Penyesuaian.


Wonwoo berusaha bersikap senormal mungkin, walaupun ia tidak tau normal bagi seorang Kim Wooseok itu seperti apa. Setelah membukakan pintu untuk Jinhyuk dan mempersilahkan masuk, Wonwoo berjalan kearah dapur berniat membuatkan secangkir minuman untuk Jinhyuk.

“Hm... Dia sukanya apaan ya? Cola? Masih pagi. Teh? Kayanya dia bukan tipikal orang yang minum teh pagi-pagi deh”

Di depan counter dapur mini miliknya, Wonwoo terdiam. Melihat berbagai macam jenis minuman yang dapat diseduh oleh Wooseok. Ia melirik kearah kulkas kecil dan membukanya, ada beberapa kaleng soda, beberapa botol Jus dan bir.

“Seok, kamu ngapain?“Panggilan Jinhyuk membuat Wonwoo tersentak dan terdiam, ia hampir saja menjatuhkan sebuah botol jus jeruk di tangannya. Iya, Wonwoo adalah Wooseok kali ini jadi ia harus membiasakan diri dengan panggilan tersebut.

“Hah? Ngambilin kamu minum”ucap Wonwoo tersenyum kikuk kearah Jinhyuk sambil memperlihatkan dua buah botol jus ditangannya. Wajah Jinhyuk terlihat bingung, membuat Wonwoo merutuki sikapnya.

“Mampus! Gue kayanya salah ya? Apa Jinhyuk engga suka Jus?”

Wonwoo menghirup oksigen banyak-banyak, membuat dirinya untuk bersikap dengan normal kembali. Ia pun berjalan dan menyerahkan botol jus kepada Jinhyuk serta duduk di samping Jinhyuk, di sebuah karpet lembut dilantai.

“Hm? Tumben? Biasanya kalo aku ke kosan tuh kamu langsung naik kasur lagi. Bodo amat aku mau ngapain yang penting kamu lanjut tidu lagir”ucap Jinhyuk terkekeh. Wonwoo mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Ya, pantesan dia bingung. Sikap gue beda dari biasanya”

Wonwoo menarik-narik ujung piyama yang ia kenakan. Wooseok jauh lebih kecil dari dirinya, membuat Wonwoo merasa mungil duduk disebelah Jinhyuk. Tidak lama Wonwoo tersenyum simpul.

“Gue mau punya pacar dewasa terus tiba-tiba gue ada di badan Wooseok. Ini Tuhan beneran ngasih gue kesempatan?”

“Tapi Mingyu gimana? Pagi ini dia ada Ujian....”

Wonwoo melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul delapan, dimana itu menandakan Mingyu seharusnya sudah berada di kelasnya.

“Seok? Wooseok? Kamu masih pusing, hm?“tanya Jinhyuk yang tiba-tiba menyentuk kening Wonwoo yang membuat Wonwoo sedikit menjauhkan wajahnya dari tangan Jinhyuk.

“Hm... Aku mandi dulu ya?“ucap Wonwoo yang kemudian bangkit dari duduknya.

“Seok... Kamu mandi engga bawa handuk?“tanya Jinhyuk yang membuat WOnwoo menggigit bibirnya.

“Ah iya lupa!!“ucap Wonwoo tersenyum kikuk.

“Kok aneh? DIa biasanya sewot kalo gue dateng pagi-pagi gangguin tidurnya? Ini kok malah ngambilin gue minum? Terus.... sikapnya juga agak beda? Masa karena efek pusing kemaren?”

Jinhyuk terdiam, menatap pintu kamar mandi yang sudha tertutup tersebut.


Wooseok tersenyum keluar dari kamar kecil milik Wonwoo, menghampiri laki-laki super tinggi yang sudah duduk di motornya. Mingyu tidak terlihat begitu tinggi seperti saat mereka berpapasan, karena kali ini Wooseok ada di dalam tubuh Wonwoo.

“Ayooo buruan!! Aku hari ini ada ujian jam delapan!!!“Wooseok mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat ponselnya, jam delapan kurang tiga puluh menit.

“Ha? Apa mungkin alarm tadi buat bangunin Mingyu?”

Wooseok hampir saja terjatuh karena tangannya ditarik pelan oleh Mingyu.

“Ayoookkk yang!!!“ucap Mingyu lagi yang membuat wajah Wooseok bersemu merah.

“Please, aku mau ngebut!! Jangan protes ya kali ini? Soalnya kamu tadi engga bangunin aku sih”ucap Mingyu yang mulai menyalakan mesin motornya.

“Pegangan yang kenceng! Kamu kurus nanti kebawa angin”ucap Mingyu lagi lalu menarik tangan Wooseok agar melingkar di pinggangnya dan Wooseok tersneyum kecil.

“Oh ini rasanya punya pacar lebih muda? Seru juga”Wooseok pun kembali tersenyum dan mengeratkan pegangannya di pinggang Mingyu.

“Sampai ketemu dikantin!! Aku kelas duluuuu”Mingyu mengusak rambut Wooseok sebelum berlari menuju kelasnya.

Wooseok duduk dikantin seorang diri, dirinya tidak bisa mengakses ponsel Wonwoo karena ia sendiri tidak tau PIN dari ponsel tersebut. Sesekali Wooseok menghela nafas berat karena bosan.

“Sayangggg!! Aku chat kok engga dibales?“Wooseok menoleh dan menampilkan senyum terbaiknya.

“Ulang tahun kamu kapan?“pertanyaan pertama Wooseok membuat MIngyu bingung. Tetapi, walupun bingung, Mingyu tetap memberitahu kapan ulang tahunnya. Wooseok pun berhasil membuka PIN ponsel Wonwoo.

“Aku mau mabar bentar ya!!“ucap Mingyu yang mengeluarkan ponselnya dan memulai game online kesukannya dan Wooseok mengangguk santai.

“Kamu hari ini lagi seneng banget yaaa? Senyum mulu dari tadi! Aku telat juga kamu engga marah-marah terus aku main game kamu juga engga protes”ucap Mingyu yang pandangannya maish fokus dengan ponsel di gengamannya.

“Hah? Engga kok biasa aja hehe”Wooseok tertawa kaku, lalu fokusnya tersita kesebuah meja yang terletak di sebrangnya.

“Ah! Pasti Wonwoo ada dibadan gue!!”

Tanpa berfikir panjang, Wooseok bangkit dan berjalan kearah meja dimana Wonwoo berada.

“Misi... Pinjem Wooseoknya bentar ya!!“Wooseok menarik paksa tangan Wonwoo yang duduk diam disebalah Jinhyuk.

“Hah? Sejak kapan Wooseok kenal Woonwoo?”

“Ada urusan apaan deh? Bukannya mereka ga pernah ngobrol?”

“Kalo ngomongin tugas kan engga mungkin ya? Kita beda jurusan cuy!!”

Wooseok mendengar celotehan teman-temannya tersbeut, tetapi kakinya terus melangkah dengan tangan yang masih menarik Wonwoo dibelakangnya.

“Gyu! Cowok lo kenal Ka Wooseok?”

Mingyu yang masih fokus dengan ponselnya itu menatap kekasihnya yang berjalan keluar kantin. Mingyu bingung, tetapi game online maish lebih penting baginya sata ini.

“Gyu!!! Musuh belakang lo mampus!!!!”

(xposhie)