Private Room.
Malam itu, Setelah Seungwoo slash Woochan berpindah ke private room bersama Byungchan, obrolan mereka berdua terus mengalir. Tidak seperti orang yang baru saja kenal, perbincangan mereka tanpa jeda bahkan Byungchan menceritakan sosok Seungwoo, kekasihnya sendiri.
“Udah, chan... Lo tuh udah kebanyakan minum...“sebuah gelas ditarik paksa dari tangan Byungchan dan membuat Byungchan ikut tertarik bersama gelas tersebut.
“Chan... Panggilan kita sama! Woochan... Gue panggil lo Chan juga kannn? Apa Woo? Hm... Kalo Woo, sama kayak cowok gue!“ucap Byungchan melantur.
Wajah Byungchan sudah memerah. Keduanya duduk pada sebuah sofa panjang di private room dan saling berhadapan. Byungchan yang kesadarannya sudah mulai menghilang sebanyak enam puluh lima persen itu menatap Woochan sambil tersenyum.
“Heungg... Coba gue ketemu sama lo duluan!! Enak nyambung ngobrolnya...“ucap Byungchan yang mulai mengerucutkan bibirnya.
“Nyambung, karena gue Seungwoo bukan Woochan. Gue tau semua yang lo omongin, makanya kita nyambung....”batin Woochan sambil berbalik menatap Byungchan.
Tubuh Seungwoo menegang kala Byungchan merapatkan posisi mereka. Byungchan jelas mabuk, kadar kesadarannya hanya diangka tiga puluh lima persen. Byungchan terus merapatkan jarak antara dirinya dan Seungwoo hingga akhirnya Byungchan duduk dipangkuan Seungwoo yang malam itu dikenal Byungchan sebagai Woochan.
Byungchan mengalungkan tangannya di leher Seungwoo sambil terus tersenyum. Seungwoo menatap Byungchan tajam, menunggu hal apa yang akan dilakukan kekasihnya selanjutnya. Byungchan kembali merapatkan jarak mereka, kali ini Byungchan menggerakan wajahnya maju membuat Seungwoo berusaha memundurkan kepalanya hingga menyentuk sandaran sofa.
“Lo ganteng! Engga kalah ganteng sama Kas Seungwoo gue!!“Seungwoo bergidik ketika Byungchan berkata tepat disebelah telinga dengan nada sensual. Belum pulih seratus persen dari keterkejutannya, Seungwoo kembali terkejut ketika Byungchan mendaratkan bibirnya di bibir Seungwoo.
“Kenapa? Lo engga mau ciuman sama gue? Mulut gue bau? Apa gue engga ganteng? Oh lo udah punya cewek ya?!?!“Byungchan berbicara panjang dan lebar ketika ia menyudahi lumatannya pada bibir Seungwoo karena Seungwoo tidak kunjung membalas lumatan tersebut.
Seungwoo mengaku kalah. Ia paling tidak bisa melihat Byungchan merajuk seperti ini. Akhirnya kali ini Seungwoo yang maju, ia memajukan wajahnya mendekati wajah Byungchan. Tangannya mengusap punggung Byungchan, bahkan mencoba masuk melewati kaos yang Byungchan kenakan.
Byungchan menyambut bibir Seungwoo slash Woochan. Sesekali ia menjambak rambut Seungwoo dan menggerakan badannya naik dan turun, merasakan lidah Seungwoo yang masuk menyapa lidahnya. Tangan Seungwoo merajela di dalam kaos yang Byungchan kenakan. Mereka masih berpakaian lengkap, hanya Seungwoo yang sudah membuka jaket kulitnya saja.
Seungwoo merubah posisi mereka. Ia merebahkan tubuh Byungchan pada Soda panjang tersebut dengan dirinya yang berada diatas tubuh Byungchan. Mereka masih saling melumat satu sama lain. Bibir Seungwoo berpindah ke bagian leher Byungchan yang terbuka. Kaos yang dikenakan Byungchan ia naikan ke atas dada dan bibirnya mulai bermain di dada hingga perut Byungchan.
“Mau kemana?“tanya Byungchan dengan wajah sayu.
“Engga ada kondom sama pelumas”ucap Seungwoo santai. Tubuh Byungchan sempat menegang tetapi sedetik kemudian dia tersenyum.
“Engga usah...“ucap Byungchan pelan tetapi Seungwoo menggeleng.
“Engga... Gue engga mau... Tanpa pelumas, gue bisa nyakitin lo. Tanpa kondom, gue gatau nantinya lo bakal sakit karena gue atau engga”ucap Seungwoo menjelaskan. Hati Byungchan menghangat karena ucapan Seungwoo yang ia tatap sebagai Woochan saat itu. Byungchan pun mengangguk dan menunggu Seungwoo hingga kembali.
Pagi hari Byungchan terbangun dengan sebuah lengan sebagai bantalan. Kepalanya berputar sakit. Byungchan mencoba mengingat apa yang semalam terjadi. Kaos dan jeans yang ia kenakan kemarin masih utuh. Orang disebelahnya juga menggunakan pakaian utuh. Tapi Byungchan masih belum tau dimana dia berada saat ini, karena yang ia ingat semalam ia bersama orang dihadapannya ini berada disebuah private room dengan sofa panjang dan tanpa sebuah tempat tidur.
Byungchan mencoba bangun dan menjauh, tetapi badannya kembali ditarik oleh orang dihadapannya. Byungchan terdiam beberapa saat, memperhatikan sesuatu yang membuatnya terkejut. Hingga suara seseorang menyadarkannya.
“Pagiiii Byungchan... Yang semalem ketiduran pas gue tinggal ambil barang”ucap orang tersebut dengan suara khas paginya.
“Pagi... Woochan...“ucap Byungchan pelan.
(xposhie)