Perpusatakaan.
Sejin mengetuk-ngetukan jarinya pelan diatas meja. Ia memikirkan pesan terakhir yang ia kirimkan ke Seungyoun, lelaki yang merupakan pasanga matchnya dalam aplikasi pencarian jodoh. Pesan Wooseok sejam yang lalu yang mengabarkan bahwa dirinya sudah tiba dirumah, diabaikan Sejin. Bahkan pesan singkat dari Jinhyuk juga ia abaikan.
“Ahhhhh goblok!!“ucap Sejin mengacak rambutnya frustasi.
“Permisi, mas....“Tubuh Sejin menegang saat seseorang menegurnya. Bodoh, Sejin baru ingat jika dirinya sedang bekerja kali ini. Sejin menetralkan nafasnya dan merapihkan rambutnya sebelum menoleh kearah seseorang yang memanggilnya.
“Iya, ada yang bisa saya bantu?“ucap Sejin sopan seakan-akan tidak ada yang terjadi sebelumnya.
“Saya mau ngembaliin buku dan saya baru ingat, kalo kartu anggota saya ketinggalan. Kira-kira masih bisa balikin bukunya ga ya mas? Atau harus ada kartunya?“ucap seorang pria yang berdiri dihadapan Sejin.
“Hm... Masnya belum punya E-Card ya? Jadi, bulan lalu perpustakaan ini ngeluncurin program E-Card. Jadi saat meminjam atau mengembalikan buku, hanya perlu scan barcode saja pada E-card dan tidak membutuhkan fisik kartunya.“ucap Sejin menjelaskan.
“Oh... Saya baru tau mas, jadi kartu lama saya bisa dioper jadi E-card mas?“tanya pria tersebut dan Sejin mengangguk.
“Bisa bantu dengan menyebutkan nama dan tanggal ulang tahun?“ucap Sejin yang segera memposisikan dirinya di depan komputer.
“Evan Cho, 5 Agustus 1996”ucap lelaki tersebut.
“E...van...“Laju jari jemari Sejin melambat saat dirinya kembali menyebutkan nama pria dihadapannya tersebut.
“Iya mas, Evan ya. Bukan pake Fanta ya mas”ucap Seungyoun tetapi Sejin masih terdiam.
“Mas? Hallo, mas?“ucap Seungyoun lagi.
“Oh ya maaf. Saya cari datanya dulu ya mas”ucap Sejin terbata.
“Evan Cho, 5 Agutus 1996 dengan nomer kartu 05081996 dan ada lima buku yang dipinjam saat ini. Dua diantaranya sudah jatuh tempo dan tiga buku jatuh temponya masih minggu depan. Benar mas?“ucap Sejin dan Seungyoun mengiyakan.
Sejin sebisa mungkin mencoba professional dalam membantu Seungyoun membuat E-Card sore itu. Beberapa kali Sejin menyembunyikan ID Card yang ia kenakan, agar Seungyoun tidak dapat melihat namanya.
“Mas Evan, boleh pinjam handphonenya sebentar?“ucap Sejin kaku dan Seungyoun menyerahkan ponselnya dengan santai.
“Oke mas, ini E-Cardnya sudah saya install ya mas. Untuk peminjaman dan pengembalian buku selanjutnya dapat menggunakan E-Card Ini”ucap Sejin menjelaskan.
“Kalo hari ini saya mau pinjam buku lagi bisa mas?“tanya Seungyoun dan Sejin mengangguk.
“Bisa mas, tapi maksimal hanya dua buku karena untuk saat ini keanggotan Mas Evan adalah Bronze Card dimana batas maksimal peminjaman buku adalah lima buku dan tiga diantaranya sudah dipinjam dengan jatuh tempo minggu depan”ucap Sejin lagi dan Seungyoun mengangguk mengerti.
“Oke terimakasih mas....?“Seungyoun menatap Sejin lekat dan Sejin tersenyum menatap Seungyoun.
“Wooshin, nama saya Wooshin”ucap Sejin tersenyum.
“Terimakasih mas wooshin bantuannya, saya cari dulu buku yang saya butuhkan”ucap Seungyoun dan Sejin mengangguk sopan.
Sejin menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki. Lagi, ia merutuki kebodohannya. Dari sekian banyak manusia di kota ini, kenapa harus Seungyoun yang datang mengembalikan buku saat bagian Sejin yang berjaga.
“Bego!! Gue bohong lagi....“ucap Sejin menelungkupkan wajahnya di meja, diatas lipatan tangannya.
(xposhie)