Penyelesaian.


Malam itu, ketika aku sudah membulatkan tekadku untuk memperbaiki semuanya. Aku memutuskan pulang ke apartmentku dan Mas Seungyoun dengan membawa serta Dodo dalam gendonganku.

“Masmu belum pulang toh, Dek?“Bapak berjalan di belakangku ketika kami memasuki apartmentku dan Mas Seungyoun.

“Belum kayanya pak. Mas Seungyoun emang akhir-akhir ini sibuk, makanya aku punya kesempatan nginep di tempat bapak sama ibu”Aku berbohong, lagi. Seminggu kemarin aku sudah berbohong dan hari ini pun begitu.

Setelah sejam berada di apartmentku akhirnya bapak pamit pulang. Jam sudah menunjukan hampir setengah sepuluh malam tapi Mas Seungyoun belum juga pulang. Ponselku berbunyi dan nama Mas Seungyoun terterta di layar ponselku.

“Mas....”

“Dek... hik Dek... hik Ini bener Dek Sejin kan? hik

Aku menahan nafasku. Suara ramai di sebrang telfon dengan suara Mas Seungyoun yang seperti orang mabuk terdengar di indera pendengaranku.

“Mas.... Kamu dimana?“Aku menahan tangisku, ketika mengetahui suamiku sedang bersenang-senang di sebrang telfon.

“Dek... hik Kamu kapan pulang sihhh? hik Aku kangen tauuu!! hik“Aku tidak dapat mendengar perkataan Mas Seungyoun di sebrang telfon.

“Mas... Kamu dimana? Mau aku jemput? Aku sama Dodo udah pulang”ucapku bergetar.

“Dek... hik kamu akhirnya pulang juga! hik Kamu... Kalo bosen sama Mas, bilang ya Dek? hik Jangan tiba-tiba hik pergi sama cowok lain.... Aku gasuka! hik

“Mas... Mas seungyoun dimana?“Akhirya air mataku tumpah. Telfon kami terputus dan aku tidak bisa menghubungi Mas Seungyoun.


Aku lelah menangis hingga tertidur di sofa. Tetapi aku terbangun ketika seseorang mencoba menekan password apartment dengan asal.

“Ih Mas... Buruan sih berapa passwordnya?”

Langkahku terhenti ketika mendengar suara wanita di depan pintu apartment kami. Aku membuka pintu apartment kami dan mendapati Mas Seungyoun di rangkul seorang wanita.

“Oh ada orang! Ini Mas Seungyoun mabok. Bisa tolong bawa masuk?“Aku tertegun melihat keadaan kedua orang dihadapanku.

“Hallo! Mau dibawa masuk engga Mas Seungyounnya? Atau gue yang bawa masuk?“Aku menggeleng dan merangkul Mas Seungyoun untuk masuk ke apartment kami dengan mengabaikan wanita tadi.

Aku menidurkan Mas Seungyoun di kasur setelah bersusah payah memapahnya hingga ke kamar. Bau alkohol menganggu indera penciumanku. Sisi lain seorang Mas Seungyoun kembali baru aku ketahui hari ini.

Aku mulai membuka satu persatu baju Mas Seungyoun untuk menggantinya dengan baju yang bersih. Tetapi pergerakanku berhenti ketika tiba-tiba Mas Seungyoun membuka matanya dan menarikku hinga terbaring diatas tempat tidur.

“Dek... Mas kurang apa? Kenapa kamu selingkuh dibelakang mas?“aku terkejut dengan ucapan Mas Seungyoun.

“Mas... Aku engga selingkuh! Dia kakak kelasku, mas...“ucapku pelan.

“Dia gendong Dodo... Kamu tega mau ngasih Dodo ke dia? Aku Baba-nya Dodo, dek...“ucap Mas Seungyoun lagi.

“Mas... Kamu mabok. Aku ganti baju kamu dulu ya?“aku kembali ditarik ketika berusah bangun dari tempat tidur. Mas Seungyoun malam itu seperti orang kesetanan. Efek alkohol membuat tenaga Mas Seungyoun 4x lebih kuat.

“Mas... Nghhh... Sakit...“Malam itu aku hanya dapat merintih. Tidak ada Mas Seungyoun yang perhatian. Tidak ada Mas Seungyoun yang perduli kepadaku.

“Ah... Nghhh.... Dek...“Mas Seungyoun benar-benar menyakitiku malam itu. Aku menangis ketika Mas Seungyoun sudah tertidur di sampingku. Tertidur setelah melakukan hal yang membuatku takut hingga saat ini.

Aku kira malam ini semua akan selesai. Tetapi ternyata aku salah. Malam ini masalah kami semakin membesar.

xposhie