Quality time

Chanhee mematikan tayangan televisi saat seseorang memasuki kamarnya. Ia tersenyum dan merentangkan kedua tangannya demi menyambut sosok yang sedang tersenyum ke arahnya itu.

“Loh kenapa dimatiin?” Sangyeon memeluk Chanhee sesaat sebelum melepas jas kantor dan menyimpan tas laptop di nakas samping tempat tidur.

“Kamu kan mau kerja, kalo aku nonton tivi nanti kamu engga fokus kerja” Chanhee mengerucutkan bibirnua gemas yang membuat Sangyeon tertawa renyah melihatnya.

“Aku cuci tangan sama ganti baju dulu, ya? Butuh camilan? Biar sekalian aku ambilin ke dapur” Chanhee menggeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Sangyeon tersebut.

Butuh setidaknya lima belas menit sebelum akhirnya Sangyeon bergabung dengan Chanhee di atas tempat tidur. Chanhee mengernyitkan keningnya bingung, pasalnya Sangyeon yang mengatakan akan bekerja dari rumah itu justru menarik selimut menutupi tubuh keduanya.

“Mas, katanya kamu mau kerja? Kok malah ikutan tidur gini?” Chanhee melayangkan protes walau tetap ikut masuk ke dalam dekapan Sangyeon.

“Ini jam setengah 12 siang, biasanya udah pada istirahat makan siang. Aku masih punya waktu sampe jam 1 siang sebelum kerja lagi” Sangyeon mengeratkan pelukannya terhadap Chanhee dan membuat Chanhee tersenyum membalas pelukan tersebut.


“Terus kamu bilang apa pas nolak, mas?” Chanhee memfokuskan atensinya pada Sangyeon yang masih setia menatap layar laptop di pangkuannya.

“Aku engga bilang nolak dia? Istilah jaman sekarang tuh ghosting sampe akhirnya dia capek dan nyerah sendiri” Chanhee tertawa mendengar jawaban Sangyeon yang terlampau polos.

“Kamu udah mendingan, kan? Kalo besok aku masuk kantor lagi, ga apa-apa?” Chanhee mengerucutkan bibirnya karena pertanyaan yang dilontarkan Sangyeon.

“Kamu emang gabisa cuti ya, mas? Dua hari? Nanti hari Senin, kamu masuk lagi deh. Masa dari kita nikah ga ada cuti?” Chanhee berucap sambil memainkan jari jemari Sangyeon.

“Kamu tau engga sih, karyawan baru bisa dapet cuti tuh setahun setelah bekerja. Sedangkan aku kan baru mau tujuh bulan? Terus ditambah pas bulan pertama itu kepotong nikah dan bulan madu” Sangyeon menjawil pelan hidung bangir milik suaminya itu.

“Bulan madu apaan cuma tiga hari! Aku mau protes sama Papi kalo gini caranya!!” Sangyeon menarik pelan pinggang Chanhee dan memeluknya saat sang suami berusaha bangun dari kasur untuk menggapai ponsel pintarnya.

“Engga usah, Prince. Aku udah dapetin banyak hal dari Papi kamu, masa masih kurang? Aku yang engga enak kalo gitu. Kita masih punya Sabtu sama Minggu buat Quality time kan?” Sangyeon mengusap puncak kepala sang suami berusaha menurunkan emosi sang suami.

“Janji ya Sabtu Minggu khusus buat aku? Kalo Papi nelfon kamu buat nanya kerjaan, handphone kamu aku sita!” Sangyeon tersenyum dan mengangguk sebelum mencuri satu kecupan di bibir sang suami.

kapila