parkir.
Wooseok mendengus kesal saat mendapati sebuah motor besar menghalangi motornya yang terparkir di pelataran kampus.
Wooseok semakin kesal saat mengetahui bahwa motor tersebut menggunakan kunci ganda sehingga tidak ada orang yang dapat memindahkan motornya.
“Yah mas, ini motornya di kunci ganda jadi saya juga gabisa mindahin”
“Loh, kok bisa sih pak? Bukannya dilarang kunci ganda ya kalo parkir di belakang?”
Wooseok protes kepada salah satu petugas yang mencoba membantunya tetapi nihil karena motor besar tersebut memang tidak dapat dipindahkan jika tidak sama pemiliknya.
“Loh mas, mau kok spionnya di rusakin?”
“Pak, tolong kasih tau ya sama yang punya motor ini. Kalo mau spionnya bener lagi, suruh datengin Kim Wooseok ilmu Komunikasi 2016”
Wooseok yang kesal akhirnya kembali masuk ke dalam kampus meninggalkan petugas keamaan tersebut setelah merusak kaca spion dari motor besar yang menghalangi motor maticnya.
.
Wooseok kembali ke pelataran parkir pada sore hari, tetapi dirinya tidak menemukan motor besar itu. Padahal salah satu spion milik pengendara itu benar-benar telah dirusak oleh Wooseok.
“Mas, ini ada surat dari mas yang naik motor tadi”
Wooseok menerima secarik kertas dari petugas keamanan yang sama seperti siang tadi. Surat tersebut membuat Wooseok harus mengubur dalam-dalam rasa kesalnya.
Mas, saya minta maaf ya soalnya motor saya ngalangin. Tapi maaf, lain kali jangan ngerusak spion ya mas. Kalo masnya masih marah bisa langsung telfon ke nomer saya 010-1234-5678
Tiga hari kemudian
Wooseok menyipitkan kedua matanya untuk memperjelas pandangannya. Sebuah motor besar mengalihkan pandangannya dan ide gila pun muncul dari kepala cerdas Wooseok.
“Gantian! Biar sama-sama susah mindahin motor kunci ganda!!!”
Wooseok sengaja memarkirkan motornya dibelakang motor besar tersebut dan mengkunci ganda motornya sebelum masuk ke dalam kampus.
.
“Wooseok!!! Kenapa lo ngunci ganda motor sih? Orang mau keluar susah tau!!!”
Woosek yang masih berada dikelas menoleh saat salah satu temannya berteriak dari depan kelas.
“Kok lo tau sih kalo gue kunci ganda motor? Dikasih tau Seungwoo? Bukannya dia bawa mobil?”
“Banyak nanya deh! Pindahin motor lo sekarang, gue mau balik!!!”
Teman Wooseok tersebut menarik Wooseok hingga ke pelataran parkir dan mendapati kekasih temannya sedang kebingungan mengeluarkan motor besar yang berada di depan motor Wooseok tersebut.
“Oh jadi punya lo ka motornya? Tiga hari yang lalu lo juga kunci ganda motor kan? Sampe gue gabisa keluar”
Seungwoo, kekasih teman Wooseok yang bernama Byungchan itu memandang Wooseok bingung sedangkan Byungchan yang berdiri disebelah Wooseok menghela nafas kasar.
“Jangan sok tau! Ini motor temennya ka Seungwoo, soalnya temen ka Seungwoo pinjem mobil ka Seungwoo buat jemput adeknya”
“Iya, soalnya temen gue buru-buru jadi mau ga mau gue minjemin mobil sementara”
Byungchan dan Seungwoo menjelaskan secara bergantian yang membuat Wooseok menatap mereka berdua tidak percaya.
“Oh... Jadi, lo yang ngerusak spion temen gue itu?”
Wooseok mengangguk saat Seungwoo bertanya, membuat Byungchan dan Seungwoo tertawa bersamaan.
“Eh Seok! Gara-gara lo, temen ka Seungwoo ditilang tau!!! Dia nekat bawa motor pake spion rusak sebelah buat jemput adeknya, jadi kena tilang polisi”
Wooseok diam ditempat saat Byungchan bercerita. Bahkan Seungwoo juga menambahkan bahwa temannya belum sempat memperbaiki spionnya dan hanya memperbaiki spion dengan ala kadarnya.
“Lo tau ga sih, dia benerin spion pake lakban doang?”
Wooseok menggeleng saat Byungchan bertanya dan menyuruh Wooseok meminta maaf kepada teman Seungwoo secepatnya. Seungwoo juga bercerita bahwa temannya setiap hari buru-buru menjemput adiknya di sekolah karena orang tua mereka tidak ada yang dapat menjemputnya.
Seminggu kemudian
“Itu orangnya ada disitu!”
“Lo aja deh, titip ke Ka Seungwoo ya Chan?”
“Engga! Lo harus minta maaf juga langsung ke Jinhyuk!!”
Wooseok berjalan lemah dibelakang Byungchan, menghampiri Seungwoo yang sedang berkumpul bersama teman-temannya.
“Loh? Kamu ngapain disini?”
“Ini ka... Wooseok mau minta maaf!!”
“Oh! Hyuk, ini yang ngerusakin spion lo seminggu lalu. Seok, ini Jinhyuk yang spionnya lo rusakin”
Seungwoo memperkenalkan kedua orang tua tersebut tanpa canggung, membuat Jinhyuk tersenyum kearah Wooseok.
“Eh, Wooseok? Sorry ya seminggu yang lalu motor gue ngalangin motor lo”
Jinhyuk, lelaki yang merupakan teman Seungwoo serta orang yang memiliki motor besar itu menghampiri Wooseok sambil tersenyum.
“Hm... Gue juga minta maaf ya, Hyuk! Soalnya ngerusakin spion lo, sampe lo di tilang pas pulang”
Jinhyuk tertawa saat mendengar permintaan maaf Wooseok tersebut.
“Haha gue di tilang ga karena spion doang kok! Emang gue terobos lampu merah, terus kebetulan polisinya liat spion gue”
Wooseok terkejut mendengar pernyataan Jinhyuk tersebut dan ia dapat dengan jelas mendengar Byungchan dan Seungwoo menahan tawa.
“Oh iya! Ini gue beliin spion baru buat ganti spion yang gue rusakin!! Soalnya kemarin kayanya spionnya masih lo lakban aja belum lo ganti kan?”
Jinhyuk menerima sebuah kotak yang berisi spion yang entah benar serinya atau tidak. Jinhyuk juga tidak lupa berterimakasih kepada Wooseok atas spion baru yang ia terima.
“Terus sebagai permintaan maaf karena ngalangin motor lo, gue harus ganti apa?”
“Anter jemput seminggu!!!”
Wooseok dan Jinhyuk menoleh bersamaan saat mendengar Byungchan dan Seungwoo serentak mengeluarkan pendapat yang sama.
“Oke! Berarti mulai besok, lo gue anter jemput ya? Sebagai permintaan maaf!!”
“Eh gausah, Hyuk!! Gue ga apa-apa kok, beneran!!”
“Udah sih Seok terima aja, motor lo lagi di bengkel kan?”
Wooseok menoleh kearah Byungchan dan menatap Byungchan tajam. Sedangkan Byungchan hanya tertawa menatap Wooseok yang masih berdiri di depan Jinhyuk.
“Hm... Udah mau balik belum, Seok? Gue anterin sekarang gimana? Tapi jemput ade gue dulu ya?”
Entah mendapat ilham darimana, Wooseok mengangguk lemah dan menyetujui ajakan pulang bersama Jinhyuk siang itu.
fin
Kapila.