Party.


Wonwoo menarik nafas panjang selama perjalanannya dengan Jinhyuk, Bahkan Jinhyuk sesekali menoleh dan bertanya, tetapi Wonwoo selalu menjawab tidak apa-apa dan menyunggingkan senyum terbaiknya.

“Kamu pusing? Mau pulang aja?“tanya Jinhyuk saat sudah menghentikan laju kendaraannya.

“Eh? Jangan! Aku engga apa-apa kok! Udah sampe ya?“tanya Wonwoo kikuk dan Jinhyuk tertawa.

“Hahaha belum, Seok! Nih aku sengaja berhenti di pinggir jalan soalnya dari tadi kamu narik nafasnya panjang banget. Kenapa?“tanya Jinhyuk lagi dan Wonwoo menggeleng.

“Engga apa-apa, beneran!! Yuk lanjut lagi, nanti ditungguin yang lain”ucap Wonwoo tersenyum kepada Jinhyuk.

“Kalo nanti bosen atau mau pulang, kasih tau aku aja ya?“ucap Jinhyuk mengusak puncak kepala Wonwoo, membuat Wonwoo tersipu malu.

Kurang dari sejam, Wonwoo dan Jinhyuk tiba di sebuah gedung apartment. Apartment yang tidak mewah, tetapi juga tidak dapat dikatakan sederhana itu mampu menyita perhatian Wonwoo.

“Seok, ayo!! Kok diem aja disitu?“Jinhyuk menarik tangan Wonwoo ketika pintu lift sudah terbuka.

“Jangan kebanyakan bengong! Kata Seungyoun, gedung ini banyak penunggunya”ucap Jinhyuk berbisik.

“Hah? Yaiyalah kan apartment, pasti banyak penunggunya dong?“ucap Wonwoo santai yang membuat Jinhyuk terdiam menatap Wonwoo.

“Ah... Iya bener sih...“ucap Jinhyuk canggung sambil sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut.

“Inget ya! Kalo ngerasa udah pengen pulang, bilang aku ya? Kalo yang lain sih pasti nginep, soalnya Seungyoun pasti nyiapin banyak amunisi”ucap Jinhyuk menjelaskan.

“Amunisi?“ucap Wonwoo pelan yang membuat Jinhyuk menoleh.

“Iya. Tapi kamu tenang aja, malem ini aku engga akan minum kok biar kamu bisa minta pulang kapan aja”ucap Jinhyuk lagi sebelum menekan bel unit apartment milik Seungyoun.

“Akhirnyaaaa~~~~~ Yaelah sama aja anjir!“Kookheon yang semula gembira membuka pintu apartment tersebut seketika merengut karena mendapati bahwa Jinhyuk dan Wooseok (read: Wonwoo) yang ada di depan pintu tersebut.

“Yaelah pasangan lagi!“ucap Kookheon selanjutnya meninggalkan Jinhyuk yang kebingungan.

Wonwoo yang semula berjalan di belakang Jinhyuk harus menghentikan langkahnya saat melihat Seungyoun dan Sejin yang sedang berciuman di dapur yang ia lewati.

“Gosong bego! Gosong!!!“Kookheon dengan santainya memisahkan kedua temannya tersebut untuk menyelamatkan sesuatu yang terbakar diatas kompor.

“Emang tuh berdua harus dikawinin!!“ucap Byungchan dari arah ruang tamu.

“Sebelum nyuruh orang lain kawin, lihatlah diri anda sendiri tuannn~~“kali ini Jinhyuk mendorong kedua temannya yang sedang asik berpangkuan di sofa panjang tersebut.

“Ganggu lu! Monyet!!!“ucap Byungchan sebal membuat Seungwoo tertawa.

“Seok sini!!! Yohan belum dateng tuh katanya nungguin Hangyul terus Yuvin jadi ikut-ikutan nungguin Hangyul juga”ucap Byungchan panjang lebar dan hanya dibalas anggukan kecil Wonwoo.

Wonwoo yang sudah duduk di sofa bersebelahan dengan Jinhyuk, mengamati apartment Seungyoun. Di depannya ada sebuah meja yang sudah penuh berbagai camilan serta minuma kaleng bersoda. Wonwoo pun mengerti apa yang dimaksud amunisi oleh Jinhyuk.

“Oh jadi amunisi tuh camilan bermicin...”ucap Wonwoo dalam hatinya.

(xposhie)