Pertemuan Kedua.


Sore itu, sesuai janji keduanya, Wooseok dan Wonwoo bertemu di sebuah cafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat Wooseok maupun Wonwoo. Pertemuan dan perbincangan kedua bagi Wooseok dan juga Wonwoo.

“Hah! Gue masih mikir ini mimpi, gue kira ini cuma ada di drama doang?“ucap Wooseok menatap Wonwoo di hadapannya. Wonwoo tersenyum simpul.

“Bukan lo doang, gue juga mikir gitu. Ngeliat lo sekarang ada di depan gue, gue ngerasa lagi ngaca. Jiwa gue disini, tapi badan gue ada dihadapan gue”ucap Wonwoo.

Wooseok dan Wonwoo kembali terdiam. Bingung, memikirkan apa yang harus mereka bicarakan serta bagaimana mereka dapat kembali ke tubuh mereka sendiri.

“Malem sebelum kita begini, lo ngapain?“tanya Wonwoo penasaran yang membuat Wooseok berfikir.

“Mikir punya pacar....“ucap Wooseok santai, yang membuat Wonwoo menahan tawanya.

“Lo sama Jinhyuk beneran ga ada apa-apa?“Wonwoo kembali bertanya, walaupun kali ini pertanyaannya sedikit melenceng. Wooseok menggeleng sebagai jawaban.

“Gue kan udah bilang dari kemarin, kalo gue sama Jinhyuk engga ada hubungan apapun. Kita tuh cuma temen doang”ucap Wooseok menjelaskan.

“Tapi perilaku dia ke lo, bukan cuma sekedar temen doang, Wooseok....“ucap Wonwoo menghela nafas berat.

“Lo engga sadar? selama ini yang perhatian sama lo diantara temen-temen lo siapa? Jinhyuk kan? Gue yang baru seharian bareng aja ngerasa kok, kalo perlakuan Jinhyuk ke lo itu beda....“ucap Wonwoo menjelaskan.

“Kemaren di kantin.... Karena gue diem aja, Jinhyuk langsung nanyain kenapa dan ngajak gue pergi”ucap Wonwoo lagi.

“Soalnya JInhyuk itu tau apa yang harus dia lakuin kalo gue bete”ucap Wooseok memberikan sanggahan dan Wonwoo menggeleng.

“Bagi lo itu perhatian dari seorang temen? Bukan, Seok...“ucap Wonwoo tersenyum kecil. Wooseok menghela nafas panjang dan terdiam.

“Gue tanya balik... Malem sebelum kita begini, lo ngapain?“tanya Wooseok penuh tanya.

“Gue? Gue cuma mau Mingyu lebih dewasa. Dia terlalu banyak main game online sama temen-temennya”ucap Wonwoo santai.

“Bukannya wajar? Setiap orang punya cara masing-masing buat ngilangin stress, Nu.... Dan itu mungkin cara Mingyu ngilangin stress dia?“ucap Wooseok lagi.

“Tapi... tidak dengan main game online seharian, Seok....“Wonwoo tetap mempertahankan argumennya.

“Oke... Satu pertanyaan lagi, dengan dia main game online seharian itu, dia pernah lupa juga seharian sama lo?“tanya Wooseok dan Wonwoo menggeleng pelan.

Wooseok dan Wonwoo kembali terdiam, memikirkan perbincangan singkat yang mereka bicarakan sebelumnya.

“Kayaknya gue tau sesuatu...“ucap Wooseok pelan.

“Kita kayak gini karena kita engga mensyukuri apa yang udah dikasih Tuhan ke kita... Lo punya pacar dan mau dia lebih dewasa... Terus gue, ada orang sebaik Jinhyuk tapi engga pernah ngeliat dia lebih dari temen....“Wooseok melanjutkan dan Wonwoo mengangguk.

“Jadi... Kita bakal balik lagi kalo kita sama-sama udah bersyukur? Atas apa yang Tuhan kasih?“tanya Wonwoo.

“Ya... Mungkin....“ucap Wooseok tidak percaya diri dan mereka berdua kembali terdiam.

“Nu?“Wonwoo dan Wooseok menoleh bersamaan bahkan mereka berdua berdiri bersamaan saat seseorang menghampiri mereka.

“Ngapain?“tanya lelaki tersbeut yang membuat Wonwoo dan Wooseok beradu tatap.

“Hah? Ini cuma duduk aja kok, kamu?“tanya Wooseok panik dan Wooseok dapat melihat Wonwoo menggigit bibirnya menahan agar ia tidak menjawab pertanyaan lelaki tersebut.

“Udah selesai belum? Aku mau makan nih sama temen-temen aku, mau ikut?“tanya lelaki tersebut lagi dan Wooseok hanya dapat terdiam.

“Udah, Nu ikut aja! Kan kita udah selesai ngobrolnya”ucap Wonwoo canggung dan Wooseok menatap Wonwoo meminta penjelasan.

“Nah! Yaudah yuk, kita makan bareng!!“ucap Mingyu yang mengulurkan tangannya ke arah Wooseok.

Wooseok menggenggam tangan lelaki tersebut (read: Mingyu) dan menoleh ke arag Wonwoo yang tersenyum simpul.

“Duluan!”ucap Wooseok terlampau pelan.

(xposhie)