Nyamuk Besar.


“Sini!!!“Seungyoun menepuk pahanya kala Sejin datang memasuki studio pribadinya. Sejin dengan beberapa kertas ditangan menatap Seungyoun heran.

“Quality time kita tuh sekarang kurang banget! Jadi sembari aku mixing lagu, aku mau tetep bisa peluk kamu. Jadi siniiii”ucap Seungyoun merentangkan tangannya. Sejin tersenyum sebelum berjalan ke arah Seungyoun.

“Engga akan ada yang masuk emang?“tanya Sejin dan Seungyoun menggeleng. Sejin pun duduk dipangkuan Seungyoun dengan posisi berhadapan. Kaki Sejin ia lebarkan diantara dua sisi kursi, merepotkan tapi Sejin suka karena dirinya jadi bisa mencium aroma Seungyoun tepat di tulang selangkanya!

“Kamu mau hafalin script?“tanya Seungyoun dengan wajah fokus ke komputer di hadapannya. Sejin mengangguk. Ia membaca script ditangannya, dibelakang kursi yang Seungyoun duduki. Jadi Sejin benar-benar seperti sedang memeluk Seungyoun saat ini dengan dada yang saling menempel satu sama lain.

Seungyoun sesekali menggeser kursi beroda tersebut. Entah ingin mengambil pulpen atau sekedar membuang kursi ke tempat sampah di sudut ruangan. Sedang Sejin, masih betah dipangkuan Seungyoun dengan dagu yang istirahat nyaman dipundak Seungyoun. Sesekali Sejin menggelengkan kepalanya ketika tidak mendapatkan feel dari naskah yang ia baca.

“Kok dibuang?“Seungyoun menoleh ketika mendengar suara kertas dibuang kearah Sofa dibelakang mereka.

“Bosen!!“ucap Sejin yang kini memeluk leher Seungyoung dengan wajah yang ia benamkan di leher Seungyoun.

“Parfum baru?“tebak Sejin dan Seungyoun menggeleng.

“Punya manager aku, tadi punyaku ketinggalan di mobil yaudah aku minta parfum dia”ucap Seungyoun santai.

“Enak wanginya?“tanya Seungyoun yang sesekali melirik Sejin yang sekarang tengah menggesekan hidungnya di leher Seungyoun. Sejin mengangguk sambil sesekali menghirup dalam aroma parfum yang masih tertinggal.

Seungyoun mengusap punggung Sejin dengan tangan kirinya. Tangan kanannya masih sesekali menggerakan kursor. Seungyoun tau jika lelaki dalam dekapannya sekarang sudah mulai mengantuk.

“Arghhh sejin!!!“Seungyoun berteriak karena tiba-tiba Sejin mengecup tulang selangkanya. Bahkan Sejin harus menutup mulut Seungyoun karena berteriak terlalu keras.

“Berisik!!! Nanti yang lain dengerrr”ucap Sejin panik sedangkan Seungyoun masih dalam mode terkejutnya.

“Lagian ngapain sih tulang aku kamu sedot-sedot? Engga akan keluar apa-apa juga!!“ucap Seungyoun yang mencubit dua pipi Sejin karena gemas.

“Terus yang aku sedot bakalan keluar sesuatu itu apa dong?“tanya Sejin dengan tatapan tajam kearah Seungyoun dan membuat Seungyoun tak berkutik.

“Nghhh Sejin... Sayang? Please jangan sampe aku ngapa-ngapain kamu disini, ya?“ucap Seungyoun ketika Sejin menggoyangkan bokongnya tepat diatas penis Seungyoun yang terbungkus. Seji n tertawa kecil.

“Lagian aku tanya!! Yang kalo aku sedot keluar sesuatu itu apaaa?“tanya Sejin memaksa.

“Hm... Cola? Kamu kalo minum Cola pake sedotan kan keluar tuh Colanya!!“ucap Seungyoun tertawa hambar dan Sejin mengerutkan keningnya.

“Hm.... Yang lain! Dari diri kamu yang kalo aku sedot keluar sesuatu itu apaaa?“tanya Sejin lagi.

“Tubuh aku? Ngeluarin sesuatu? Hm... Apa ya? Hehehe”Seungyoun pura-pura berfikir walaupun sebenarnya ia sudah tau jawabannya.

“Ih gampang tau! Nih yaaa aku sedot, pasti keluar sesuatu”ucap Sejin lagi dan berikutnya bibir Sejin sudah kembali menyapa kulit Seungyoun. Sejin mencium bahkan menyedot kulit Seungyoun membuat Seungyoun mendesah pelan.

“Tuh kan keluar!! Hehe”ucap Sejin meledek dan Seungyoun semakin bingung.

“Apaan?“tanya Seungyoun.

“Suara kamu keluar tadi!! Enak ya sampe engga sadar?“tanya Sejin.

“Kamu tuh tadi kayak.... Nghhh Jinnnhhh... Ahhhh sejinnhhh.... Nghhh udahhh... Gitu tauuu!!“Sejin benar-benar mengulangi apa yang Seungyoun lakukan tadi. Suara desahannya bahkan mampu membuat Seungyoun naik.

“Aku mau mastiin satu hal!“ucap Seungyoun sebelum mencium kasar bibir Sejin.

“Hhhh.... Mastiin apaaa?“Sejin berkata terputus karena Seungyoun mencium seluruh wajahnya hingga lehernya dengan tidak beraturan.

“Mau mastiin kalo studio aku kedap suara! Kamu kalo mau desah, coba aja yang kenceng”ucap Seungyoun lagi yang berusaha membuka kaos yanh Sejin gunakan.

“Nghhh... Younnnhhh!!! Pintuuu itu belum dikunci!!“ucap Sejin mendesab frustasi dengan dada yang mulai diberikan kecupan oleh Seungyoun.

“Engga akan ada yang masuk!!“ucap Seungyoun yang sesekali meremas bokong Sejin dan semakin membuat Sejin mendesah tidak karuan.

“Younnhhh!! Jangan diisep ihhh, gelihhhh”ucap Sejin berusaha menjauhkan kepala Seungyoun dari salah satu noktah di dadanya.

“Nih liat! Kerjaan kamu tadi, sampe merah gini! Jadi aku mau gantian!!“ucap Seungyoun dengan nafsu yang mulai membara.

“Haha Younhhh gelihhh”Sejin tertawa dan mendesah bersamaan karena sensasi aneh yang ia rasakan.


“Anjing! Bilangin Seungyoun kalo mau main distudio tuh kunci pintu!! Matiin lampu kek setidaknya. Gue kira sepi karena kaga ada orang, gue intip malah lagi sedot-sedotan!!”

Kegiatan Seungyoun dan Sejin malam itu membuktikan bahwa Studio Seungyoun benar-benar kedap suara karena Nathan tidak mendengar kegiatan mereka dan justru melihat apa yang seharusnya tidak ia lihat.


(xposhie)