Perpustakaan


“Selain enak dijadiin tempat buat tidur, ternyata perpustakaan juga enak ya buat nangis?“Yohan menyeka air matanya dan menoleh ke sumber suara.

“Nih, buat lap ingus”ucap Yuvin santai.

“Ih apaan sih ka! Aku engga ada ingusnya kok”ucap Yohan mengusap perbatasan hidung dan bibirnya sedangkan Yuvin tertawa melihat tingkah Yohan.

“Ngapain nangis? Gara-gara Mingyu?“tanya Yuvin yang sudah duduk di sebelah Yohan.

“Siapa yang nangis sih ka? Ini tuh mata aku kelilipan! Makanya berair”ucap Yohan mengelak.

“Nih surat lo”ucap Yuvin menyerahkan sepucuk surat kepada Yohan tetapi Yohan terdiam.

“Buata apaan? Kan aku udah minta tolong Ka Yuvin buat buang surat itu!!“ucap Yohan malas.

“Tadi itu Wonwoo, mantannya Mingyu. Mereka putus udah mau sebulan dan menurut gue belum ada sih tanda-tanda bakal balikan. Yakin engga mau ngasih ini ke Mingyu?“ucap Yuvin santai.

Yuvin tersenyum ketika melihat perubahan ekspresi Yohan.

“Katanya engga nangis, tapi denger kabar Mingyu Wonwoo cuma mantanan, langsung cerah banget mukanya!“ucap Yuvin meledek yang membuat Yohan mengerucutkan bibirnya.

“Lain kali jangan minta tolong Hangyul, agak susah dipercaya. Dia suka konslet kadang-kadang”ucap Yuvin lagi.

“Suratnya mau diambil engga? Atau gue yang ngasih?“ucap Yuvin yang hendak mengambil kembali surat di atas meja.

“Jangan!!! Aku aja yang ngasih langsung... Engga mau masukin ke loker, nanti salah orang lagi”ucap Yohan merengut dan Yuvin tertawa melihatnya.

“Gemes banget sih lo!“ucap Yuvin sambil mengusak rambut Yohan.

“Gimana ka?“ucap Yohan bingung yang membuat Yuvin salah tingkah.

“Hah? Itu... Tadi katanya lo mau ganti uang makan siang gue, mana?“ucap Yuvin merubah topik pembicaraan mereka.

“Hahaha bercanda! Engga usah diganti, gue cuma bercanda kok”ucap Yuvin ketika melihat Yohan mengeluarkan dompetnya.

“Ka yuvin seneng banget bercanda ya? Hati-hati ka!“ucap Yohan yang tiba-tiba serius.

“Hah?“Yuvin bingung dengan pernyataan Yohan tersebut.

“Hati-hati! Nanti ada orang salah sangka. Kalo Ka Yuvin kebanyakan bercanda trus tiba-tiba serius sama orang, bisa-bisa orang itu engga percaya loh sama ka yuvin!!!“ucap Yohan dan Yuvin masih terdiam.

“Misalkan ka yuvin suka sama orang, karena keseringan bercanda sama orang itu, nanti orang yang ka yuvin suka itu gatau kalo ka yuvin lagi serius suka sama dia”ucap Yohan tersenyum.

Yuvin menatap Yohan dan mencerna setiap perkataan yang Yohan ucapkan tadi. Pandangan Yuvin baru berpindah ke arah lain, ketika Yohan mengajaknya meninggalkan perpustakaan karena bel masuk sudah berbunyi.

(xposhie)