Pencarian.


Seungwoo mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Rahangnnya mengeras seiring dengan pesang singkat yang terakhir ia baca. Seungsik yang sedang mengendarai mobil hanya dapat melirik kearah lelaki yang lebih tua setahun darinya tersebut.

“Bang?“tanya Seungsik ragu. Sejak awal Seungsik tau, ia tidak akan bisa membiarkan Seungwoo mengendarai mobil seoranga diri karena kondisi emosinya yang tidak memungkinkan.

“Berhenti”ucap Seungwoo datar tapi penuh dengan emosi.

“Gue bilang berhenti ya berhenti!“ucap Seungwoo lagi sambil meninju dashboard milik Seungsik dan dengan terpaksa Seungsik menghentikan mobilnya. Detik selanjutnya, Seungwoo memutuskan keluar dari mobil Seungsik, meninggalkan ponsel milik Seungsik yang semula ia gunakan untuk berhubungan dengan Byungchan (read: Seungyoun).

“Ah bangsat!“Seungsik dengan segera menghubungi teman-temannya, termaksud JB dan RM.

Disisi lain, Seungwoo terus berlari dengan ponsel yang masih mencoba menghubungi Byungchan. Tidak ada jawaban, karena Seungyoun tidak mungkin akan menjawab panggilan Seungwoo.

“Maafin aku Chan... Please kamu bertahan sebentar lagi”

Seungwoo merapalkan ucapan maaf serta doa untuk lelaki yang ia cintai. Tujuan Seungwoo saat ini adalah apartment pribadi milik Seungyoun, karena Seungyoun menyuruhnya ketempatnya yang Seungwoo yakini sebagai apartment pribadi Seungyoun.

Beberapa kali ponsel Seungwoo berbunyi, tetapi Seungwoo tidak sekalipun menerima panggilan tersebut jika bukan nama Byungchan yang tertera pada display name layar ponselnya.

Seungwoo merutuki dirinya sendiri, karena tidak membawa mobil pribadinya. Waktu yang ia tempuh menuju apartment Seungyoun semakin lebih lama. Seungwoo terus berlari, bahkan dirinya tidak bisa menunggu lift lebih lama dan lebih memilih menaiki anak tangga darurat yang tersedia.

“Cho Seungyoun!! Buka Bangsat!!!“Seungwoo menggedor kasar pintu apartment milik Seungyoun, membuat beberapa orang keluar dari unit mereka untuk melihat apa yang terjadi di lorong apartment tersebut.

“Yak!! Cho Seungyoun!!!“ucap Seungwoo lagi. Nafas Seungwoo masih belum teratur, tapi ia masih bisa meneriakan nama Seungyoun dengan lantang.

Seungwoo mencoba kembali menghubungi Byungchan dengan ponselnya, tapi nihil karena Seungyoun masih tidak menjawab panggilannya. Seungwoo mencoba mendobrak pintu dihadapannya, tetapi gagal karena kondisi tubuh Seungwoo yang tidak memungkinkan.

“Ah shit!!!”

Seungwoo kembali berlari menuju tangga darurat ketika dirinya menerima sebuah pesan yang masuk ke ponselnya. Seungwoo memilih menghentikan sebuah taksi ketika sudah tiba di depan gedung apartment milik Seungyoun.

“Seungwoo!!! Yakkk Han Seungwoo!!!“Taksi yang dikendarai Seungwoo melesat pergi tepat ketika JB dan RM tiba di depan gedung apartment tersebut.

“Joon, ikutin!!“ucap JB yang segera masuk ke dalam mobil dan mencoba mengejar laju taksi di depan mereka.

(xposhie)