Perkara Gembel


Juyeon menunggu di depan pintu kamar Hyunjae saat Younghoon mencoba mengelabui Hyunjae yang sedang mengunci pintu kamarnya tersebut. Tepat saat pintu kamar Hyunjae di buka, Juyeon merangsek masuk ke dalam kamar setelah mengucapkan ucapan terimakasih kepada Younghoon yang sedang menahan tawanya.

“Younghoon, awas ya kalo ketemu besok!” Hyunjae berteriak dan membuat Younghoon berlari kecil menjauhi kamar teman sebayanya tersebut.

“Ngapain kesini?” Tanya Hyunjae malas saat melihat Juyeon telah duduk di atas kasurnya. Juyeon menepuk pelan space kosong di sebelahnya, mengisyaratkan Hyunjae agar duduk di sebelahnya.

“Cepetan, mau ngapain kesini?” Tanya Hyunjae lagi yang tetap memilih berdiri di tempatnya sambil besandar pada lemari di belakangnya. Juyeon hanya tersenyum simpul melihat kekasihnya yang sedang merajuk di hadapannya.

“Aku kesini mau liat gembel,” ucap Juyeon santai yang sukses membuat Hyunjae membuka matanya lebar. Hyunjae teringat percakapannya dengan Juyeon beberapa saat lalu pada aplikasi tukar pesan milik mereka.

“Jadi kamu beneran ngatain aku gembel? Keluar sana Lee Juyeon! Aku males ngeliat kamu,” ucap Hyunjae marah yang justru membuat Juyeon tertawa.

“Aku kan engga ngatain kamu kayak gembel? Aku kesini tuh mau liat gembel, tapi daritadi aku cari tuh engga ada gembel disini,” ucap Juyeon lagi dan Hyunjae hanya dapat mendengus malas.

“Yaudah kalo gembelnya ga ada, terus kamu mau ngapain kesini?” Tanya Hyunjae yang sedang menahan amarahnya yang semakin memuncak.

“Duduk dulu sini, sayang....” Ucap Juyeon yang kembali menepuk space kosong disebelahnya.

“Emang engga capek berdiri mulu disitu?” Tanya Juyeon dengan lembut. Hyunjae pun menurut dan duduk di sebelah Juyeon dengan jarak yang lumayan berjauhan.

“Nanti kamu jatoh kalo duduknya terlalu pinggi gitu, Hyunjae... Sini dekeran, lagi?” Ucap Juyeon, tetapi Hyunjae mengabaikannya.

Sebuah ide nakal terlintas difikiran Juyeon saat ia melihat kekasihnya yang masih duduk terdiam dengan jarak cukup jauh darinya. Juyeon mengikis jarak keduanya dengan memajukan badannya yang membuat Hyunjae menarik tubuhnya menjauh. Sama seperti yang dikatakan Juyeon beberapa detik lalu, Hyunjae yang limbung hampir saja terjatuh dari tempat tidur. Beruntungnya, Juyeon dengan gesit menarik tangan sang kekasih dan membuat tubuh Hyunjae tertarik ke depan. (klise)

“Lepas engga Juyeon?” Ucap Hyunjae marah. Juyeon menggeleng dan tetap menahan badan Hyunjae dalam pelukannya. Sekuat apapun Hyunjae mencoba keluar dari pelukan Juyeon, Hyunjae tetap tidak berhasil.

“Jangan teriak, nanti Kak Sangyeon dateng dikira aku ngapa-ngapain kamu...” Ucap Juyeon berbisik pelan.

“Biarin aja! Biar Kak Sangyeon dateng sekalian” Ucap Hyunjae yang sudah siap berteriak. Tetapi teriakan Hyunjae tertahan saat Juyeon semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Hyunjae, membuat jantung Hyunjae berdetak lebih cepat dari biasanya.

“Kamu mau ngapain?” Tanya Hyunjae panik.

“Mau ngapa-ngapain kamu lah, mubazir kamu udah teriak tapi aku ga ngapa-ngapain, kan?” Ucap Juyeon santai. Hyunjae menatap kekasihnya lekat. Seorang Lee Juyeon, lelaki paling dingin yang pernah Hyunjae kenal bisa bekata seperti itu merupakan hal yang baru buat Hyunjae dan cukup membuatnya terkejut.

“Kamu kesurupan Sunwoo ya?” Pertanyaan Hyunjae sukses membuat Juyeon tertawa dan melepas pelukannya terhadap Hyunjae.

“Eh mau kemana, kok kabur?” Tanya Juyeon bingung saat melihat Hyunjae berjalan pelan ke arah pintu kamarnya.

“Mau ke dorm sebelah, memastikan kalo Sunwoo ada disana dan kamu engga kesurupan Sunwoo” ucap Hyunjae polos dan Juyeon tersenyum mendengar pekataan kekasihnya itu.

“Ini beneran Lee Juyeon, udah sini engga usah ke sebelah” ucap Juyeon lagi.

“Buktiin kalo kamu Juyeon!” Ucap Hyunjae menatap Juyeon lekat dan detik berikutnya Hyunjae berteriak karena Juyeon yang tiba-tiba menggendongnya dan menjatuhkannya ke atas kasur.

“Setelah ini, kamu bakalan tau aku Juyeon apa bukan” ucap Juyeon yang kembali mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya.

Malam itu Juyeon kembali menang. Juyeon fikir, membuat Hyunjae merajuk bukanlah sebuah kesalahan besar. Hanya perkara gembel malam itu, Juyeon meraih kebahagiaannya yang sebenarnya.

kapila