Pengakuan.
Yohan menatap tajam ke arah pintu apartmentnya yang terbuka. Yuvin adalah satu-satunya orang yang mengetahui password apartmentnya, bahkan orang tuanya sendiri tidak mengetahui passowrd apartmentnya. Yohan melanjutkan kegiatannya, yaitu menonton drama di televisi.
Yohan dapat mendengar helaan nafas yang dikeluarkan oleh Yuvin serta suara kantong belanjaan yang ditaruh Yuvin diatas counter dapur. Yohan sama sekali tidak menatap ke arah Yuvin walaupun ia tahu, kekasihnya itu berjalan ke arahnya. Yohan menarik selimutnya, menutupi seluruh tubunya dengan selimut tebal tersebut.
“Engga panas? Kenapa selimutan begitu?“suara Yuvin terdengar tenang dan santai. Yohan melirik ke lelaki yang sudah duduk di sebelahnya.
“Kamu demam? Engga enak badan?“tanya Yuvin lagi sambil mendekat ke arah Yohan.
“Aku mau putus....“Gerakan Yuvin terhenti, masih ada jarak 20cm antara Yuvin dan Yohan.
“Kamu apa-apain sih han?“suara Yuvin mulai meninggi.
“Aku mau kita putus, Yuvin!!!“ucap Yohan dengan suara gemetar. Yohan menatap Yuvin dengan tatapan tajam, matanya merah menahan tangis.
“Kamu minta putus? Cuma karena nama aku belum ada ditangan kamu?“tanya Yuvin malas.
“Kita pacaran udah tiga tahun yohan.... Persetan dengan semua kepercayaan itu. Aku engga percaya!“ucap Yuvin tegas.
“Tapi aku percaya, Yuvin!!!“ucap Yohan dengan air mata yang mulai turun dari kedua matanya.
“Wooseok sama Jinhyuk, Seungyoun sama Sejin trus Byungchan sama ka seungwoo! Mereka semua.... Mereka punya nama masing-masing ditangan mereka!!! Trus kita? Kita engga punya Yuvin”ucap Yohan dengan suara tersenggal.
“Kita bahkan pacaran lebih lama dari mereka!! Tiga tahun, Yohan... Tiga tahun!!!“suara Yuvin juga mulai bergetar.
“Iya.... Tiga tahun.... Kita maksa buat bareng selama tiga tahun tanpa kita tahu masa depan kita”ucap Yohan.
“Yohan!! Engga ada manusia yang tau masa depan mereka”ucapan Yuvin membuat Yohan terkejut.
“Engga ada orang yang tau tentang masa depan, bahkan tentang kepercayaan itu... Aku engga percaya”ucap Yuvin menahan amarahnya yang semakin memuncak.
“Yuvin... Please.... Lepasin aku ya? Kita putus baik-baik....“ucap Yohan memohon di hadapan Yuvin tetapi Yuvin menggeleng.
“Kalo alasan kamu cuma karena nama di pergelangan tangan, aku engga mau! Aku engga mau putus cuma karena alasan bodoh itu”ucap Yuvin sambil mengatur nafasnya.
“Yuvin... please?“ucap Yohan yang sudah bersimpuh di kaki Yuvin.
“Tolong.... Mungkin setelah kita pisah, kita bisa nemuin soulmate kita masing-masing.... Mungkin selama ini, nama itu engga muncul, karena kesalahan kita sendiri?“tanya Yohan pelan.
“Engga ada yang salah dengan hubungan kita Yohan... Engga ada....“Yuvin membawa Yohan dalam pelukannya. Menenangkan Yohan yang kembali terisak.
xposhie