Byungchan dan Byungchan meminta Seungwoo membawanya ke tempat dimana Seungwoo menghabiskan waktu bersama Yohan sebulan lalu dan tentunya diiyakan oleh Seungwoo.

“Kamu engga ciuman sama Yohan ka?“Byungchan menoleh dan melihat wajah Seungwoo dengan seksama.

“Engga usah tegang kaaaa! Aku tau kita semua bikin peraturan atau apalah namanya itu, tapi aku juga tau kok kita semua lelaki dewasa jadi.... ya gitu”ucap Byungcah sekenanya.

“Kamu engga marah?“tanya Seungwoo dan Byungchan menggeleng. Suasana kamar tersebut kembali hening.

“Kamu juga?“pertanyaa Seungwoo terkesan ambigu, membuat Byungchan menengadahkan kepalanya meminta penjelasan.

“Apa?“tanya Byungchan bingung.

”..... sama Seungyoun?“jeda beberapa detik sebelum Seungwoo menjelaskan maksud perkataannya.

“Ciuman?“tanya Byungchan santai dan Seungwoo mengangguk. Byungchan pun kembali menyandarkan kepalanya di dada Seungwoo dan sebuah anggukan menjadi jawabannya. Seungwoo hanya diam, tangannya justru mengusap puncak kepala Byungchan secara konstan.

“Kamu marah?“tanya Byungchan yang kali ini sudah menegakkan duduknya, berhadapan dengan Seungwoo dan Seungwoo menggeleng.

“Kamu aja engga marah sama aku, kenapa aku harus marah? Kan kata kamu, kita semua lelaki dewasa jadi... hal kayak gitu biasa kan?“ucap Seungwoo mengusak puncak kepala Byungchan.

“Asalkan tidak melewati batas”ucap Seungwoo melanjutkan dan Byungchan menggeleng.

“No! AKu engga melewati batas kok ka!! Aku sama Seungyoun bener-bener tau batasannya. Walaupun kita kemaren pacaran, kita tau sebenernya kita berdua punya siapa”ucap Byungchan cepat.

“Hm? Emang kamu punya siapa?“tanya Seungwoo meledek.

“Punya ka seungwoo kan?“tanya Byungchan gemas dan Seungwoo kembali tertawa gemas.

“Sini dong kalo punya akuuu, aku mau peluk kamu semaleman!!“ucap Seungwoo merentangkan tangannya yang disambut oleh Byungchan semangat.

“Habis ini aku mau bilang makasih ah sama Yohan!“ucap Byungchan dalam dekapan Seungwoo.

“Mau bilang makasih, soalnya udah jagain ka seungwoo sebulan penuh terus balik ke aku tanpa kekuarang satu apapun! Malahan tambah sayang sama aku kayanya hehe”ucap Byungchan menambahkan.

“Hm... Emang sayang aku nambah? Kamu emang bisa nakar rasa sayang aku?“tanya Seungwoo dan Byungchan menggeleng.

“Aku engga bisa nakar, tapi aku bisa ngerasain!!!“ucap Byungchan yang semakin mengeratkan dekapannya.

Malam itu Byungchan benar-benat tertidur nyenyak dalam dekapan Seungwoo. Tidak memperdulikan dirinya yang tidak mandi setelah seharian beraktivitas. Tidak memperdulikan badannya yang semakin lengket karena aktivitas yang ia dan Seungwoo lakukan. Yang Byungchan pedulikan hanyalah Seungwoo ada dalam dekapannya lagi.

(xpsoshie)